Adab- adab setelah Kelahiran Sang Buah Hati.


Kelahiran seorang anak adalah karunia yang mesti disyukuri. Anak adalah amanah yang diberikan kepada orang tua serta kehadirannya membawa harapan serta tanggung jawab untuk dididik dan dibesarkan sesuai dengan tuntunan agama.Kelahiran seorang anak juga dipandang sebagai momen penuh kebahagiaan yang diiringi dengan beberapa adab serta amalan khusus sebagai doa dan bukti rasa syukur agar sang anak tersebut mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Adab-adab tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:


Pertama, Tidak membedakan rasa senang antara anak yang lahir itu laki-laki atau perempuan, tidak boleh merasa terlalu senang dengan lahirnya anak laki-laki sementara gundah dengan lahirnya anak perempuan, begitu pula sebaliknya karena keduanya adalah harta berharga  yang dihadiahkan sang pencipta kepada hambanya  dan keduanya mempunyai kelebihan masing-masing. Sepantasnya bagi orang tua merasakan kebahagiaan  yang sama siapapun buah hati yang dianugerahkan  kepadanya.


Kedua, Dianjurkan untuk azan ditelinga bayi yang baru lahir. Anjuran tersebut berdasarkan praktik nabi yang mengazankan Husen cucunya pada telinga sebelah kanan saat ia lahir. Azan dan iqamah pada bayi bertujuan agar kalimat pertama yang didengar oleh bayi adalah kalimat tauhid yang mengingatkan manusia kepada kebesaran Allah dan pentingnya salat. Dianjurkan azan pada telinga kanannya bayi dan iqamat pada telinga kirinya. Ini berlaku sama pada bayi laki-laki atau perempuan.Disunahkan pula mengajari kalimat tauhid "La ilaha illallah" untuk si anak ketika ia hendak  bisa berbicara, supaya kalimat tauhid tersebut menjadi Kalimat pertama yang diucapkannya ketika ia bisa berbicara.


Ketiga, Memberikan nama yang baik karena nama yang baik adalah hak seorang anak. Islam memerintahkan orang tua untuk memberikan nama yang baik kepada anak- anak mereka  karena nama adalah doa. Nama yang baik akan  mencerminkan kepribadian dan karakter yang mulia bagi sang anak nantinya. Memberikan nama yang bagus juga merupakan bentuk rasa syukur serta menjadi perantara untuk   bertabarruk (mengambil keberkahan) dari nama tersebut. Anjuran memberi nama yang bagus untuk anak juga termaktub  dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

إنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيامَةِ بأسْمائكُمْ وأسماءِ آبائِكُمْ فأحْسِنُوا أسْماءَكُمْ

"Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah kalian. Maka perbaguslah nama-nama kalian." (HR. Abu Dawud). Nabi juga memerintahkan untuk memberi nama anak yang awalnya dimulai dengan 'Abdu seperti Abdurrahman, Abdul Wahab dan lainnya.Dalam hadis yang lain juga dikatakan "Nama yang paling dicintai Allah adalah adalah Abdullah dan Abdurrahman". Selain nama yang dimulai dengan Abdu, nama "Muhammad" juga sangat dianjurkan untuk diberikan kepada anak karena merupakan nama kekasih Allah dan manusia terbaik didunia dan diakhirat kelak. Sangat banyak riwayat yang menyebutkan keutamaan nama "Muhammad". Selain nama diatas ada juga nama lainnya yang dianggap baik dalam Islam yang juga dianjurkan untuk diberikan kepada anak, seperti nama para nabi, para sahabat, para tabiin, para ulama, para aulia seperti nama ashabul kahfi dan lainnya.Di sisi lain Islam juga melarang memberikan nama yang tidak baik  dan mempunyai makna yang buruk ataupun nama dari orang- orang terdahulu yang diceritakan keburukannya, seperti  Musailamah al-kazzab , Abrahah, Qarun dan yang serupa dengannya bahkan jika sudah terlanjur memberi nama yang tidak baik atau nama yang dibencikan maka disunahkan untuk menggantikannya atau diganti sendiri oleh si anak.Dalam riwayat nabi pernah menggantikan nama seseorang, yaitu" 'Ash" diganti dengan nama barunya, yaitu "Abdullah" 


Keempat, Dianjurkan pula untuk ber'aqiqah. Untuk anak laki-laki lebih baik dua ekor kambing, dan untuk anak perempuan satu ekor kambing baik jantan ataupun betina, boleh juga untuk anak laki-laki  satu ekor kambing karena nabi pernah ber'aqiqah seekor kambing untuk cucunya Hasan. Satu kambing dianggap hasil kesunahan bera'qiqah untuk anak laki-laki merupakan keringanan yang diberikan oleh syara'. Sebagian dari pada sunah juga dianjurkan kepada orang tuanya untuk menyedekahkan emas ataupun perak sejumlah berat daripada rambut si anak setelah dicukur pada hari ketujuh setelah kelahiran, karena Rasulullah memerintahkan  putrinya Fathimah pada hari ketujuh daripada kelahiran Husen untuk mencukur rambutnya Husen dan bersedekah dengan perak seberat cukuran rambut tersebut.


Kelima, Kesunnahan yang terakhir adalah mentahnik sang anak dengan kurma atau makanan manis lainnya, dalam bahasa Aceh tahnik lebih familiar dengan istilah "peucicab". Tahnik berasal dari kata "حنك" yang berarti  langit-langit mulut sehingga nantinya makanan yang dikunyah harus terkena langit-langit mulut, namun tahnik secara istilah  adalah suatu amalan yang berupa memberikan sesuatu yang manis kedalam mulut si bayi, seperti kurma yang telah dihaluskan oleh orang tertentu. Jika tidak ada kurma bisa juga ditahnik dengan makanan manis lainnya. Makna dari tahnik adalah memohon kesehatan dan keberkahan untuk si bayi. Selain itu, tahnik juga dipercaya memiliki manfaat untuk membantu si bayi dalam mempersiapkan sistem pencernaaanya. Rasulullah  pernah mehtaknik Abdullah bin Zubair, mulanya  Rasulullah berdoa dengan kurma tersebut kemudian kurma tersebut dikunyah dan  dimasukkan kedalam mulut Abdullah bin Zubair sehingga sesuatu yang mula-mula masuk kedalam mulut Abdullah adalah air liur Rasullullah dan yang terakhir Rasulullah berdoa dan memohon keberkahan baginya. Juga dianjurkan  bahwa yang mentahnik si anak adalah orang  yang shalih  yang dijadikan sebagai tafaul (sempena) serta  harapan  anak tersebut nantinya juga akan menjadi anak yang shalih.



Referensi:

Ihya Ulumiddin, jld 2, hlm. 61- 63.Cet: Dar al-Fikri

الحادي عشر : في آداب الولادة وهي خمسة :

الأول : أن لا يكثر فرحه بالذكر وحزنه بالأنثى،

الأدب الثاني : أن يؤذن في أذن الولد روى رافع عن أبيه قال: رأيت النبي ﷺ قد أذن على في أذن الحسين حين ولدته فاطمة رضي الله عنها. ويستحب أن يلقنوه أول انطلاق لسانه لا إله إلا الله، ليكون أول حديثه،

الأدب الثالث: أن تسميه اسماً حسناً، فذلك من حق الولد، وقال : إذا سميتم فعبدوا وقال عليه الصلاة والسلام :أحب الأسماء إلى الله عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَن. ومن كان له اسم يكره يستحب تبديله، أبدل رسول اللهﷺ اسم العاص بعبد الله،

الرابع: العقيقة عن الذكر بشاتين، وعن الأنثى بشاة ذكراً كان أو أنثى وروي : أنه عق عن الحسن بشاة، و هذا رخصة في الاقتصار على واحدة، ومن السنة أن يتصدق بوزن شعره ذهباً أو فضة، فقد ورد فيه خير : أنه عليه السلام أمر فاطمة رضي الله عنها يوم  سابع حسين أن تحلق شعره وتتصدق بزنة شعره فضة،

الخامس : أن يحنكه بتمرة أو حلاوة. وروي عن أسماء بنت أبي بكر رضي الله عنهما قالت: ولدت عبد الله بن الزبير بقباء، ثم أتيت به رسول الله ﷺ فوضعته في حجره ثم دعا بتمرة فمضغها ثم تقل في فيه  فكان أول شيء دخل جوفه ريق رسول الله ﷺ، ثم حنكه بشمرة ثم دعا له وبرك عليه.

Posting Komentar

0 Komentar