Imam As-suyuthi menjawab menjawab:
Menurut saya bahwa substansi dari maulid Nabi yang berupa berkumpulnya orang banyak, mereka membaca Al Quran, membaca kisah-perjalanan Nabi SAW baik saat diutusnya menjadi Rasul sampai hal-hal yang terjadi saat kelahirannya yang terdiri dari tanda-tanda kenabian, dilanjut dengan suguhan hidangan untuk makan bersama dan selesai tanpa ada tambahan lagi, maka hal ini tergolong bid’ah hasanah (hal baru yang baik), dimana pelakunya mendapatkan pahala karena ia mengagungkan Nabi Besar Muhammad SAW, menampakkan rasa gembira dan kebahagiaannya atas kelahiran Nabi SAW yang mulia.
Jawaban ini diperkuat oleh pernyataan Ibnu Taimiyah:
“Mengagungkan Maulid Nabi dan menjadikannya perayaan musiman
telah dilakukan oleh sebagian ulama, dan dia mendapatkan pahala
yang agung karena memiliki tujuan yang baik dan mengagungkan
kepada Rasulullah SAW"
Rujukan :
- Husnul maqashid fi a'mali maulid Hal 3
- Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim juz 2 Hal 126
Mubazir Saat Maulid? Simak Penjelasan Abu MUDI...
0 Komentar