Kalimah Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu
masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
Contoh:
Bekerjalah اُفْعُــلْ Sedang/ akan bekerja يَفْــعُــلُ Telah bekerja فَــعَــلَ
Fi’il bila ditinjau dari maf’ul bihnya terbagi kepada sembilan:
1. Fi’il yang tidak muta’addi ashlan (pada asal), seperti fi’il yang menunjuki sebuah kejadian.
Ex:
حدث المطر, نبت لنا الزرع
2. Fi’il yang muta’adi kepada satu maf’ul dengan huruf.
Ex:
غضبت من زيد, مررت عليه
Pembagian ini sama dengan pembagian yang pertama dinamakan dengan fi’il lazim dan qashir, tidak dinamakan dengan fi’il muta’addi pada istilah. Dan kadang-kadang bersambung dengan fi’il lazim beberapa urusan sehinggga ia muta’addi. Dan itu ada sepuluh yang disebutkan dalam kitab tinggi.
3. Fi’il yang muta’addi kepada satu maf’ul dengan dirinya, seperti fi’il hawas (panca indera).
Ex:
شممته, ابصرته, سمعته
4. Fi’il yang muta’addi kepada satu maf’ul dengan dirinya pada satu kali dan dengan huruf pada kali yang lain.
Ex:
شكرته, شكرت له
5. Fi’il lazim pada satu kali dan muta’addi kepada dua maf’ul dengan dirinya pada kali yang lain.
Ex:
زدته دينارا, زاد الدينار, نقصته شيئا, نقص الشيء
6. Fi’il yang muta’addi kepada dua maf’ul; muta’addi kepada maf’ul yang kedua dengan dirinya pada satu kali dan dengan huruf pada kali yang lain
Ex:
وزنته الدراهم, وزنت له الدراهم, زوجته هندا او بها
7. Fi’il yang muta’addi kepada dua maf’ul dengan dirinya, yang pertama adalah faa’il pada makna; dan dia adalah bab اعطى dan كسا.
8. Fi’il yang muta’addi kepada dua maf’ul yang mana asal keduanya adalah mubtada dan khabar, dan ini adalah bab ظن.
9. Fi’il yang muta’addi kepada tiga maf’ul, asal dua yang terakhir adalah mubtada dan khabar, dan yang pertama adalah ajnabi; dan dia adalah bab أعلم dan أرى
(Matamimah, Cet haramain, hlm.135)
0 Komentar