الحقيقَةُ لَفْظُ مُسْتَعْمَلُ
فِيْمَا وُضِعَ لَهُ أَوْلًا وهي لغوية وعرفية وشرعية
Hakikat adalah
lafadz yang digunakan (musta'mal) pada makna yang ditetapkan saat lafadz
tersebut tercetus pertama kali. Lafaz hakikat ada yang berbentuk lughawi, 'urfi
dan syar'i.
وَالْمَجَارُ لَفْظُ مُسْتَعْمَلُ
بِوَضْعِ ثَانِ لِعَلَاقَةٍ فَيَجِبُ سَبْقُ الوضع جَزْمًا لَا الْاسْتِعْمَالِ
فِي الْأَصَحَّ وَهُوَ وَاقِعُ فِي الْأَصَحٌ
Majaz adalah lafaz yang digunakan dengan peletakan
makna kedua karena adanya sebuah 'alaqah (penghubung). Maka dalam majaz wajib
didahului adanya wadha' atas makna yang pertama tidak wajib didahului adanya pemakaian,
dan majaz diakui keberadaannya dalam kalam arab.
Faktor faktor
perpindahan dari lafadz hakikat menuju lafadz majaz.
(و)
إنما يعدل إليه عن الحقيقة التي هي الأصل (لثقل الحقيقة) على اللسان؛ كالخنفقيق
للداهية، يعدل عنه إلى الموت مثلاً، أو بشاعتها كالخراءة بكسر الخاء، يعدل عنها
إلى الغائط، وحقيقته المكان المطمئن (أو جهلها للمتكلم أو المخاطب دون المجاز، (أو
بلاغته) نحو زيد أسد، فإنه أبلغ من شجاع (أو شهرته) دون الحقيقة (أو غير ذلك)
كإخفاء المراد عن غير المتخاطبين الجاهل بالمجاز دون الحقيقة وكإقامة وزن وقافية
وسجع به دون الحقيقة.
Ada beberapa
faktor sehingga berpindahnya dari hakikat menuju majaz, di antaranya sebagai berikut:
1. Lafadz dari
makna hakikat berat pengucapannya. Contoh lafaz خنفقيق yang berarti marabahaya, dipindah menjadi
lafadz موت
2. Kurang enak didengar, misalnya lafadz خراءة, artinya kotoran yang diganti dengan lafaz
غائط yang arti hakikatnya tempat yang tetap.
3.Ketidaktahuan(
jahil ) baik dari mutakallim (pembicara) atau mukhathab (lawan bicara) Terhadap
lafaz hakikat, bukan lafal majaznya.
4. Karena ada
terkandung nilai sastra (balagah). Contohnya lafadz (Zaidseperti singa) dalam
keberaniannya. Ini memiliki nilai sastra lebih tinggi dibandingkan زيد شجاع
5. Makna majaz
lebih dikenal daripada makna hakikatnya.
Ada juga beberapa faktor lainnya, seperti menyamarkan maksud perkataan pada selain dua pihak yang berdialog yang tidak tahu akan majaz, bukan hakikat, dan seperti pembuatan wazan, qafiyah, saja' dengan majaz, bukan dengan hakikatnya".
Sumber: Ghayah usul cetakan haramain hal 53
0 Komentar