Berharganya Ilmu Ketimbang Harta

Setiap manusia pasti mengiginkan kehidupan yang  sempurna,  yang  jauh dari  segala prolematika dan lika-liku kehidupan.Tetapi, tidak sedikit di antara manusia  yang menjadikan  standar kebahagiaan dalam hidupnya adalah bergelimang dengan material dan kekayaan. Pada dasarnya segala pemberian dari Allah SWT kepada hambanya berupa harta yang banyak dan  kekayaan yang berlelimpah  itu juga merupakan  salah satu bentuk ujian  yang Allah swt berikan kepada hambanya ,  seperti dalam firmannya:

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَ


“Adapun manusia apabila Tuhannya Mengujinya lalu dimuliakanya dan diberinya Kesenangan, maka dia berkata, Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila tuhannya mengujinya, lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata “ Tuhanku menghinaku “. ( Qs. Al-Fajr [ 89 ]: 15-17 )

Maksudnya, tidaklah setiap orang yang dimuliakan dan diberi nikmat oleh Allah di dunia itu Allah benar-benar memberikan nikmat kepadanya. Bisa jadi hal itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah bagi manusia. Dan tidaklah setiap yang  Allah sempitkan rizkinya, dengan memberikan rizki sekedar kebutuhannya dan tidak dilebihkan, berarti Allah menghinanya. Akan tetapi, Allah menguji hambanya dengan kenikmatan sebagai mana Allah juga menguji hambanya dengan kesulitan (kesempitan) .  
Oleh karena itu, para sahabat terdahulu mereka tidak mau kalau ilmu agamanya itu ditukar dengan harta benda. Mereka tidak mau kalau ilmu agama  yang mereka miliki  ditukar dengan sesuatu yang lebih rendah nilainya.  Dengan berbagai macam alasannya , diantaranya adalah 

فإن العلم يبقى والمال يفنى
"Ilmu itu Abadi, sedang harta adalah Musnah"

Dan juga  seperti apa yang dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib:

رضينا قسمة الجبار فينا لنا علم وللأعداء مال
 فإن المال يفني عن قريب وإن العلم يبقي لا يزال 

Kami rela, bagian Allah untuk kami
Ilmu untuk kami, harta buat musuh kami
Dalam waktu singkat, harta jadi musnah
Namun ilmu, abadi tak akan sirna.

( Ta'lim Muta'alim...Hal.25 )

Post a Comment

0 Comments