Istilah-istilah Ilmu ‘Arudh


Definisi dan sejarah ilmu 'arudh.

Ilmu 'arudh adalah ilmu terkait undang-undang yang dengannya seseorang bisa mengetahui wazan-wazan syi'ir yang benar dan salah dan apa yang diliputi olehnya daripada zihaf dan 'illal. Ilmu ini dicetuskan oleh Imam al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi pada abad ke-2 Hijriah, Allah SWT mengilhami ilmu ini pada beliau ketika berada di Makkah di suatu tempat yang dinamakan dengan 'Arudh, karena itulah ilmu ini dinamakan dengan 'Arudh.


Perbedaan antara bait nazham, bait syi'ir dan qashidah

Menurut kamus Lisanul Arab dan al Munjid qasidah adalah syi’ir yang terdiri tiga atau tujuh bait keatas- dengan satu tema yang khusus (pen)-. Syi’ir menurut al-Jurjani adalah kalam yang disajakkan dan diiramakan dengan sengaja. Sedangkan bait adalah potongan yang dalam syi'ir atau nazham. Perbedaan antara bait syi'ir dan nazham adalah bait syi'ir dipenuhi dengan khayal dan rasa berbeda halnya dengan bait nazham namun kedua-duanya harus memenuhi undang-undang ilmu 'arudh. Bait nazham inilah yang banyak digunakan dalam menjelaskan suatu fan ilmu.


Nama-nama bagian dalam bait

Setiap bagian bait memiliki nama; hasywun,’arudh, dan dharb. Hasywun adalah taf'ilah yang bukan merupakan bagian akhir dari bagian bait potongan pertama atau kedua. ‘Arudh adalah taf'ilah yang merupakan bagian akhir dari bagian bait potongan pertama. Dharb adalah taf'ilah yang merupakan bagian akhir dari bagian bait potongan kedua.

Taf'ilah atau metrum adalah satuan suara bagian dari bait. Satu bait terdiri dari beberapa taf'ilah. Terdapat 10 taf'ilah pokok dalam pembentukan bait yaitu:

فعولن, مفاعيلن, مفاعلتن, فاع لاتن, فاعلن, مستفعلن, فاعلاتن, متفاعلن, مفعولات, مستفع لن.

Sedangkan Taqthi' adalah membagikan bait dengan ukuran taf'ilah-nya atau lebih jelasnya adalah pemotongan bait sesuai taf'ilah-nya. Huruf-huruf yang digunakan untuk taqthi’ ada sepuluh yang terhimpun dalam untaian kata ini: لَمَعَتْ سُيُوْفُنَا. Kemudian huruf-huruf taqthi’ dibagi dua: al-sakin (huruf yang tidak berharkat/ mati), al-Mutahirrik (huruf yang berharkat).


Istilah-istilah Penting dalam Ilmu ‘Arudh

1. Sabab Khafif (سبب خفيف) : Huruf hidup kemudian huruf mati, contoh: قَدْ
2. Sabab Tsaqil (سبب ثقيل): Dua huruf yang hidup, contoh: بِكَ
3. Watad Majmu’ (وتد مجموع) : Dua huruf yang hidup kemudian huruf mati, contoh: بِكُمْ
4. Watad Mafruq (وتد مفروق): Dua huruf yang hidup diantaranya huruf mati, contoh: قَامَ
5. Fashilah Shughra (فاصلة صغرى) : Tiga huruf yang hidup kemudian sukun, contoh: فَعَلَتْ
6. Fashilah Kubra (فاصلة كبرى) : Empat huruf yang hidup kemudian sukun, contoh: فَعَلَتُنْ
7. Zihaf (زحاف) : Perubahan yang terkhusus dengan tsawani al-Asbab (huruf yang kedua dari sabab) baik pada sabab khafif, sabab tsaqil, ‘arudh, dharb dan hasywi dengan tidak lazim. dan dia tidak masuk pada huruf pertama, ketiga dan keenam dari juzuk. Zihaf terbagi kepada dua, Mufrad dan Muzdawwaj (Murakkab).

Zihaf Mufrad ada delapan:

  1. Al-Khabn(الخبن) : Membuang huruf kedua yang mati dari juzuk, contoh; فاعلن menjadi فعلن
  2. Al-Idhmar (الإضمار): Mematikan huruf kedua yang hidup daripada juzuk, متفاعلن dibaca fatah ta menjadi متفاعلن huruf ta disukunkan
  3. Al-Waqhsh (الوقص): Membuang huruf kedua yang hidup daripada juzuk, contohnya: متفاعلن menjadi مفاعلن
  4. Ath-Thayyu (الطي) : Membuang huruf keempat yang mati dari juzuk, contoh: مستفعلن menjadi مستعلن
  5. Al-Qabdh(القبض) : Membuang huruf kelima yang mati dari juzuk, contoh: فعولن menjadi فعول
  6. Al-‘Ashb (العصب): Mematikan huruf kelima yang hidup, contoh: مفاعلتن dibaca dengan fatah lam menjadi مفاعلتن dibaca dengan sukun lam.
  7. Al-‘Aql (العقل): Membuang huruf kelima yang berharkat, contoh: مفاعلتن menjadi مفاعتن supaya bagus dan sesuai dengan wazan yang ma’ruf diubah menjadi مفاعلن.
  8. Al-Kaf (الكف): Membuang huruf ketujuh yang mati, contohnya: مفاعيلن menjadi مفاعيل

Zihaf Muzdawwaj ada empat:

  1. Al-Khabl (الخبل) : Berhimpun ath-Thayyu dan al-Khabn, contoh: مستفعلن menjadi متعلن kemudian diubah ke taf’il yang disempurnakan menjadi فعلتن
  2. Al-Khazl (الخزل) : Berhimpun ath-Thayyu dan Al-Idhmar, contoh; متفاعلن dibaca berharkat ta menjadi متفعلن dibaca sukun ta kemudian diubah ke taf’il yang disempurnakan menjadi مفتعلن
  3. Asy-Syakl (الشكل) : Berhimpun Al-Kaf dan Al-Khabn, contoh: فاعلاتن menjadi فاعلات
  4. An-Naqsh (النقص) : Berhimpun Al-Kaf dan Al-‘Ashb. Contoh; مفاعلتن menjadi مفاعلت kemudian diubah ke taf’il yang disempurnakan menjadi مفاعيل


8. Ilal (علل) adalah Perubahan yang terjadi pada sabab dan watad dari taf’ilah ‘arudh dan taf’ilah dharab. ‘Illah tidak terjadi pada selain ‘arudh dan dharab. ‘Illah sifatnya lazim, artinya jika terjadi pada ’arudh dan dharab atau pada salah satunya, maka semua bait harus mengikutinya. Ilal(علل) ada 2 macam, yaitu:‘Ilal ziyadah(علل زيادة) (menambah huruf pada taf’ilah),‘Ilal naqsh(علل نقص) (mengurangi huruf pada taf’ilah). 

Illal ziyadah ada 3, yaitu:

  1. Tarfil (ترفيل): Melebihkan sabab khafif pada kalimat yang akhirnya watad majmu’, contoh: فاعلن menjadi فاعلاتن
  2. Tazyil (تذييل) : Melebihkan huruf yang sakin pada kalimat yang akhirnya watad majmu’, contoh; متفاعلن menjadi متفاعلان .
  3. Tasbigh (تسبيغ) : Melebihkan huruf yang sakin pada kalimat yang akhirnya sabab khafif. Contoh: فاعلاتن menjadi فاعلاتان

Adapun illal naqshu (علل نقص) terbagi sembilan:

  1. Hazaf (حذف) : Membuang sabab khafif, مفاعيلن menjadi مفاعي kemudian dipindahkan ke taf’ilah yang sempurna menjadi فعولن
  2. Qathaf (قطف) : Dalam satu kalimat terjadi hazaf dan ‘ashbu , contoh; مفاعلتن menjadi مفاعل kemudian dipindahkan ke taf’ilah yang sempurna menjadi فعولن
  3. Qatha’ (قطع) :Membuang sakin watad majmu’ dan mensukunkan huruf sebelumnya. Contoh: فاعلن menjadi فاعل berpindah menjadi فعلن
  4. Bitrun (بتر) : Dalam satu kalimat terjadi hazaf dan qatha’. Contoh: فاعلاتن menjadi فاعل berpindah menjadi فعلن
  5. Qashar (قصر) : Membuang sakin sabab dan mensukunkan mutaharrik sabab. Contoh: فعولن menjadi فعول
  6. Hazaz (حذذ) : (Membuang watad majmu’. contoh: متفاعلن menjadi متفا berpindah menjadi فعل
  7. Shalmu (صلم) : Membuang watad mafruq, contoh: مفعولات menjadi مفعو berpindah menjadi فعلن
  8. Waqf (وقف) : Mensukunkan huruf ke-7 yang mutaharrik. Contoh; مفعولات kemudian huruf ketujuhnya dibaca sukun.
  9. kasfun (كسف): Membuang huruf ke-7 yang mutaharrik, Contoh: مفعولات menjadi مفعولا berpindah menjadi مفعولن


9. al-Tam adalah bait yang sempurna bagian-bagiannya baik ‘arudh maupun dharab tanpa adanya pengurangan.

10. Al-Wafi adalah bait yang sempurna bagian-bagiannya baik ‘arudh maupun dharab tapi ada pengurang

11. Majzu’ adalah bait yang dibuang ‘arudh dan dharab-nya

12. Masythur adalah bait yang dibuang setengahnya

13. manhuk adalah bait yang dibuang 2/3 nya.


Mungkin masih banyak istilah-istilah terkait ilmu ‘arudh yang tidak kami sebutkan disini. Insyaallah semoga kedepannya bisa kita bahas lanjutannya pada kali yang lain. Wallahu a’lam.



Referensi: Ahmad bin Syuaib al-Qattani al-Syafi’I, Matnul Kafi.

Posting Komentar

0 Komentar