Mengangkat Kedua Tangan ketika Takbiratul Ihram Disertai Gerakan Asing Dapat Membatalkan Shalat?

 


Shalat merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang wajib kita laksanakan sebagai seorang Muslim. Shalat tersusun dari berbagai rangkaian perbuatan yang mengandung nilai-nilai ibadah di dalamnya, seperti takbiratul ihram, rukuk, sujud, dan perbuatan-perbuatan lainnya.

Shalat juga merupakan ibadah yang paling penting bagi umat Islam. Shalat adalah satu-satunya amal ibadah yang Allah wahyukan langsung kepada Nabi Muhammad tanpa perantaraan malaikat Jibril, berbeda dengan pensyariatan ibadah-ibadah lainnya yang Allah wahyukan melalui malaikat Jibril. Shalat juga merupakan media spiritual yang menghubungkan seorang hamba secara langsung dengan penciptanya. Di dalam shalat telah terhimpun segala tata cara yang menjadi bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaan shalat, perlu diperhatikan bahwa dalam terdapat rukun-rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi, karena hal ini berdampak besar terhadap sahnya shalat seseorang, juga hal yang dapat membatalkan shalat. Kebanyakan dari kita tidak memperhatikan hal-hal kecil ini, yang secara tidak langsung malah membuat shalat yang kita lakukan menjadi sia-sia. Ini menjadi hal yang paling mendasar dan harus diketahui secara detail oleh setiap Muslim. Tanpa disadari, ada beberapa praktik yang sering dilakukan dalam shalat yang menyebabkan batalnya shalat. Di antaranya, seseorang yang melakukan gerakan sebanyak tiga kali berturut-turut dianggap batal shalatnya. Sebagian besar nas yang disajikan dalam kitab-kitab kuning mengenai kasus ini menetapkan hukum batal shalat berlaku bila terjadi gerakan anggota tubuh yang tidak termasuk dalam kategori perbuatan sunah dalam shalat. Misalnya, menggerakkan kaki tiga kali berturut-turut dapat menyebabkan shalat batal.

Dalam Hasyiah I'anatut Thalibin, Sayyid Bakri Utsman bin Muhammad Asy-Syatha menjelaskan hal yang berbeda. Di sana dijelaskan bahwa hukum batal tersebut tidak hanya berlaku pada gerakan-gerakan yang dilakukan pada selain amalan sunah saja. Bahkan, gerakan yang dilakukan atas dasar hukum sunah terkadang juga dapat membatalkan shalat jika ditambah dengan gerakan eksternal lain, sehingga jumlahnya sampai 3 kali. Pernyataan tersebut ditujukan pada kasus ketika seseorang yang sedang melakukan takbiratul ihram. Terkadang, saat takbiratul ihram, yang di sana sunah mengangkat kedua tangan, seseorang tanpa sengaja menganggukkan kepalanya atau anggota tubuh yang lain. Padahal, dalam hal ini yang wajib hanya mengucapkan takbir sebagai pembuka shalat (takbiratul ihram), sedangkan mengangkat tangan hanyalah amalan sunah. Merujuk Sayyid Bakri Syatha di belakang, perbuatan tersebut tetap dianggap membatalkan shalat karena telah berlanjut dengan anggukan kepala, misalnya, sama seperti gerakan yang bukan sunat dalam shalat yang dikerjakan sebanyak 3 kali.

Dalam pada itu, masih dalam sumber yang sama, juga disebutkan pendapat yang difatwakan oleh Imam Jamal Ar-Ramli bahwa amalan sunah seperti pada kasus yang diterangkan di atas dapat dimaafkan dalam shalat.

Nash yang Berkaitan : 


ولو كان الفعل الكثير سهوا والكثير كثلاث مضغات. وخطوات توالت وإن كانت بقدر خطوة مغتفرة وكتحريك رأسه ويديه ولو معا. 

(قوله: وكتحريك رأسه ويديه) أي لأن المجموع ثلاث حركات، وهي لا يشترط فيها أن تكون من عضو واحد.

بل مثله إذا كانت من عضوين أو من ثلاثة أعضاء.

(قوله: ولو معا) غاية في البطلان بتحريك الرأس واليدين.

أي أنها تبطل بذلك، سواء وقع تحريكها في آن واحد أو على التوالي.

وفي الكردي ما نصه: قوله: ولو معا.

ينبغي التنبيه لذلك عند رفع اليدين للتحرم أو الركوع أو الاعتدال، فإن ظاهر هذا بطلان صلاته إذا تحرك

رأسه حينئذ.

ورأيت في فتاوي الشارح ما نصه: قد صرحوا بأن تصفيق المرأة في الصلاة، ودفع المصلي للمار بين يديه، لا يجوز أن يكون بثلاث مرات متواليات - مع كونهما مندوبين - فيؤخذ منه البطلان فيما لو تحرك حركتين في الصلاة ثم عقبهما بحركة أخرى مسنونة. وهو ظاهر لأن الثلاث لا تغتفر في الصلاة لنسيان ونحوه مع العذر، فأولى في هذه الصورة. إلى آخر ما في فتاويه. وفيه من الحرج ما لا يخفى. لكن اغتفر الجمال الرملي توالي التصفيق والرفع في صلاة العيد، وهذا يقتضي أن الحركة المطلوبة لا تعد في المبطل. ونقل عن أبي مخرمة ما يوافقه 

(اعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين )  ١/٢٤٩ 

دار الفكر للطباعة والنشر والتوريع

الطبعة: الأولى، ١٤١٨ هـ - ١٩٩٧ م

Posting Komentar

0 Komentar