Di dalam kitab al-Fawaid al-Makkiyyah fi Ma Yahtajuhu Thalabah al-Syafi’iyyah, al-Sayyid al-‘Allamah ‘Alawi bin Ahmad bin ‘Abdur al-Rahman al-Saqqaf al-Makki menyebutkan bahwa tingakatan ‘Ulama dalm Madzhab Syafi’iyyah terbagi kepada enam tingkatan:
مراتب
العلماء ست:
الأولى:
مجتهد مستقل, كالأربعة وأضرابهم.
Pertama,
Mujtahid Mustaqil adalah para ulama yang mampu menggali hukum langsung dari
Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan menggunakan teori ushul fiqh yang dibuat
sendiri, seperti para Imam Madzhab (Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali).
Imam Ibn Abidin menyebutkan tingkatan ini dengan nama طبقة
المجتحدين في الشرع
(tingkatan mujtahid dalam syara’).
الثانية:
مطلق منتسب: كالمزني.
Kedua,
Mujtahid
Muntasib atau dikenal dengan al-Mujtahid al-Muthlaq gairu al-Mustaqil
adalah para Ulama yang sudah memenuhi persyaratan mujtahid, namun belum mampu
membuat teori ushul fiqh tersendiri, akan tetapi mereka memakai teori ushul
fiqh para Imam Madzhab. Dari kalangan Hanafiyah seperti Abu Yusuf, Muhammad
bin zafr. Dari kalangan Syafi’iyyah
seperti al-Buwaithi dan al-Muzani.
Dari
kalangan Hanabilah seperti Abi Bakar al-Atsram dan Abi Bakr al-Marwadziy. Imam
Ibn ‘Abidin menyebut ini dengan namaطبعة
المجتهدين في المذهب (tingkatan para mujtahid dalam madzhab).
Mereka
adalah para ulama yang mampu mencetuskan hukum dengan menggali dari dalil-dalil
sesuai dengan teori ushul fiqh yang telah ditetapkan para Imam Madzhabnya.
Meskipun terkadang mereka tidak sesuai dengan para Imam Madzhabnya dalam
mencetuskan permasalahan furu’iyyah, namun mereka masih tetap menganut
undang-undang dalam usul para Imam Madzhabnya.
الثالثة:
أصحاب الوجوه: كالقفال وأبي حامد.
Ketiga,
Ashhab al-Wujuh atau al-Mujtahid al-Muqayyad
bahkan juga dikenal dengan Mujtahid Takhrij adalah para Ulama yang
mencetuskan hukum yang belum pernah dijelaskan oleh Imam Madzhab dengan tetap
berpegangan pada undang-undang ushul madzhab. Dari kalangan Hanafiyyah seperti
al-Khashshaf, ath-Thahawiy, al-Karakhiy, al-Halwaniy, as-Sarkhasiy, al-Bazdawiy
dan Qadli Khan. Dari
kalangan malikiyyah seperti al-Abhariy da Ibn Abi Zaid al-Qairawaniy. Dari
kalangan Syafi’iyyah seperti abi Ishaq al-Syairaziy, al-Marwadziy, Muhammad ibn
Jarir, Abi Nashr dan Ibn Khuzaimah. Dari kalangan Hanabilah seperti Qadhi Abi
Ya’la dan Qadhi Abi Ali ibn Abi Musa. Mereka disebut dengan
nama أصحاب الوجوه karena
mereka mencetuskan hukum yang belum pernah dijelaskan oleh Imam Madzhab, dan pendapatnya disebut
dengan وجها
في المذهب
atau
قولا في المذهب (pendapat
para pengikut Imam Madzhab) dan nama ini hanya berlaku dalam Madzhab Syafi’i
dan Hambali.
الرابعة: مجتحد الفتوى: كالرافعي والنواوي.
Keempat,
Para
Ulama yang mempunyai kemampuan dalam mentarjih (memberi penelitian kuat dan
lemah) pendapat Imam Madzhabnya yang saling bersebrangan, atau mentarjih antara
pendapat Imam Madzhabnya dengan pendapat murid-muridnya atau dengan pendapat
para Imam Madzhab yang lain. Dari kalangan hanafiyah seperti al-Quduri da
al-maghinaniy pengarang kitab al-Hidayah. Dari kalangan Malikiyyah seperti Imam
Khalil. Dari kalangan Sya>fi’iyyah
seperti Imam al-Nawa>wi
dan
al-Ra>fi’i.
Dari kalangan Hanabilah seperti Qadli ‘Ala al-din al-Mardawiy.
الخامسة : نظّار في ترجيح ما اختلف فيه الشيخان،
كالأسنوي وأضرابهم.
Kelima,
Para
Ulama yang mampu menganalisa dan meneliti perbedaan tarjih yang terjadi di
kalangan mujtahid fatwa (Imam Nawawi dan Imam Rafi’i), Seperti Imam al-Asnawiy.
السادسة:
حملة فقه، ومراتبهم مختلفة، فالأعلون يلتحقون بأهل المرتبة الخامسة.[1]
Keenam,
mereka adalah kelompok yang menjaga penuh fundamental aliran madzhab dengan
cara memahami, menaqal, menetapkan suatu keputusan, akan tetapi kedudukan
mereka dibawah orang yang memiliki kapasitas baik dibidang menguraikan dalil
atau bisa menjelaskan segala qiyas-qiyas menguraikan dalil dan menguraikan
problematika, sedangkan martabat mereka berbeda-beda.
Referensi:
Al-Sayyid al-‘Allamah ‘Alawi bin Ahmad bin Abd
al-Rahman al-Saqqaf al-Makki, Al-Fawa>id al-Makkiyah fi> Ma>
Yahta>juhu Thalabah al-Sya>fi’iyyah, (Kuwait, Da>r al-Dhiya>’, 2017), h. 181-182.
[1]Al-Sayyid al-‘Allamah ‘Alawi bin
Ahmad bin Abd al-Rahman al-Saqqaf al-Makki, Al-Fawaid
al-Makkiyah fi Ma Yah tajuhu Thalabah al-Sya>fi’iyyah, (Kuwait, Dar
al-Dhiya’, 2017), h.
181-182.
0 Komentar