Rukun Shalat Ke Sepuluh dan Sebelas Duduk Tasyahud Akhir dan Shalawat

Duduk Tasyahud Akhir
kaki saat duduk tawarruk

Duduk Tasyahud Akhir

Rukun shalat yang ke sepuluh adalah duduk tasyahud akhir. Duduk ini dilakukan setelah sujud yang kedua dari rakaat yang terakhir dalam tiap-tiap sembahyang serta sesudahnya diiringi dengan salam. Pada dasarnya, metode duduk tasyahud boleh dilakukan dengan metode apa saja asalkan pada u’ruf dianggap sebagai duduk. Namun karena didasari sembahyang merupakan salah satu tanda pengabdian seorang hamba kepada sang Khaliqnya yang sangat dituntut untuk memilihara adab, maka duduk yang dianjurkan pada tasyahud akhir adalah dengan metode tawarruk. Duduk tawarruk bisa dipraktek dengan cara bertumpu di atas pangkal paha (pantat) kiri yang ditempelkan pada tempat duduknya sambil kaki kirinya dikeluarkan sebelah kanan yang berposisi dibawah kaki kanan yang telah dilipatkan seperti terlihat dalam gambar.

Ada beberapa hal yang sunat dilakukan ketika duduk tawaruk, yaitu:
  1. Ujung kaki kanan menempel pada bumi sambil mengarah kekiblat.
  2. Ujung jari tangan diletakkan sejajar dengan lutut sambil terbuka rapat dan mengarah kekiblat.
  3. Kemudian tangan kanan digenggam kecuali jari telunjuk.
  4. Ketika membaca kata “illallaah”, jari telunjuk diangkat sedikit dengan kasad dalam hati bahwa Tuhan yang disembah hanyalah satu agar selaras antara hati, perbuatan serta perkataannya.
  5. Telunjuk tetap diangkat hingga selesai salam kedua menurut satu pendapat atau hingga selesai salam yang pertama menurut pendapat yang lain.
  6. Yang lebih baik ibu jari ditempelkan pada pangkal telunjuk.
  7. Sunat untuk mengarahkan pandangan pada jari telunjuk walaupun tertutup dengan baju misalnya.

Gambar keadaan telunjuk saat mengucapkan kalimat syahadat hingga selesai shalat.
telunjuk saat mengucapkan kalimat syahadat
tekunjuk saat mengucap "illallah"

  • Duduk tawarruk tidak hanya disunatkan pada tasyahud akhir tiap-tiap sembahyang, tapi juga disunatkan pada beberapa tempat yang lain, seperti duduk mengiringi sujud tilawah dan sujud syukur.
  • Duduk tasyahud akhir yang diiringi dengan sujud sahwi tidak disunatkan duduk dalam posisi tawaruk.
  • Makruh hukumnya menggerakkan telunjuk ketika membaca tasyahud

Shalawat Pada Tasyahud Akhir

Pada ketika duduk tasyahud akhir setelah membaca tasyahud, syari’at mewajibkan kita untuk membaca shalawat kepada Nabi SAW. Shalawat merupakan rukun yang kesebelas dari tiga belas rukun yang ada dalam sembahyang.

Lafaz shalawat sekurang-kurangnya adalah:
ااَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya: Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad.

Disunatkan membaca shalawat kepada al(keluarga) Nabi SAW yaitu sekurang-kurangnya dengan menambahkan lafaz “ آله ” sesudah lafaz sekurang-kurang shalawat diatas.

Adapun lafaz shalawat yang lebih sempurna bisa dibacakan seperti dibawah ini:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكَتْ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد

Artinya: Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana rahmat yang telah Engkau curahkan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana telah Engkau berkati Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dalam alam semesta, sungguh engkau yang dipuji dan maha mulia.

Selain salawat kepada Nabi SAW serta keluarganya, ketika duduk tasyahud akhir juga dianjurkan bagi orang yang mumfarid (orang yang melaksanakan shalat sendirian) dan imam ma’mum mahsurin agar menambahkan do’a-do’a yang lain, baik berdoa yang berkenaan dengan perkara akhirat maupun masalah dunia, baik doa yang ma`tsurah maupun bukan. Anjuran ini hanya khusus pada tasyahud akhir.
 Do’a ma’stur dari Nabi SAW adalah do’a yang diwajibkan oleh sebagian ulama, yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab kubur, azab neraka, fitnah hidup dan mati dan dari fitnah dajjal.

Selanjutnya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَسْرَفْتُ، وَما أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤخِّرُ لاَ اله إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إنِّي ظَلَمْت نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِك وَارْحَمْنِي إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang telah aku kerjakan, dosa yang akan datang, dosa yang ku rahasiakan dan yang ku nampakkan serta perbuatanku yang melampaui batas. Engkau yang lebih mengetahui dariku dan engkau yang mendahului dan engkau yang terakhir. Tiada Tuhan kecuali Engkau . Ya Allah sesungguhnya aku telah mendhalimi diriku dengan kedhaliman yang banyak. Tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan keampunan yang ada disisi-Mu. Dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha mengasihi.

NOTE:
  • Pada lafaz shalawat dianjurkan untuk menambahkan kata سيدنا.
  • Makruh membaca shalawat sesudah doa-doa tasyahud.

Referensi
I’anatut al-Thalibin, h. 173, j.I, cet. al-Haramain.

Post a Comment

4 Comments

  1. Tengku,doa setelah INNAKA HAMIDUMMAJID segohlom Saleum tgk nyo?jadi tgk lheuh ta baca doa nyan sampe Ghafururahhim nyan Langsung Saleum Tengku? Terimong Geunaseh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, tepat sekali, doa tersebut di baca setelah habis shalawat

      Delete
  2. Oke Tengku Terimong Geunaseh beurayeuk that

    ReplyDelete