Wahabi Adalah Hizbu Syaithan Dalam Hasyiah Tafsir Jalalain

Mari kita perhatikan ayat Al-Qur`an Surat Fathir Ayat 8 dibawah ini :

أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya:Maka Apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu Dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; Maka janganlah dirimu binasa karena Kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.

Dalam Tafsir Jalalain Karangan Jalalul Mahalli dan Jalal As-Sayuthi, dijelaskan bahwasanya yang dimaksudkan dalam ayat Allah diatas adalah Abu Jahal, pamannya rasulullah SAW dan kaum musrikin mekkah lainnya seperti al-‘Ash bin wa`il, al-Aswad bin al-Muthalib, ‘Aqabah bin Abi Mu’ith dan antek-anteknya.

Namun menurut satu pendapat yang dikemukakan oleh Al-‘Allamah Ahmad bin Muhammad al-Shawi al-Mishriy al-Khalwaty al-Maliky dalam menguraikan tafsir Jalalain karya Imam Jalauddin Mahalli dan Imam Jalaluddin Al-Sayuthy bahwa yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah kaum khawarij yang memutar-balikkan penafsiran Al-quran dan Hadits, sehingga mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Dimana realitanya bisa kita saksikan dewasa ini, yaitu satu sekte yang berkembang di tanah Hijaz, yang dinamakan dengan nama AL-WAHHABIYYAH. Mereka berasumsi merekalah yang paling benar padahal hanya keduastaanlah yang mereka sampaikan. Hati dan pikiran mereka telah di selimuti oleh pengaruh syaithan lalu mereka melupakan Allah, layaknya mereka dinamakan Hizbu Syaithan (Golongan Syaitan) dan mereka adalah kaum yang merugi.

Namun dewasa ini, setelah tulisan ini tercium oleh kalangan wahhabi bahwa tulisan tersebut menyudutkan meraka, lalu dengan 1001 caranya merekapun menghapus redaksi tafsir al-Shawi yang di tulis oleh Al-‘Allamah Ahmad bin Muhammad al-Shawi al-Mishriy tersebut. Hal ini terbukti, dengan banyaknya kitab-kitab tafsir jalalain yang menjadi kajian kalangan santri di dayah-dayah yang telah di tanggalkan lafad “al-Wahabiyyah”, yaitu tepat pada penjelasan surat Fathir ayat 8 (delapan). Silahkan dibuka Tafsir Jalalain !


Dibawah ini adalah gambar redaksi kitab yang asli (belum dihapus) :

 

Dan inilah gambar redaksi kitab yang telah dihapus:


Post a Comment

1 Comments