Imam Syafi'i pernah berkata:
شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
"Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menasehatiku agar meninggalkan maksiat. Beliau memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat." [2]
Hikmah dari kisah tersebut adalah mengingatkan kita agar menjauhkan diri dari maksiat, apalagi seseorang yang ingin memelihara kekuatan ingatan dan hafalannya. Perlu diingat bahwa maksiat menurunkan kecerdasan dan melemahkan daya ingat manusia
[1]Tharh at-Tatsrib, jld I, hlm. 95-96
[2]I'aanah at-Thaalibiin, jld II, hlm. 190
Kehidupan Dunia Tidak Mencermnkan Kesuksesan Akhirat | Abi MUDI
0 Komentar