Dalam Fiqh telah ditentukan air yang bisa di gunakan untuk bersuci dan tidak, dalam Fiqh juga dijelasakan ada air yang hukumnya makruh apabila digunakan untuk badan dan tidak makruh apabila digunakan pada selain badan seperti mencuci pakaian dan sebagainya, itulah yang dinamakan air musyammas (air hasil panasan cahaya matahari)
Pertanyaan :
Bagaimanakah hukum memakai pakaian yang telah dicuci dengan air musyammas?
Jawaban :
Dalam permasalahan ini dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Apabila pakaian tersebut dipakai dalam keadaan masih basah maka hukumnya makruh.
2. Apabila pakaian tersebut dipakai sesudah kering dan tidak lagi basah maka hukumnya boleh.
Adapun apabila pakaian yang telah kering tersebut basah kembali karena disebabkan oleh keringat yang hasil dari tubuh maka hukumnya tidak apa-apa( boleh ).
- Hasyiyah Al-Bajuri Juz 1 Hal 29 Cet, Haramain
ولو غسل ثوبه بالماء المشمس ثم لبسه فان كان ذلك حال رطوبته وحزارته كره والا فلا، ولاتعود الكراهة ان عرق فيه على المعتمد خلافا لما نقله المحشى عن القمولى وأقره
0 Komentar