Karamah merupakan aktivis yang bertolak belakang dengan adat kebiasaan manusia. Para ulama membedakan antara karamah dan mukjizat. Mukjizat adalah argumentasi tentang kebenaran para nabi yang tidak akan diketemukan oleh selain mereka sebagaimana kekuatan rasio. Sedangkan karamah merupakan argumentasi kebenaran seorang wali.
Tetapnya karamah pada wali meupakan sesuatu yang boleh terjadi baik pada masa hidupnya ataupun ketika telah meninggal. Dan tidak diperdapat pendapat pada mazhab yang 4 tentang menafikan karamah pada seorang wali. Oleh karena itu,sebahagian menyatakan ''siapa saja yang yang tidak nampak karamah nya setelah meninggal sebagaimana pada masa hidupnya, maka ia tidak benar''
berujuk terhadap kisah ashabul kahfi yang merupakan aulia Allah,mereka melarikan diri dari kedhaliman raja mereka dan mereka masuk kedalam gua dan menetap didalamnya degan tiada makan dan minum, dan mereka tertidur selama 309 tahun lamanya dengan tiada disertai rasa sakit. Dan beranjak pula terhada kisah 'Ashif yang merupakan seorang perdana mentri nabi sulaiman,ia mengetahui ismul A'zham Allah swt,dengan berkata kepada Sulaiman ''lihatlah ke langit'' maka nabi sulaiman melihatnya dan Ashif pun berdoa kepada Allah agar mendatang kan istana ratu Balqis dan ketika nabi Sulaiman mengalihkan pandangan nya dari langit,tanpa ia sadari istana tersebut sudah berada di depannya.
Dan pula cerita Abdullah Bin Syaqiq, tatkala lewat satu awan diatasnya maka ia berdoa ''Demi Allah,Aku bersumpah atas engkau waha awan agar engkau menuruni hujan''. Maka turun lah hujan diketika itu.
Ini semua adalah hikayah-hikayah yang membuktikan adanya karamah terhadap para wali wali Allah.
-Tuhfatul murid Syarah matan Jauharah Tauhid
0 Komentar