Salah satu rukun
Islam yang harus ditunaikan ialah menunaikan ibadah haji ke baitullah bagi yang mampu. Haji difardhukan pada
tahun ke 6
hijrah, namun Nabi
Muhammad SAW mengerjakan haji bersama kaum muslimin pada tahun ke 10 hijrah, yaitu haji wida' (perpisahan) dan pada peristiwa itu juga Nabi memerintahkan kepada mereka
untuk mengambil atau memahami cara manasik haji dari beliau, melalui sabda
beliau:
خذوا عني مناسككم
Artinya: “Ambil dan pahamilahcaramanasik kalian dariku”.
Cara dan ketentuan
dalam berhaji telah dijelaskan dan diajarkan oleh Rasulullah
SAW, serta tidak boleh untuk melakukan manasik haji berbeda dengan yang diajarakan beliau. Dalam aturan atau
tatanan manasik
haji sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi SAW mengandung tiga manfaat bagi kaum muslimin secara umum, di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penduduk makkah secara khusus
Kota makkah adalah satu lembah yang tidak tumbuh tanaman. Walaupun Makkah adalah lembah yang gersang dan tidak ditumbuhi tanaman, namun dengan dikerjakannya haji di tempat tersebut, maka kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia akan berbondong-bondong menuju kesana untuk menunaikan ibadah haji atau umrah,
sehingga ini akan menguntungkan bagi penduduk disana.
2. Manfaat bagi semua orang arab
Manfaat yang didapat oleh semua orang arab ialah dapat melakukan pertukaran mata benda perniagaan disana. Karena manyoritas dari jamaah haji, mereka datang pada musim haji dengan membawa harta benda untuk dijual kepada orang yang membutuhkan.
3. Manfaat bagi semua muslim
Dengan saling berkumpulnya orang-orang dari segala penjuru, dari timur, barat, selatan dan utara, dari jauh dan dekat dalam satu tempat, manasik, dan kiblat yang sama, maka mereka akan saling mengenal antara satu dengan yang lainnya dan kaum muslimin secara umum dapat memperoleh manfaat, yaitu dengan secara mudah mereka dapat memenuhi kebutuhan dengan mudah, apakah kebutuhan duniawi, ilmu pengetahuan, dan Agama.
Refrensi: Muhammad al-KhadhariBek, Tarikh al-Tasyri’ al-Islami,
Cet. Ke-I (Jakarta: Dar al-Kutbal-Isla>miyyah, 2012), h. 38.
ونظام الحج كان منه للمسلمين فوائد كثيرة
أولاً: فائدة أهل مكة أنفسهم من الحجاج
والمعتمرين، لأن مكة ليست بواد ذي زرع، وتلك إجابة لدعوة الخليل إبراهيم عليه
السلام: ربنا إني أسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ
بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ
النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَأَرْزُقُهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ
لَعَلَّهُمْيَشْكُرُونَ.
ثانيا: فائدة العرب كافة بشهودهم منافعهم
ومبادلتهم التجارات ولوازم الحياة، فإن كثيراً من الحجاج يحضرون إلى الموسم
بضائعهم فيشتريها ذوو الحاجات، وكل منهم آمن على نفسه وماله لأنه في شهر حرام وبلد
حرام:) لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ
لَهُمْ(
ثالثا: فائدة المسلمين كافة باجتماعهم وتعارفهم
ووحدة نسكهم وقبلتهم، وبذلك كانت مكة مجتمع أهل الشرق والغرب يفدون إليها من كل فج
عميق فيأخذ كل إنسان حاجته من علم ودين ودنيا. ولا عجب أن يكون يوم الحج الأكبر يوم
عيد للمسلمين كافة لأنه تذكار تلك الحج الأكبر: تذكاراً الوحدة. وكما كان يوم عيد
الفطر تذكارًا لنزول القرآن كذلك كان يوما لختامه، في رمضان كان بدء نزوله، وفي
يوم الحج الأكبر كان ختام نزوله.
0 Komentar