Fatwa Imam Ramli; Shalat Dhuhur Setelah Shalat Jumat

Sebagian kalangan memvonis bahwa melakukan dhuhur setelah shalat jumat oleh sebagai praktek bid’ah karena yang tidak pernah terjadi pada masa Nabi SAW dan shabahat. Tuduhan tersebut muncul karena mereka tidak paham qaedah-qaedah syara’. Pada Rasulullah SAW dan shahabat memang tidak pernah terjadi kasus melaksanakan shalat dhuhur setelah shalat jumat. Hal ini tak lain karena pada masa Rasulullah SAW dan shahabat tidak pernah terjadi ta`adud jumat, dan juga tidak pernah terjadi hal-hal yang lain yang meragukan tentang sahnya shalat mereka., sehingga tidak perlu i`adah dhuhur karena i`adah dhuhur pada kondisi telah di yakinkan sahnya shalat jumat tanpa adanya perbedaan pendapat ulama adalah dilarang.

Selain itu apakah dengan melakukan i`adah dhuhur bukan berarti telah menambah shalat lima waktu menjadi enam waktu. Imam Ramli pernah di tanyakan seputar shalat dhuhur ini yang dinukil oleh Sayyid Bakry Syatha dalam kitab Hasyiah I`anatuth Thalibi j ilid 2 hal 72 Cet. Haramain:

سئل الشيخ الرملي - رحمه الله - عن رجل قال: أنتم يا شافعية خالفتم الله ورسوله، لان الله تعالى فرض خمس صلوات، وأنتم تصلون ستا بإعادتكم الجمعة ظهرا، فماذا يترتب عليه في ذلك ؟ (فأجاب) بأن هذا الرجل كاذب فاجر جاهل فإن اعتقد في الشافعية أنهم يوجبون ست صلوات بأصل الشرع كفر، وأجري عليه أحكام المرتدين، وإلا استحق التعزير اللائق بحاله، الرادع له ولامثاله عن ارتكاب مثل قبيح أفعاله.
ونحن لا نقول بوجوب ست صلوات بأصل الشرع، وإنما تجب إعادة الظهر إذا لم يعلم تقدم جمعة صحيحة، إذ الشرط عندنا أن لا تتعدد في البلد إلا بحسب الحاجة، ومعلوم لكل أحد أن هناك فوق الحاجة، وحينئذ من لم يعلم وقوع جمعته من العدد المعتبر وجبت عليه الظهر، وكان كأنه لم يصل جمعة، وما انتقد أحد على أحد من الائمة إلا مقته الله تعالى - رضوان الله عليهم أجمعين


Artinya:
Syeikh Ramli pernah ditanya tentang perkataan seseorang yang berkata “hai kamu pengikut Mazhab Syafi’I, kamu telah melangkahi Allah dan RasulNya karena Allah hanya mewajibkan shalat 5 waktu tetapi kamu shalat 6 kali dengan ia`adah tersebut”
Bagaimana Orang yang berkata demikian (ditanyakan kepada Imam Ramli): beliau menjawab: “orang itu pembohong, pendurhaka dan bodoh. Maka bila ia berkeyakinan bahwa penganut Mazhab Syafii memfatwakan wajib 6 shalat menurut perintah pokok dalam agama maka ia menjadi kafir dan diberlakukan atasnya hukum murtad dan ia berhak untuk dita`zir yang layak dengan dirinya supaya yang lain takut berbicara demikian.
Kami (penganut Mazhab Syafii) tidak menfatwakan wajib 6 shalat menurut perintahpokok dalam syariat, tetapi wajib shala tdhuhur (i`adah) kalau tidakd iketahui yang mana yang terdahulu jumat yang sah karena syarat sah jumat (dalam Mazhab Syafii) adalah tidak terjadi jumat lebih dari satu dalam satu daerah kecuali menurut hajat. Maka bila diketahui bahwa disana terjadi ta`adud jumat melebihi kebutuhan dan tidak diketahui mana yang terdahulu maka wajib atas mereka mengerjakan dhuhur karena mereka seolah-olah belum shalat jumat.”

Post a Comment

5 Comments

  1. Assalamualaikum, guree, lon tuan neuk tanyeng bacut niet dan lafazh sembahyang sunnah seugohlom dan sesudah smbhyang fardhu jum'at, teurimong geunaseh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.

      Untuk sembahyang sigolom fardhu jet taniet, sembahyang sunat qabliyah dhuhur ...
      Untuk sunat sesudah fardhu jet taniet, sembahyang sunat ba'diyah dhuhur...

      Delete
  2. Teurimeng geunaseh utk ilmee yg ka neubri, guree!!

    ReplyDelete
  3. sAYa ada pendapat lain, silahkan berkunjung

    https://dhuhur-setelah-jumat.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  4. Munculnya hukum sholat Jum'at menggantikan sholat Dhuhur, adalah karena kita mengikuti pendapat imam madhab sehingga Dhuhur menggugurkan Jum'at seolah menjadi hukum asal, padahal itu adalah hasil dari Ijtihad (pendapat).

    Permasalahan sholat Dhuhur SETELAH sholat Jum'at yang sering dibicarakan adalah Iadah Dhuhur yang sebenarnya sama sama memahami bahwa Jum'at memang menggugurkan Dhuhur, tetapi karena memandang syarat sahnya sholat Jum'at kurang maka untuk kehati-hatian ataupun yakin sholat jum'at tidak sah maka sholatlah mereka Dhuhur setelah Jum'at. kalau mengulang saya rasa tidak, Jum'at dan Dhuhur bukanlah sholat yang sama.

    Tetapi penulis memiliki hasil analisa yang lain, dengan mengikuti kaidah dan ushul fikih yang dirumuskan imam 4 madhhab, yang beliau menggunakannya juga untuk menghasilkan fatwa hukum (pendapat) bahwa Jum'at menggugurkan Dhuhur. menurut saya sholat Dhuhur tetap wajib dan tidak ada kaitannya dengan sholat Jum'at, sholat Jum'at dikerjakan maupun tidak sholat Dhuhur hukumnya tetaplah wajib karena ketentuan Alloh sholat Lima dikerjakan setiap hari. Jika Menghilangkan Dhuhur yang merupakan sholat Lima sehingga di hari Jum'at Jum'at menggantika posisi Dhuhur, maka hanya mendirikan sholat 4 (waktu) dihari itu. yang artinya kita melanggar ketetapan Alloh tentang sholat 5 (waktu). Alloh yang menetapkan sholat 5 (waktu) untuk tidak diubah, ditambah, apalagi dikurangi, manusialah yang kurang memahami sholat 5 (waktu)

    secara kaidah fikih:
    sering menggunakan kaidah
    1. "hukum asal ibadah adalah dilarang sampai ada dalil perintah"
    2. Mengerjakan Dhuhur setelah Jum'at adalah hal baru karena tidak ada dalilnya, jika melaksanakan harus menunjukkan dalil

    menurut penulis, adalah tidak tepat mengambil kaidah tersebut, menurut saya kaidah fikih yang tepat adalah
    1. "Hukum asal perintah adalah wajib, kecuali ada dalil yang menerangkan hukum turunan/selanjutnya"
    2. Perintah sholat Dhuhur pada mulanya adalah setiap hari (yaitu sholat 5) yang bisa dikatakan Dhuhur wajib setiap hari
    3. Perintah sholat Jum'at adalah setiap hari Jum'at
    4. secara kaidah hukum asalnya adalah wajib keduanya, kecuali jika ada dalil keterangan
    5. karena hukum asal perintah adalah wajib, maka jika menghilangkan Dhuhur harus ada dalil

    jadi secara kaidah fikih (Qowaid Fiqh) yang harus mengeluarkan dalil adalah mereka yang meninggalkan Dhuhur yang termasuk sholat lima, yang merupakan Ketetapan Alloh (Alloh tidak akan merubah, menambah, apalagi mengurangi), yang wajib setiap hari. merekalah yang harus mengeluarkan dalil karena hari itu merreka hanya mengerjakan sholat 4 (waktu).... ingat sholat Jum'at bukan sholat 5 waktu tetapi sholat Jum'at adalah sholat Ied

    https://dhuhur-setelah-jumat.blogspot.com

    ReplyDelete