Obat Was-Was Dalam Shalat



Bahaya sifat was was dalam niat shalat dan solusi menghilangkannya

Was was adalah bisikan (godaan) syaitan yang ditujukan kepada manusia. Setiap manusia memiliki sifat was was, namun bila terus dibiarkan akan mengganggu ketenangan (kekhusyukan) dalam beribadah. Oleh karena itu, was was bukanlah tindakan yang benar. Jadi kalaupun ada perasaan was was ketika kita beribadah seperti shalat atau ibadah lainnya, diperintahkan untuk mengabaikannya dan meminta perlindungan kepada Allah.

Niat dalam shalat merupakan tempat yang paling sering timbulnya sifat was was, oleh karena demikian sepatutnya bagi seseorang yang memiliki sifat was was untuk mengetahui bagaimana cara niat yang benar sehingga dapat menghilangkan rasa was was tersebut. 

Niat adalah mengkasadkan suatu perkara beriringan dengan melakukan perkara tersebut. Waktu niat shalat menurut madzhab Syafi’i adalah pada saat melafadzkan takbir. Jadi, ketika kita mengucapkan takbir, harus bersamaan dengan niat di dalam hati.

Para ulama berbeda pendapat mengenai bagaimana cara penempatan niat di dalam hati. 

Pendapat pertama: Lafadz niat (misal: Ushalli fardhal-Maghribi) harus bertepatan waktu mulai mengucapkan alif lafadz ALLAH, dan berakhir tepat pada ra’ lafadz AKBAR.

Pendapat kedua : Harus ada niat pada sebagian takbir, tidak masalah di awal atau di akhir takbir.

Namun ada pendapat lain yang lebih mudah dilakukan, yaitu boleh sedikit terdahulu niat dibandingkan takbir. Pendapat ini ditulis oleh Abu Qusyairi dalam kitab Qalaid. 

Dan Imam Abu Makhramah sangat menganjurkan penggunaan qaul ini bagi orang was was yakni Boleh menghadirkan niat di dalam hati sebelum pelafadzan takbir. Jadi, kita niat dalam hati dulu, lalu langsung takbir.


Referensi :

Fawaaidul Janiyyah hasyiyah Mawaahibus saniyyah syarah Faraaidul-bahiyyah Hal. 103-157

Post a Comment

0 Comments