Hikmah Dibalik Gerakan Shalat

Shalat merupakan ibadah rutinitas umat islam, tata cara pelaksanaannya telah diatur agama dengan sebaik mungkin. Namun jika diperhatikan tata cara pelaksanaan shalat, maka akan nampak sisi perbedaan pada tiap tahapan dalam mengerjakannya, dan pada tahapan tahapan tersebut memiliki hikmahnya masing-masing.

Berikut ini adalah alasan dan butir hikmah yang terkandung pada beberapa tahapan dalam pengerjaan shalat:

1. Sujud dilakukan dua kali dalam satu rakaat sedangkan rukun yang lain cuma dilakukan satu kali, alasannya adalah seorang mukmin ketika mengerjakan shalat, maka sujud dalam shalat tersebut akan mengingatkannya bahwa dia berasal dari tanah dan kedalam tanahlah kelak akan dikembalikan. Hal ini terjadi karena pada saat meletakkan dahi (menenempel dengan bumi) diketika sujud yang pertama seakan-akan kita berkata “ Dari tanahlah aku di ciptakan”. Pada ketika bangun dari sujud yang pertama seakan-akan kita berkata “Dari tanahlah aku di keluarkan”. Pada ketika sujud yang kedua seakan-akan kita berkata “ Kedalam tanahlah kelak aku akan dikembalikan”. Diketika bangkit dari sujud yang kedua seakan-akan hamba berkata “ Dari dalam tanahlah kelak aku akan di bangkitkan pada ketika hari kiamat tiba”.

2. Pada ketika salam berpaling kearah kanan terlebih dahulu selanjutnya baru kearah kiri. Keadaan seperti ini mengisyarahkan seakan-akan seorang mukmin berdoa “ Ya Allah, berikanlah buku amalanku disebelah kanan dan jangan kau beri buku amalan tersebut di sebelah kiri’.

3. Anjuran memebaca qunut pada shalat shubuh, alasannya adalah shalat terakhir yang dikerjakan nabi Muhammad SAW bersama Jibril pada awal diperintahkannya shalat lima waktu adalah shubuh. Diketika mengakhiri suatu perbuatan kita di anjurkan untuk membaca doa. Maka qunut yang isinya adalah do’a khusus diperintahkan untuk dibaca ketika shalat shubuh.

4. Mengangkat telunjuk ketika tasyahud, pada ketika tasyahud semua jari tetap pada posisinya kecuali jari telunjuk yang diangkat ketika bacaan الا الله. Hal ini dikarenakan didalam jari telunjuk terdapat urat yang langsung tersambung dengan hati. Maka ketika lisan mengucapkan lafal tauhid لا اله الا الله secara bersamaan telunjuk yang merupakan anggota badan bersama dengan hati ikut mentauhidkan Allah SWT.

5. Membaca سمع الله لمن حمده ketika bangun dari ruku’. Pada dasarnya ketika berpindah dari satu rukun kerukun lainnya disunatkan membaca takbir kecuali pada saat bangkit dari ruku’ dengan membaca سمع الله لمن حمده. Hal ini dikarenakan sebuah peristiwa yang dialami oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Abu Bakar R.A adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang tidak pernah absen melakukan shalat berjamaah bersama Rasulullah SAW . Pada suatu hari Abu Bakar R.A hendak menghadiri shalat ashar berjamah, setibanya di mesjid beliau manyangka Shalat ashar berjamaah telah selesai dilaksanaakan. Melihat hal tersebut hati Abu Bakar menjadi gundah, maka ketika Abu Bakar memasuki mesjid beliau mendapati Rasulullah SAW sedang melakukan shalat berjamaah , dan ketika itu Rasulullah SAW membaca takbir untuk melakukan ruku’. Lantaran merasa senang masih sempat berjamaah, maka beliau membaca الحمد لله dan langsung takbir dibelakang rasullah. Ketika nabi sedang ruku’. turunlah malaikat Jibril AS dan berkata يا محمد سمع الله لمن حمده ucaplah kalimat tersebut. Maka rasullah langsung memebaca سمع الله لمن حمده ketika bangu dari ruku’. Sebelum terjadinya peristiwa ini Rasulullah SAW membaca takbir ketika bangkit dari ruku’.

6. Sesudah takbiratul ihram disunnahkan untuk meletakkan tangan dibawah dada dan sedikit condrong ke kiri. Alasannya dikarenakan hati manusia terletak sebelah kiri di bawah dada. Ketika tangan diletakkan tepat pada posisi hati, maka seakan-akan tangan ini menjaga iman yang ada didam hatinya.

Referensi :

- Kitab Tanqihul Qauli Hal 4 Cet, Haramain
- I’anatut Thalibin Juz 1 Hal 158 Cet, Haramain
- Hasyiah Al Bajuri juz 1 hal. 172 Cet, Haramain
- Tahrir Syarqawi Juz 1 Hal 199-200 Cet, Darul Fikri
- Tahrir syarqawi Juz 1 Hal 194 Cet. Darul Fikri

Simak juga : 



Post a Comment

0 Comments