status air dalam ember hasil bekasan wudhu'

Deskripsi masalah:

Wudhu' merupakan syarat sah shalat dimana shalat tak akan sah tanpa adanya wudhu'  bila ditinjau dari fasilitas yang disediakan untuk berwudhuk sangat banyak ragamnya ada yang menggunakan kulah besar adapula yang menggunakan kran air, ini tergantung bagaimana kemaslahatan yang dilihat panitia, di daerah-daerah terpencil terkadang ada yang menyediakn ember di bawah kran dengan tujuan agar air tersebut dapat di gunakan kepada hal lainnya misalkan untuk menyiram tanaman dan sebagainya.

Pertanyaan:

Bagaimana hukum air dalam ember pada kasus diatas apakah dibolehkan untuk berwudhu?

Jawaban:

Dilihat dari kasus diatas terdapat perinciannya sebagai berikut :

1.Bila ember yang disediakan itu besar dalam artian mencapai dua kulah maka di bolehkan untuk berwudhu' hal ini karena berpijak diatas pendapat air musta'mal (telah dipakai untuk bersuci baik hadast kecil atau besar) akan menjadi suci menyucikan bila telah banyak (mencapai dua kulah)

2.Bila ember yang disediakan itu kecil atau tidak mencapai dua kulah maka tidak dibolehkan berwudhu'.



Hasyiah Qulyubi Hal 23 Juz 1


فإن جمع المستعمل على الجديد (فبلغ قلتين فطهور في الأصح) كما لو جمع النجس فبلغ قلتين من غير تغير والثاني لا. والفرق أنه لا يخرج بالجمع مع وصفه بالاستعمال بخلاف النجس


Mughni muhtaj Hal 122 Juz 1


فإن جمع المستعمل على الجديد (فبلغ قلتين فطهور في الأصح)  لأن النجاسة أشد من الاستعمال، والماء المتنجس لو جمع حتى بلغ قلتين: أي ولا تغير به صار طهورا قطعا، فالمستعمل أولى. والثاني لا يعود طهورا؛ لأن قوته صارت مستوفاة بالاستعمال فالتحق بماء الورد ونحوه: وهذا اختيار ابن سريج                     






Post a Comment

1 Comments