Kenapa Surat Al-Ikhlas Sebanding Dengan Sepertiga Al-Qur’an? Simak Alasan Berikut!

Ketika diutusnya seorang rasul ke muka bumi, Allah Swt juga menyertai mereka dengan mukjizat-mukjizat sebagai bukti dan penguat kerisalahan mereka.  Seperti Rasulullah misalnya, ketika Allah mengutus beliau ke muka bumi, Allah juga menyertainya dengan beberapa mukjizat, di antaranya beliau sanggup membelah bulan, keluarnya air dari jari-jari beliau, dan mukjizat paling besar yang diberikan adalah diturunkannya Al-Qur’an.  Al-Qur’an bukan saja sebagai bukti tentang kerisalahan beliau, namun juga sebagai salah satu alternatif seorang hamba melakukan ibadah yaitu dengan membacanya. Anjuran-anjuran membacanya pun sangat banyak tertuang dalam hadist-hadist Nabi.  Di antaranya hadist yang diriwayatkan Abdullah Ibn Mas‘ud yang menyatakan bahwa setiap huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan. Setiap kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh. Yaitu sebagai berikut:

 عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ 

Artinya: “Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf”.  (HR. At-Tirmidzi).

 

Al-Qur’an terdiri dari 114 surat dan 6000 lebih ayat dan dalam jumlah lebihnya ada perbedaan pandangan ulama. Namun yang menarik dan jadi perhatian ialah ketika Rasulullah menyampaikan keutamaan membaca surat al-Ikhas yang hanya terdiri dari empat ayat, namun sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an yang jumlah keseluruhan ayatnya jauh melebihi ayat al-Ikhlas. Keterangan hadistnya sebagai berikut:

عن أبي سعيد أن رجلا سمع رجلا يقرأ : قل هو الله أحد يرددها، فلما أصبح جاء إلى النبي صلى الله عليه وسلم، فذكر ذلك له، وكأن الرجل يتقالها، فقال النبي صلى الله عليه وسلم :والذي نفسي بيده ، إنها لتعدل ثلث القرآن

Artinya: “Dari abu sa'id, sesungguhnya seseorang mendengar orang lainnya membaca: “qul huwallohu ahad” dan mengulang ulanginya, ketika pagi dia datang ke Nabi SAW dan menuturkan hal tersebut kepada beliau seolah-olah laki-laki tersebut menganggap remeh bacaannya. kemudian Rasululloh SAW bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bacaan itu menyamai sepertiga Al-Qur’an”. (HR Bukhori)”.

 

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Jawahir Al-Qur’an mengungkapkan bahwa alasan surat al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an adalah melihat pada sisi urgensi kandungan dalam Al-Qur’an itu sendiri. Sisi urgensi kandungan dalam Al-Qur’an ada tiga yaitu makrifah (Mengenal) Allah, makrifah akhirat dan makrifah jalan yang lurus (jalan yang wajib di ikuti melalui tuntunan-tuntunan syari’at dan berpaling dari yang lainnya).  Di dalam surat al-Ikhlas terdapat satu urgensi kandungan Al-Qur’an yaitu makrifah Allah Ta’ala. Dengan melihat sisi ini, maka al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.

 

Refrensi: al-Ghazali, Jawahir Al-Qur’an, Cet. Ke-2 (Beirut: Dar Ihya’ al-‘Ulum, 1986), h. 78.

فاعلم أنَّ [ سورة ] الإخلاص تَعْدِلُ ثُلُثَ القرآن قطعاً ، وأرجع إلى الأقام الثلاثة التي ذكرناها في مهمات القرآن، إذ هي: معرفة الله تعالى، ومعرفةُ الآخرة، ومعرفة الصراط المستقيم، فهذه المعارف الثلاثة هي المهمة والباقي توابع ؛ وسورة الإخلاص تشتمل على واحد من الثلاث، وهو معرفة الله وتوحيده وتقديسه عن مُشَارِكِ في الجنس والنوع، وهو المراد بنفي الأصل والفرع والكُفْو، وَوَصفه بالصَّمَد يُشعر بأنه الصَّمَدُ الذي ! لا مقصد في الوجودِ للحوائج سواه، نعم ليس فيها حديث الآخرة والصراط المستقيم، وقد ذكرنا أن أصول مهمَّاتِ القرآن معرفةُ الله تعالى ومعرفة الآخرة ومعرفة الصراط المستقيم، فلذلك تَعدِلُ ثُلُثَ القرآن، أي ثلث الأصولِ من القرآن كما قال عليه السلام «الحَج عَرَفَة أي هو الأصل والباقي توابع

 

Posting Komentar

0 Komentar