Fatwa Ibnu Hajar; Menggunakan Biji Tasbih

Buah Tasbih
Buah tasbih merupakan satu benda yang sudah lazim dipergunakan oleh para ulama untuk menghitung jumlah zikir. Namun sebagian golongan menganggap penggunaan buah tasbih untuk menghitung jumlah zikir merupakan perbuatan bid’ah yang para pelakunya diancam dengan siksa neraka. Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanyan tentang hukum memakai biji tasbih.


وسئل) - رضي الله عنه - هل للسبحة أصل في السنة أو لا؟
فأجاب) بقوله: نعم، وقد ألف في ذلك الحافظ السيوطي؛ فمن ذلك ما صح عن ابن عمر  رضي الله عنهما - «رأيت النبي - صلى الله عليه وسلم - يعقد التسبيح بيده.» وما صح عن صفية: - رضي الله عنها - «دخل علي رسول الله - صلى الله عليه وسلم - وبين يدي أربعة آلاف نواة أسبح بهن، فقال: ما هذا يا بنت حيي. قلت: أسبح بهن، قال: قد سبحت منذ قمت على رأسك أكثر من هذا، قلت: علمني يا رسول الله قال: قولي سبحان الله عدد ما خلق من شيء.
» وأخرج ابن أبي شيبة وأبو داود والترمذي: «عليكن بالتسبيح والتهليل والتقديس ولا تغفلن فتنسين التوحيد، واعقدن بالأنامل فإنهن مسئولات ومستنطقات.» وجاء التسبيح بالحصى والنوى والخيط المعقود فيه عقد عن جماعة من الصحابة ومن بعدهم وأخرج الديلمي مرفوعا: نعم المذكر السبحة.
وعن بعض العلماء: عقد التسبيح بالأنامل أفضل من السبحة لحديث ابن عمر. وفصل بعضهم فقال: إن أمن المسبح الغلط كان عقده بالأنامل أفضل وإلا فالسبحة أفضل



Di tanyakan kepada Syaikh Ibnu Hajar Al-Haitami
Penggunaan biji tasbih apakah ada landasannya dalam sunnah ataupun tidak ?

Beliau menjawab:

iya (Penggunaan buah tasbih tersebut punya landasan dalam sunnah). Imam As-Suyuthi telah mengumpulkan hadis-hadis tersebut, diantaranya, Hadis sahih dari Ibnu Umar ‘’saya melihat Nabi Muhammad a’laihi salam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya’’. Dan hadis sahih dari Shafiah r.a ‘’Rasul masuk menemuiku dan di hadapanku ada 4000 biji kurma yang saya gunakan untuk menghitung tasbih", maka Rasulullah pun bertanya “apa ini wahai anak perempuan Huyay?. Sayapun menjawab “saya gunakan pada saat bertasbih”. Rasulullah berkata “Sungguh bacaan tasbihku pada saat berdiri dekat kamu lebih banyak dari bacaan tasbihmu ini”, saya berkata “ajari saya wahai Rasullullah”, Rasulullah berkata “ucapkan subhanallah ‘adada ma khalaqa min syai`”. Dan meriwayat oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud dan Tirmizi “mestilah kalian bertasbih, bertahlil dan mentakdiskan Alllah dan janganlah kalian lalai maka kalian akan melupakan keesaan Allah, dan hitunglah dengan ujung-ujung jari maka semuanya akan ditanyakan”. Dan bertasbih menggunakan batu, biji kurma, dan benang yang di gulungkan telah diriwayatkan dari para shahabat dan orang sesudahnya. Imam Ad-Dailami meriwayatkan satu hadis marfu’ “alat berzikir yang paling bagus itulah biji tasbih”. Sebagian ulama berpendapat bahwa menghitung tasbih mengunakan ujung jari lebih utama dari pada menggunakan biji tasbih karna hadis Ibnu Umar. Sebagian ulama yang lain berpendapat bila menghitung menggunakan jari tidak akan keliru maka yang lebih utama adalah menggunakan jari, namun bila ditakutkan akan keliru maka lebih baik menggunakan biji tasbih.

Fatawa Fiqhiyah kubra jilid 1 hal. 152, Cet. dar Fikr


Kesimpulan dari jawaban Syaikhul Islam Ibnu Hajar adalah menggunakan biji tasbih untuk menghitung jumlah zikir bukanlah merupakan perbuatan bid’ah.

Post a Comment

0 Comments