Dosa merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi didengar oleh masyarakat awam, baik dari orang yang beragama islam ataupun dari agama non agama islam sering kali penggunaan kata-kata dosa sering dikaitkan dengan kesalahan tapi ada benar juga sih, misalnya seseorang sudah melakukan suatu perbuatan yang menyalahi dengan nilai-nilai kemanusiaan maka dia dianggap telah berdosa
Definisi Dosa:
الذنب هو عبارة عن كل ماهو مخالف لأمرالله في ترك أو فعل ما تستوجب عاقبته
Artinya: Dosa merupakan suatu ibarat dari setiap perbuatan yang menyalahi atau berbeda dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT pada meninggalkan atau mengerjakan suatu perbuatan yang patut kena hukuman.
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa, dosa akan selalu mengikuti pelakunya setiap ia melakukan suatu kesalahan dengan Allah SWT sehingga layak dan pantas mendapatkan hukuman.
Dalam kitab Siraj ath-Thālibīn Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan memberikan nasehat kepada orang-orang yang sedang melakukan penghambaan dirinya pada Allah SWT semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semuanya dengan cara bertaubat dari dosa dan kesalahan, baik dilakukan sengaja ataupun tidak sengaja. Ada beberapa alasan kenapa kita wajib bertaubat dari dosa, diantaranya:
pertama, supaya kita mendapatkan taufiq dari Allah SWT dengan selalu melakukan taat dan patuh atas segala perintah dan larangan, karena disaat seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, maka ia akan meringan-ringankan dalam melakukan segala amalan kebaikan dan akibat dari dosa mengiring pelakunya kepada kehinaan. Dosa itu bagaikan belenggu yang selalu mencegah pelakunya dari berbuat taat dan melambat-lambat dari mengerjakan perbuatan taat, karena dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang apabila belum bertaubat, maka dosa akan memberatkanya dari mengerjakan amalan kebajikan dan gemar dalam bertindak sewenang-wenang. Adapun berkekalan didalam dosa termasuk sebagian diantara perkara yang membuat hati menjadi hitam sehingga tidak akan mendapat secercah cahaya keikhlasan dan kelezatan dalam beribadat kepada Allah SWT, jika Allah tidak memberikannya rahmat, maka pelaku yang berbuat dosa akan terseret kedalam jurang kekufuran dan celaka na’uzubillah min zālik.
Bagaimana seseorang mendapatkan taufiq dalam berbuat taat, sedangkan hatinya sudah keras, bagaimana seseorang bisa melakukan perbuatan taat sedangkan ia masih berkekalan dengan dosa dan maksiat, bagaimana dirasakan manisnya bermunajat dengan Allah SWT kalau ia masih berlumuran dengan najis dosa, maka benarlah ucapan Rasullah SAW terhadap orang yang berdusta, sabdanya:
إذا كذب العبد تنحى عنه الملكان من ما يخرج من فيه
Artinya: apabila seorang hamba berdusta, maka dua orang malaikat akan menjauh akibat dari bau busuk yang keluar dari mulutnya.
Kedua, kenapa kita wajib bertaubat adalah supaya diterima amalan ibadah, perbandingannya seperti pemilik utang tidak menerima pemberian hadiah bila orang yang berutang masih ada kewajiban yaitu melunasi utang, lalu bagaiman pemilik utang mau menerima hadiah sedangkan kewajiban utang belum dibayar begitu pula dengan Allah SWT tidak menerima segala amalan ibadahnya sedangkan masih ada kewajiban baginya, yaitu taubat dari dosa dan kesalahan lalu bagimana engkau bermunajat, berdo’a dan memuji-Nya padahal Allah SWT masih marah terhadap dosa dan kesalahan yang telah engkau kerjakan.
Adapun syarat-syarat taubat ada empat:
pertama, meninggalkan perbuatan dosa.
Kedua, taubat dari dosa.
Ketiga, dosa yang ditinggalkan merupakan hasil dari usahanya bukan karena ketidak mampuan dalam melakukan dosa.
Keempat, meninggalkan perbuatan dosa karena mengagungkan Allah SWT dan karena menghindari dari marah Allah SWT beserta pedihnya siksaan dihari kiamat kelak.
REF: KITAB SIRAJUTHALIBIN, Hal. 143-151, Cet. Beirut
0 Komentar