Maksiat Melemahkan Daya Ingat?

Siapa yang tak kenal Imam Syafi'i, Imam besar Mazhab Syafi'i yang dijuluki Nashih Al-Hadits (pembela Sunnah Nabi). Nama aslinya Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i. Suatu hari beliau mengadu kepada gurunya Imam Waki' tentang kejelekan hafalannya. Padahal Imam Syafi'i terkenal dengan hafalan yang luar biasa. Beliau telah khatam menghafal Al-Qur'an sejak umur 7 tahun, juga telah menghafal kitab Al-Muwatha' ketika berumur 10 tahun. Pada usia 15 tahun pun sudah mulai berfatwa. Sungguh kehebatan beliau sangat terkenal dikalangan umat Islam.[1]

Imam Syafi'i pernah berkata:

‎شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

"Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menasehatiku agar meninggalkan maksiat. Beliau memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat." [2]

Hikmah dari kisah tersebut adalah mengingatkan kita agar menjauhkan diri dari maksiat, apalagi seseorang yang ingin memelihara kekuatan ingatan dan hafalannya. Perlu diingat bahwa maksiat menurunkan kecerdasan dan melemahkan daya ingat manusia

[1]Tharh at-Tatsrib, jld I, hlm. 95-96

[2]I'aanah at-Thaalibiin, jld II, hlm. 190

Kehidupan Dunia Tidak Mencermnkan Kesuksesan Akhirat | Abi MUDI





Post a Comment

0 Comments