Pada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesama muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya. Termasuk diantara hal yang pelu di tajhiz dari mayat adalah memandikannya. Maksud dari memandikan jenazah adalah membersihkan badan mayat dari kotoran dan najis. Namun dalam suatu kondisi, terkadang mayat diperdapatkan dalam kondisi sudah bersih dengan air seperti halnya mayat tenggelam.
Pertanyaan:
Bagaimanakah status jenazah yang tenggelam dan ditemukan dalam keadaan sudah bersih, apakah masih berkewajiban terhadap ummat muslim untuk memandikannya kembali?
Jawaban:
Menurut pendapat Shahih berkewajiban terhadap ummat muslim untuk memandikan jenazah tenggelam seperti kasus diatas, walaupun didapatkan dalam keadaan bersih. Karena memandikan jenazah itu diperintahkan diatas yang ditinggalkan. Jadi, kewajiban baru akan gugur bila proses memandikan dilaksanakan dengan perbuatan al ghasil (orang yang memandikan).
- Al Mahalli Juz 1 Hal 376 Cet, Haramain
(ولا تجب نية الغاسل) أي لا تشترط في صحة
الغسل (في الأصح) لأن القصد بغسل الميت النظافة، وهي لا تتوقف على نية. والثاني
يجب لأنه غسل واجب كغسل الجنابة فينوي عند إفاضة الماء القراح الغسل الواجب أو غسل
الميت ذكره في شرح المهذب (فيكفي) على الأصح (غرقه) عن الغسل (أو غسل كافر) له
(قلت:) كما قال الرافعي في الشرح (الصحيح المنصوص وجوب غسل الغريق، والله
أعلم) لأنا مأمورون بغسل الميت فلا يسقط الفرض عنا إلا بفعلنا.
0 Komentar