Peringatan Ulama Besar Yaman tentang Kitab Insan Kamil al-Jily

Makam Imam Al-Haddad
Beberapa hari yang lalu MPU Aceh telah mengeluarkan fatwa tentang kitab-kitab ghair mu'tabarah. selain kitab-kitab wahabi dan syiah, beberapa kitab ulama sufi yang bisa salah dipahami oleh kalangan yang tidak ahli dalam bidang sufi juga digolongkan kedalam kitab-kitab ghairu mu'tabarah. Diantara kitab yang digolongkan kedalam golongan ghair mu'tabarah adalah adalah kitab Kitab Insan Kamil fi ma’rifatil al-Awakhir wal awail karangan Syeikh Abdul Karim bin Ibrahim al-Jily, yang saat ini sedang giat disebarkan oleh sebagian pihak di Aceh. mungkin timbul sedikit pertanyaan, apakah pernah ulama-ulama terkemuka dahulu melarang menelaah kitab-kitab tersebut? Berikut ini kami tampilkan penjelasan Imam Abdullah al-Haddad (wafat 1132 H/1720 M), seorang ulama besar asal Tarim, Hadramaut, Yaman yang sudah tidak asing lagi dan disepakati sebagai seorang waliyullah. Berikut ini penjelasn beliau dalam kitab Risalah Muawanah;

ูˆุนู„ูŠูƒ ุจุงู„ุฅูƒุซุงุฑ ู…ู† ู‚ุฑุงุกุฉ ูƒุชุจ ุงู„ุญุฏูŠุซ ูˆุงู„ุชูุณูŠุฑ ูˆู…ู† ู…ุทุงู„ุนุฉ ูƒุชุจ ุงู„ู‚ูˆู… ุนุงู…ุฉ ูุฅู† ุฐู„ูƒ ูุชุญ ุนุงู… ูˆุณู„ูˆูƒ ุชุงู… ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุจุนุถ ุงู„ุนุงุฑููŠู†.

ูˆู„ูƒู† ูŠู†ุจุบูŠ ู„ูƒ ุฃู† ุชุญุชุฑุฒ ุนู…ุง ูŠุดุชู…ู„ ู…ู† ุฑุณุงุฆู„ู‡ู… ุนู„ู‰ ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ุงู„ุบุงู…ุถุฉ ูˆุงู„ุญู‚ุงุฆู‚ ุงู„ู…ุฌุฑุฏุฉ ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ุชูˆุฌุฏ ููŠ ุฃูƒุซุฑ ู…ุคู„ูุงุช ุงู„ุดูŠุฎ ุงุจู† ุนุฑุจูŠ ูˆููŠ ุดูŠุก ู…ู† ุฑุณุงุฆู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุบุฒุงู„ูŠ ูƒุงู„ู…ุนุฑุงุฌ ูˆุงู„ู…ุถู†ูˆู† ุจู‡. ูˆู‚ุฏ ุฐูƒุฑ ุงู„ุดูŠุฎ ุฒุฑูˆู‚ ููŠ "ุชุฃุณูŠุณ ุงู„ู‚ูˆุงุนุฏ" ู‚ุงุนุฏุฉ ููŠ ุงู„ุชุญุฐูŠุฑ ู…ู† ุงู„ูƒุชุจ ุงู„ุชูŠ ุชุฌุฑูŠ ู‡ุฐุง ุงู„ู…ุฌุฑู‰ ูุฑุงุฌุนู‡ุง ุฅู† ุดุฆุช، ูˆู„ู… ูŠุฐูƒุฑ ููŠ ุฌู…ู„ุชู‡ุง ู…ุคู„ูุงุช ุงู„ุดูŠุฎ ุนุจุฏ ุงู„ูƒุฑูŠู… ุงู„ูƒูŠู„ุงู†ูŠ، ู„ุฃู†ู‡ ู…ุชุฃุฎุฑ ูˆู…ุคู„ูุงุชู‡ ุนู† ุขุฎุฑู‡ุง ู…ู…ุง ูŠู†ุจุบูŠ ุงู„ุงุญุชุฑุงุฒ ุนู†ู‡ุง ุฅูŠุซุงุฑุงً ู„ู„ุณู„ุงู…ุฉ.

ูุฅู† ู‚ุงู„ ู‚ุงุฆู„ ู„ุง ุจุฃุณ ุนู„ูŠ ููŠ ู…ุทุงู„ุนุฉ ู‡ุฐู‡ ุงู„ูƒุชุจ،ู„ุฃู†ูŠ ุขุฎุฐ ู…ุง ุฃูู‡ู…ู‡ ูˆุฃุณู„ู… ู„ู…ุง ู„ุง ุฃูู‡ู…ู‡ ู„ู‚ุงุฆู„ู‡

ู‚ูŠู„ ู„ู‡) ู‚ุฏ ุฃู†ุตูุช، ูˆู†ุญู† ุฅู†ู…ุง ู†ุฎุดู‰ ุนู„ูŠูƒ ู…ู…ุง ุชูู‡ู…ู‡ ุฃู† ุชูู‡ู…ู‡ ุนู„ู‰ ุบูŠุฑ ูˆุฌู‡ู‡ ูุชุถู„ ุนู† ุณูˆุงุก ุงู„ุณุจูŠู„، ูƒู…ุง ูˆู‚ุน ุฐู„ูƒ ู„ุฃู‚ูˆุงู… ุนูƒููˆุง ุนู„ู‰ ู…ุทุงู„ุนุฉ ู‡ุฐู‡ ุงู„ูƒุชุจ ูุตุงุฑูˆุง ููŠ ุฒู†ุฏู‚ุฉ ูˆุฅู„ุญุงุฏ، ูˆู‚ุงู„ูˆุง ุจุงู„ุญู„ูˆู„ ูˆุงู„ุงุชุญุงุฏ، ูู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุฅู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนู„ูŠ ุงู„ุนุธูŠู…

dan perbanyaklah membaca kitab-kitab hadits, tafsir, dan menelaah kitab-kitab para ulama secara umum, karena hal tersebut merupakan futuh yang umum dan suluk yang sempurna sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian arifin.

namun sepatutnya kami menjauhi kitab-kitab mereka yang mengandung perkara-perkara yang rumit dan hakikat semata-mata. Hal seperti itu banyak kita jumpai dalam kitab-kitab karangan Syeikh Ibnu Arabi dan pada sebagian kecil risalah-risalah Imam Ghazali seperti kitab al-i'raj dan al-madhnun bih. Syeikh Zaruq dalam kitabnya Ta`sis al-Qawaed menyebutkan satu qaedah tentang anjuran menjauhi kitab-kitab seperti ini, maka lihatkan jika kamu kehendaki. Beliau tidak menyebutkan sebagian darinya kitab-kitab karangan Syeikh Abdul Karim al-Kailani (al-Jily) karena beliau lebih tertakhir masanya, karangan-karangan beliau termasuk kitab-kitab yang sepatutnya dihindari demi keselamatan.

maka jika orang berkata "tidak mengapa bagi saya untuk menelaah kitab-kitab tersebut, karena saya hanya akan mengambil apa yang sanggup saya pahami dan menyerahkan hal yang tidak saya pahami kepada pemilik ucapannya."

Dijawab untuknya; sungguh kamu sudah bersikap objektif, namun kami takut pada masalah yang kamu pagami ternyata kamu pahami tidak dengan semestinya, maka kamu akan tersesat dari jalan yang benar, sebagaimana yang telah terjadi terhadap sekelompok kaum yang menelaah kitab-kitab tersebut, kemudian mereka menjadi zindiq dan tersesat dan berkeyakinan hulul dan ittihad, maka tiada daya dan tiada upaya kecuali hanya dengan Allah yang Maha tinggi


Risalah Mu’awanah, Imam Abdullah al-Haddad, hal 49-50 Dar Hawi 1994

Post a Comment

1 Comments

  1. Kesempurnaan Hanya Milik Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan ingatlah kisah Nabi Musa As saat Bersama Nabi Khaidir As. InsyaAllah didalam hati selalu kita ingat Kita Tanamkan Kebesaran Allah SWT

    ReplyDelete