Klasifikasi Serta Faedah Idhafah dalam Ilmu Nahwu

 


Pengertian idhafah menurut etimologi adalah sebatas mengisnadkan sesuatu kepada yang lain. Sedangkan menurut terminologi  dalam sudut pandang ilmu nahwu Adalah:

نسبة تقييدية بين اثنين توجب لثانيهما الجر ابدا

Artinya: penyandaran suatu lafazd kepada lafazd yang lain yang memilki ikatan antara satu sama lain hingga akhirnya membawaki kepada hukum jar (kasrah) bagi bagian keduanya,


Adapun idhafah tersusun dari komponen. Pertama dinamakan dengan mudhaf dan yang kedua dinamakan dengan mudhaf ilaih. Kemudian para ulama nahwu bebeda pendapat tentang sebab dijarkannnya mudhaf ilaih. Sebahagian dari mereka mengatakan bahwa sebabnya adalah huruf jar berupa lam yang ditakdirkan . Sedangkan sebahagian yang lain mengatakan bahwa sebabnya adalah semata-mata karena idhafah tersebut.

Kemudian, idhafah memilki beberapa ketentuan. Diantaranya adalah dibuangkannya tanwin dan nun. Baik berupa nun tasniah ataupun nun jama’ yang mengiringi i’rab pada mudhaf ilaih seperti contoh. طور سينا , Asalnya adalah طور سينين . Yang merupakan nama bagi salah satu gunung di negeri syam.

Selanjutnya, Idhafah memiliki 3 macam takdir yang masing-masing berbeda fungsinya. 

1. Takdir من jika mudhaf ilaih merupakan bagian dari jenis mudhaf seperti contoh:  هذا ثوب خز maksudnya adalah .هذا ثوب من خز

2. Takdir في   jika mudhaf ileih menetap di dalam mudhaf seperti contoh:                                اعجبني ضرب اليوم زيدا  maksudnya adalah  ضرب زيد في اليوم  اعجبني

3. Takdir  لjika mudhaf ileih merupakan milik bagi mudhaf seperti Contoh:   هذا غلام زيد  maksudnya adalah  هذا غلام لزيد

Secara garis besar idhafah terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Idha>fah al-Mahdha>h ( (إضافة المحضة

Definisinya adalah  غير اضافة الوصف المشابه للفعل المضارع الى معموله yaitu: Idhafah yang mudhafnya bukanlah salah satu dari kalimat wasaf (kalimat sifat), yaitu bukan Isim fai’l, Isim Mafu’l, Sifat Musyabbahah dan lain-lain, seperti contoh: عبد الله, Kemudian idhafah al-Mahdhah memiliki dua macam faedah yang berbeda menurut kondisi mudhaf ilaihnya

a. berfaedah تخصيص المضاف yaitu menyedikitkan cakupan ma’na yang umum bagi mudhaf sehingga ma’nanya lebih khusus. Dan faedah ini berlaku jika mudhaf ileihnya berbentuk isim nakirah. Seperti contoh: هذا غلام امراة 

b. berfaedah تعريف المضاف yaitu mema’rifahkan mudhaf sehingga ma’nanya hanya fokus tertuju kapada satu objek. Dan faedah ini berlaku jika mudhaf ilaihnya berbentuk isim ma’rifahو seperti contoh: هذا غلام زيد.  


2. Idhafah al-Mahdhah

Definisinya adalah اضافة الوصف المشابه للفعل المضارع الى معموله yaitu: idhafah yang mudhafnya merupakan salah satu dari sifat yang telah disebutkan diatas. Seperti contoh: هذا ضارب زيد الان, Idhafah ini hanya memiliki faedah berupa takhfif dengan sebab dibuangkannya tanwin pada dhahir. Pada kasus idhafah al-Mahdhaf tidak boleh dimasuki alif lam sehingga contoh هذا الغلام رجل karena pada dasarnya idhafah itu menafikan alif lam. Maka keduanya tidak dapat disatukan, Sedangkan pada kasus Idhafah Gair al-Mahdhah. Sebenarnya jika kita cocokkan secara silogisme (qiyas) maka juga mengkehendaki hal yang sama yaitu tiada dibolehkannya mudhaf tersebut dimasuki alif lam. Namun ada pengecualian dalam artian boleh pada idhafah ini dimasuki alif lam jika di bumbuhi dengan niat infishal. Yaitu menganggap bahwa antara mudhaf dan mudhaf ilaih ada hubungan yang di ikat oleh dhamir mustatir yang ada pada mudhaf dengan syarat tambahan yakni alif lam juga dimasukkan pada mudhaf ilaih. Seperti contoh: الضارب الرجل.

Syarat tambahan tersebut berlaku jika mudhafnya berbentuk selain tasniah dan jamak muzakkar salim yakni berupa seperti: isim mufrad, jamak takstir, atau jamak muannast salim, Namun jika mudhafnya berbentuk tasniah atau jamak muzakkar salim maka ال dipadai pada mudhaf saja seperti contoh: هذان الضاربا زيد, 

Referensi:

Hasyiah al-Khudzari ‘ala Syarh Ibn ‘Aqil, Cetakan Dar al-Imam al-Syafi’iah, Jld. II, hal: 3-11.


Post a Comment

0 Comments