Waktu yang Baik Untuk Bersetubuh

Rasulullah SAW diutuskan ke dunia sebagai rahmatan bagi seluruh alam, beliau memberi jalan keluar setiap masalah yang dihadapi oleh manusia dalam ruang altar kemaslahatan yang bisa diterima oleh setiap golongan dalam bingkai akhlakul karimah. Agama ini datang dan mengatur segala aspek kehidupan walaupun pada hal yang kelihatannya kecil. Mengatur hubungan manusia dengan Allah, lebih-lebih lagi hubungan dengan sesama manusia. Bahkan kepada hal yang privasi seperti hubungan suami-istri untuk menggapai keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.


Para alim ulama generasi terdahulu sebagai pewaris Rasulullah SAW telah mengajarkan hal tersebut dan hingga hari ini masih tertulis rapi dalam kitab-kitab turats, salah satunya adalah kitab "Fathul Izar". Dalam kitab yang berhubungan dengan kehidupan rumah tangga tersebut kami mengutip beberapa hikmah yang berkaitan dengan waktu dan kondisi dalam berhubungan intim agar mendapat keberkahan saat melakukannya dan menjauhi waktu dan kondisi yang tidak baik agar terhindar dari kebinasaan. 

Adapun waktu dan kondisi tersebut adalah:

قال اهل العلم :

 من جامع زوجته في ليلة الجمعة يصير الولد حاظا في كتاب الله تعالى

Barang siapa yang bersetubuh pada malam jum’at jadilah anaknya penghafal Al-quran

 و من جامع في ليلة السبت يكون الولد مجنونا

“Barang siapa bersetubuh pada malam sabtu jadilah anaknya orang yang gila”

 و من جامع في ليلة الاحد يكون الولد سارقا لملك غيرة او ظالما

“Barang siapa bersetubuh pada malam ahad jadilah anaknya sebagai pencuri atau orang yang suka berbuat zalim”

 و من جامع في ليلة الاثنين يكون الولد فقيرا او مسكينا او راضيا لامرالله وفضائه

“Barang siapa bersetubuh pada malam Senin jadilah anaknya fakir, miskin atau ridha dengan ketentuan Allah SWT”

 و من جامع في ليلة الثلاثاء يكون الولد بارا للوالديه

“Barang siapa bersetubuh pada malam selasa jadilah anaknya yang berbakti kepada orang tuanya”

و من جامع في ليلة الاربعاء يكون الولد كثيرا العقل او كثيرا العلم او كثيرا الشكر

“Barang siapa bersetubuh pada malam rabu niscaya Allah akan menjadikan anaknya sebagai orang cerdas, berilmu dan bersyukur kepada Allah SWT”

و من جامع في ليلة الخميس يكون الولد مخلصا في قلبه

“Barang siapa bersetubuh pada malam kamis niscaya akan dikaruniakan keturunan yang ihklas terhadap ketentuan Allah SWT”

 و من جامع في ليلة العيد يكون الولد ذا ست اصابع

“Barang siapa bersetubuh pada malam hari raya niscaya akan lahir anak yang mempunyai 6 jari”

 و من جامع زوجته مع التكلم يكون الولد أبكم

“Barang siapa bersetubuh sedangkan mulutnya berbicara niscaya akan lahir dari padanya anak yang bisu”

 و من جامع في ظلمة يكون الولد ساحرا

“Barang siapa bersetubuh pada tempat yang gelap niscaya ia akan memiliki anak yang ahli ilmu black magic”

 و من جامع مع السراج يكون الولد حسن الصورة

“Barang siapa bersetubuh pada tempat yang terang niscaya akan Allah karuniakan anak yang tampan atau cantik”

و من جامع رائيا عورة الامرأة يكون الولد أعمى او اعمى القاب

“Barang siapa bersetubuh dengan melihat aurat pasangannya maka hal tersebut akan menyebabkan anak buta mata atau buta hati”

13. و من جامع سايل الزاد لسفر يكون الولد كاذبا

“Barang siapa bersetubuh dengan istri sedangkan ia bertanya tentang perbekalan untuk musafir niscaya akan mewarisi anak yang pendusta”

 و من جامع تحت الشجرة المطعوم ثمرها يكون الولد مقتول الحديد او مقتول الغرق او ما في هدم الشجرة

“Barang siapa bersetubuh di bawah pohon yang berbuah niscaya keturunannya akan terbunuh dengan benda tajam, tenggelam atau tertimpa pohon”

Referensi : Kitab fathul Izar Fi Kasyfi Asrari Li Auqati Harsi Wa Khalqati Abkar Hal.5-7

Post a Comment

4 Comments

  1. Wah takut jg ni berstubuh tiap malam..padahal itu nikmat yg paling lezat plus pahala,,kira2 tgk.musannif kitab itu ngambil referensinya dari mana ya? Mhon jwbn agar ummat tdk bingung di zaman yg mmbingungkan ini..thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tulisan di atas kami kutip dari kitab Fathul Izar..

      Kitab tersebut dapat di donwload di
      Dowload Kitab Fathul Izar

      Delete
  2. Assalamualaykum Tgk.
    Dikatakan diatas pada hari-hari tersebut adalah pada malam-malamnya. Klo seandainya jimak di pagi hari apakah tidak termasuk kategori diatas kah? Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alaikum salam..secara dhahir hukumnya sama dengan malamnya juga,,

      Delete