Nur Nabi Muhammad Qadim? Simak Penjelasannya


Allah adalah zat yang ada tanpa ada permulaan, dalam artian zat Allah adalah qadim, selain zat Allah SWT tidak ada yang namanya qadim, termasuk zatnya Nabi Muhammad saw. Dewasa ini, terjadi salah paham tentang zat Nabi Muhammad SAW, ada kelompok kecil yang mengatakan bahwa nur Nabi Muhammad adalah qadim, tentunya pendapat ini sangat berakibat fatal, karena akhir dari pendapat ini adalah mengklaim bahwa Nabi Muhammad adalah tuhan. Mereka berdalih dengan hadis Nabi.

أول ما خلق الله نور نبيك يا جابر خلقه الله من نوره قبل الأشياء من نوره

Artinya: pertama kali ciptaan allah adalah nur nabi kamu wahai Jabir, Allah menciptakannya dari nur Allah sendiri sebelum yang lainnya ada.

Dari hadis ini mereka berdalih bahwa Nabi Muhammad adalah tuhan karena Nabi Muhammad berasal dari nur Allah, nur Allah adalah qadim maka Nabi Muhammad juga qadim berarti Nabi Muhammad adalah tuhan.

Pemikiran yang benar akan menimbulkan pendapat yang benar

Pemikiran yang sehat akan menimbulkan pendapat yang sehat pula

Sekilas apa yang mereka katakan memang sebuah kesalahan, namun bila kita cermati lebih mendalam maka akan kita dapati bahwa perkataan mereka memang  sangat salah dan tidak ada yang bisa dibenarkan.


Mereka tidak cermat dalam memahami hadist, setiap matan yang terdapat dalam hadist sangat berpengaruh untuk memahami hadist secara benar, kesalahpahaman  mereka terjadi karena  tidak memperhatikan kata خلق yang berada di awal hadis, arti dari خلق adalah penciptaan, dalam artian bahwa nur Nabi Muhammad dulunya tiada, sebelum Allah menciptakannya dari nur Allah sendiri. kalaupun nur Nabi Muhammad diciptakan dari nur Allah yang qadim, maka nur Nabi Muhammad tetaplah hadis, karena keberadaannya didahului oleh tiada. Mungkin hanya ini  saja yang perlu  diluruskan, Ada banyak sekali matan kitab yang menjelaskan tentang penciptaan nur Nabi Muhammad, diantaranya kitab Barzanji pada permasalahan qisash, addiba'i, serta matan kitab dibawah ini. 

 وَذَلِكَ أَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى خَلَقَ نُورَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ خَلْقِ آدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ وَجَعَلَهُ فِي عَمُودٍ أَمَامَ عَرْشِ يُسَبِّحُ اللَّهَ وَيُقَدِّسُهُ ثُمَّ خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مِنْ نُورِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخُلِقَ نُورُ النَّبِيِّينَ عَلَيْهِمْ السَّلَامُ مِنْ نُورِ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ انْتَهَى

Berdasarkan keterangan matan kitab dan hadis bisa disimpulkan bahwa nur Nabi Muhammad adalah hadis, bukan Qadim. Nabi Muhammad adalah manusia seperti halnya kita, cuman kemanusiaan Nabi Muhammad berbeda dengan manusia pada umumnya, kita harus mengakui bahwa nabi kita memang memiliki kelebihan, kita mengakui bahwa nur Nabi Muhammad diciptakan dari nur Allah, cuma jangan sampai dengan kelebihan tersebut kita menganggap bahwa nabi adalah tuhan. Kalau nabi adalah tuhan, maka nabi tidak bisa memiliki sifat kemanusiaan yang  mengakibatkan kelemahan pada tuhan. Terlebih lagi nabi menyuruh ummatnya untuk bershalawat dengan lafazاللهم صلي على محمد yang berarti ya Allah berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Dari teks shalawat ini kita bisa juga memahami kalau Nabi Muhammad adalah manusia. Nabi adalah satu zat yang memerlukan kepada rahmatnya Allah SWT. Kalau saja nabi adalah tuhan maka tuhan nabi adalah tuhan yang memiliki kekurangan rahmat sehingga harus memintanya kepada tuhan allah. Dan memiliki kekurangan  adalah sifat yang tidak masuk akal ada pada tuhan. 

Jadi Nabi Muhammad bukanlah tuhan, dan nur Nabi Muhammad adalah hadis.

Nabi kita adalah nabi yang memiliki kesuksesan yang sempurna.

Post a Comment

0 Comments