Allah SWT mengutus Nabi dan Rasul pada zaman tertentu sehingga tidak akan terlepas dari satu zaman terkecuali Allah menitipkan Nabi dan Rasul sebagai petunjuk jalan yang benar dan pemberi berita gembira bagi yang taat dan berita takut bagi yang bermaksiat. Setiap perkataan, perbuatan dan pengakuan darinya merupakan hadis nabawi atau hadis qudsi, bahkan kalam ilahi juga turun melalui lisannya yaitu Al-Qur’an.
Dari tiga aspek tersebut yang menjadi pertanyaannya apa perbedaan dan bagaimana cara membedakannya, bukankah ketiga aspek tersebut keluar dari lisan mulia baginda Nabi Muhammad SAW ? Untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara 3 aspek itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi masing-masing darinya sehingga kita memahami sisi persamaan dan perbedaannya.
- Hadis Qudsi
Kata qudsi secara bahasa dibangsakan kepada qudus yang memiliki arti suci dan bersih, adapula yang menamakannya dengan hadis ilahi yang dibangsakan kepada ilah yang memiliki arti tuhan, dan adapula yang menamakan hadis rabbani yang dibangsakan kepada rabb yang juga memiliki makna tuhan.
Adapun secara istilah definisi dari hadis qudsi adalah suatu kalam yang Nabi Muhammad SAW yang dinisbatkan kepada tuhannya dari selain Al qur’an. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh imam muslim dalam sahihnya yang berbunyi;
يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي وجعلته محرما عليكم فلا تظالموا
Artinya : “Wahai hambaku aku melarang kezaliman kepada diriku dan aku jadikan ia perkara haram atas kamu, maka janganlah kalian saling menzalimi”
Mengenai penamaan hadis qudsi dengan kata hadis padahal ia termasuk kalam Allah SWT disebabkan ia termasuk perkataan dan hikayat dari Rasulullah SAW. Dinamakan dengan qudsi karena hadis itu bersumber dari Allah SWT dan Allah bersih dari segala perkara yang tidak layak baginya.
- Hadis Nabawi
Pengertian hadis nabawi secara istilah menurut ulama hadis adalah segala perkara yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW baik itu berupa perbuatan, perkataan, dan pengakuan. Dari masing masing definisi dua hadis di atas dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara hadis qudsi dan hadis nabawi tidak secara menyeluruh, tapi ada sisi persamaannya dari segi hadis qudsi dan hadis nabawi merupakan perkataan dari nabi SAW, perbedaannya terletak pada penisbatan hadis qudsi kepada allah SWT.
- Al-Qur’an
Al-Qur’an secara istilah adalah suatu lafaz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril yang bernilai ibadah bagi yang membacanya dan disertai dengan tantangan (untuk membuktikan kebenaran alqur’an) dengan surat yang paling pendek di dalamnya.
Perbedaan hadis qudsi dan Al-Qur’an
Walaupun Al-Qur’an dan hadis qudsi adalah sama sama kalam Allah, tetapi banyak sekali perkara-perkara yang hanya ada pada Al-Qur’an yang tidak diperdapatkan dalam hadis qudsi diantaranya;
1. Al-Qur’an adalah mu’jizat yang kekal hingga hari kiamat, yang bersih dari perobahan dan pergantian kata, lagi mutawatir lafadh pada sekalian kalimat dan huruf hurufnya.
2. Haram meriwayat dengan ma’na.
3. Haram menyentuh bagi yang berhadas dan haram membaca bagi yang berjunub.
4. Khusus Al-Qur’an dalam sholat
5. Di namakan Al-Qur’an.
6. Menjadi ibadah dengan membacanya.
7. Dilarang menjualnya dalam riwayat mazhab Ahmad dan makruh menurut mazhab Syafi’i.
8. Satu kumpulan dari alqur’an dinamakan ayat, sedangkan qadar khusus darinya di namakan surat.
9. Lafadh dan ma’nanya bersumber dari Allah SWT dengan wahyu yang jelas dan sepakat para ulama berbeda dengan hadis qudsi
Referensi :
Abuya sayyid Muhammad bi Alawi Al Maliki, Minhalullathif cet. Hai’ah safwah halaman 49-50
0 Komentar