Hikmah : Nabi Muhammad SAW Hijrah Ke Madinah

Madinah dulu namanya Yatsrib yang bermakna bencana, karena Madinah adalah daerah yang dikenal diserang wabah di mana bila orang luar masuk ke Madinah akan mudah terpapar. Sedangkan orang yang berada di Madinah tidak terjangkiti lagi karena sudah ada kekebalan tubuh. Rasulullah saw mendoakan agar wabah itu dipindahkan ke Juhfah, tempat yang jauh dari Madinah yang saat itu tidak berpenghuni. 

Karena itulah nama Yatsrib diganti oleh Rasulullah saw dengan nama Madinah (negeri yang penuh ketaatan), Ad-Dar yang artinya rumah sebagai simbol keamanan, thabah yang artinya suci dan thayyibah yang artinya baik.

Kota Madinah menjadi kota suci kedua bagi kaum Muslimin dengan doa Rasulullah,

"Ya Allah sebagaimana Engkau haramkan kota Mekkah karena Nabi Ibrahim, maka haramkan kota Madinah sebab Aku."

Maka di Madinah juga ada tanah haram. Sehingga Mekkah dan Madinah sering dikenal dengan nama haramain (dua tanah haram).

Baca Juga : Silsisah Nabi Muhammad SAW

Jika ada yang bertanya, Apa hikmah hijrahnya Rasulullah saw dari Mekkah Al Mukarramah ke Madinah Al Munawwarah hingga wafat di sana? Kenapa tidak bertahan selamanya di Mekkah yang merupakan tempat kakeknya, Nabi Ismail?

Jawabannya:

Untuk menegaskan bahwa Rasul saew lah yang menjadi sebab mulianya segala perkara termasuk zaman dan tempat, bukan kemuliaan Rasul disebabkan zaman dan tempat. Jika sampai akhir hayatnya Rasulullah saw bertahan di Mekkah, bisa jadi akan muncul anggapan kemuliaan Rasulullah disebabkan kemuliaan Mekkah karena Mekkah telah mulia sejak era sebelumnya dengan sebab Nabi Ismail alaihissalam.

Maka karena itu Allah ingin tunjukkan kemuliaan Nabi dengan memerintahkan hijrah ke Madinah Munawwarah. Dan karena ini juga tujuan hijrah bukan ke kota suci Palestina walaupun tanahnya menjadi tempat mahsyar dan tempat domisili kebanyakan para Nabi, untuk menepis anggapan kemuliaan Rasulullah karena kemuliaan kota Palestina.

Sedangkan Madinah adalah negeri yang diserang wabah penyakit, tidak ada kemuliaan apapun sebelumnya, sampai negeri ini menjadi kota suci dengan berkah hijrahnya Rasulullah saw.

- Muhadharatu Haul Hijrah Sayyidina Rasulillah Hal 35-36

Wasiat Rasulullah Kepada Sayyidina Ali | Abu MUDI






Post a Comment

0 Comments