Beberapa Sebab Mustajabah Doa (Sayyid Muhammad Alawy)

LbmMudi- Berdoa merupakan solusi dari sebuah masalah, ketenangan dalam segala gangguan dan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dalam berdoa, seseorang mencari keadilan pada Tuhan-nya atas segala perkara yang menimpanya.
adab berdoa sayi muhammad alawy

Dengan berdoa seseorang berharap masalah yang menimpanya segera selesai, dan apa yang diinginkannya dikabulkan. Namun, hal demikan bukan perkara yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Semua doa akan diterima walau dengan bentuk yang berbeda, seperti diampuni dosa, bertambah rezeki dan lain sebagainya.

Salah satu yang sangat harus diperhatikan dallam berdoa adalah adab dan ketentuan berdoa. Karena adab akan sangat berpengaruh kepada diterima dan ditolaknya doa.

Berikut ini kami akan menjelaskan adab-adab dalam berdoa sebagaimana kami kutip dari Sayyid Muhammad Alawy dalam kitab beliau Duru’l Waqiyyah Ba Hazbul Mahiiyah pada halaman 11, karena dengan memperhatikan adab dan ketentuan berdoa, kita berharap doa akan lebih dekat kepada diterima.
  1. Mencari waktu yang tepat sebagai mana yang telah dijelaskan oleh nabi dalam beberapa hadis seperti hari Arafah dalam setahun, bulan Ramadhan, hari jumat dalam seminggu dan waktu sahur di penghujung malam.
  2. Mengintip dan mencuri-curi dalam keadaan yang mulia, seperti merangkak dalam saf peperangan pada jalan Allah, diketika turun hujan, diketika iqamah azan shalat lima waktu, sesudah bershalawat, di antara azan dan iqamah dan pada saat berpuasa, karena banyak ayat alquran dan hadis yang menunjuki kepada mulia waktu-waktu di atas dan dianjurkan untuk berdoa saat itu.
  3. Menghadap kiblat, mengangkat dua tangan sehingga terlihat putih dari bathin tangan, karena Itba’ (mengikuti apa yang nabi saw lakukan) dan mengusapkannya kepada wajah saat selesai. Tidak boleh mengangkat wajah dan melihat langit, karena ada larangan kepada hal tersebut.
  4. Meringankan suara saat ketakutan dan membesarkannya saat tidak ketakutan, karena ada perintah kepada demikian pada ayat dan hadis.
  5. Tidak memberatkan diri menggunakan bahasa yang puitis dalam berdoa, seperti menyusun doa seperti syair yang huruf ujungnya sama. Melakukan ini boleh tetapi jangan berlebihan. Karena ini merupakan satu anugrah dari Allah swt seperti yang telah dilakukan Rasulluah saw dan sebagian ulama ‘Arif billah.
  6. Merendahkan diri baik anggota lahir maupun bathin, penuh rasa harap.
  7. Yakin dengan yang di doakan, yakin diterima dan membenarkan harapan.
  8. Tegas dalam berdoa dan mengulangnya sampai tiga kali.
  9. Membuka dan menutup doa dengan puji kepada Allah dan shalawat kepada nabi saw.
  10. Dan terakhir adab bathin, yaitu: taubat dari segala dosa, meminta maaf atas kezaliman dan menghadap kepada Allah swt penuh kesungguhan. Demikian merupakan sebab yang paling ampuh untuk diterimanya doa. Wallahua’lam.


Post a Comment

2 Comments