Siapa Saja Yang Sunnah Membaca Do'a Setelah Azan ?



Ada banyak sekali amalan sunnah yang dapat dikerjakan pada ibadah shalat, baik sebelum maupun sesudah shalat. Diantara kesunnahan tersebut adalah mengumandangkan adzan.

Azan merupakan sebuah tanda bagi muslim akan masuknya waktu shalat. Ketika mendengarkan kumandang azan, umat muslim dianjurkan menghentikan segala aktivtitas dan membaca doa setelah azan. Meskipun hukumnya sunah, menurut beberapa riwayat, doa yang dilafazkan setelah mendengar kumandang azan termasuk doa yang sangat maqbul

Terkait permasalahan do’a setelah azan perlu diluruskan karena ada beberapa video yang memuat ceramah dari beberapa pihak yang agak menyimpang mengatakan kesunnahan berdo’a setelah adzan hanya berlaku khusus untuk yang mendengarkan adzan tetapi tidak berlaku kesunnahan tersebut terhadap orang yang mengumandangkan azan.

Maka dari itu perlu diluruskan agar tidak gagal paham. Pertama hendaklah kita ketika menghukum sesuatu kita harus merujuk kepada keterangan keterangan para ulama yang memiliki ilmu yang sangat dalam, maka dalam berfatwa dalam suatu hal, kita harus banyak membaca dulu sebelum kita berfatwa kepada masyarakat umum.
Dari situ kami ingin meluruskan apakah benar bagi orang yang mengumandangkan adzan itu tidak ada kesunnahan berdo’a setelah adzan dan hanya berlaku kepada orang yang mendengarkannya, maka jawabannya yang pertama dalam kitab Syeikh Ibrahim Al Bajuri dijelaskan :

‎ويسن لكل من المؤذن والمقيم والسامع والمستمع وهو من يقصد السماع أن يصلى ويسلم على النبي صلى الله عليه وسلم بعد الفراغ من الأذان والإقامة ثم يقول اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة أت سيدنا محمد الوسيلة والفضيلة والدرجة الرافيعة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته

Sunnah hukumnya bagi semuanya baik bagi muadzin (orang adzan) ataupun orang yang Iqamah atau untuk orang yang sengaja untuk mendengar Iqamah atau adzan Sunnah bagi semua bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengucap salam kepada Nabi Saw setelah azan dan Iqamah kemudian setelah mereka semua membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW mereka disunnahkan membaca doa dengan lafadz : 

‎اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة أت سيدنا محمد الوسيلة والفضيلة والدرجة الرافيعة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته

Jadi jelas hukumnya sunnah baik bagi muadzin (yang mengumandangkan azan) ataupun siapapun yang mendengar adzan. Maka ketika dikumandangkannya adzan, kesunnahan yang berlaku ialah menjawab adzan, bershalawat kepada Nabi, dan membaca do’a setelah azan


 
Referensi :
Syekh Ibrahim Al-Bajuri, Hasyiah Al Bajuri ala’ Fath al-Qarib
Hal. 39 cet. Dar al-Kutub al-Islamiyah

Posting Komentar

0 Komentar