Imam Berhadats Pada Shalat Jahriah


Soal : Apabila seorang imam berhadats pada shalat Jahriah (shalat yang bacaannya keras dan terdengar oleh makmumnya), dan ia telah membaca beberapa ayat dari surat al fatihah, lalu imam digantikan oleh makmum yang telah membaca beberapa ayat dari surat fatihah melebihi bacaan imam tersebut, maka apakah si pengganti imam membaca pada tempat akhir bacaan imam atau pada tempat akhir bacaan si pengganti itu sendiri?

Jawab : Si pengganti imam membaca pada tempat akhir bacaan imam, karena sesunnguhnya ia telah berposisi pada posisi imam, dan ia melanjutkan tetibnya imam, dan tidak memberi kemuzaratan baginya oleh bacaan tersebut, sama seperti apabila imam diganti oleh makmum yang masbuk, maka wajib baginya untuk melanjutkan salat si imam walaupun berbeda dengan urutan salat si pengganti, sehingga jikalau si masbuk memperdapat si imam pada rakaat yang kedua pada shalat subuh, kemudian si makmum mengganti si imam, maka wajib terhadap si makmum yang mengganti untuk duduk pada rakaat kedua tersebut, dan ia membaca qunut pada rakaat kedua tersebut, lalu ia mengulang membaca qunut pada rakaat kedua bagi dirinya, demikian yang telah dijelaskan oleh para ulama wallahu a`lam

 

Sumber : Fatawa al-`Ala`i, Hal. 68

السؤال الخامس : في الإمام إذا أحدث في الصلاة الجهرية ، وكان قد قرأ بعض « الفاتحة » ، فاستخلف مأموما قرأ أكثرها ، فهل يقرأ الخليفه من موضع وقف الإمام أم من موضع الذي كان انتهى هو إليه ؟

 الجواب : وبالله التوفيق. إنما يقرأ من الموضع الذي انتهى إليه الإمام ، لأنه قائم مقامه ، وملتزم لترتيبه ، ولا يضر كونه قرأ شيئا من ذلك لنفسه ، كما أنه إذا استخلف مسبوقا يلتزم نظم صلاة الإمام ، وإن خالف نظم صلاة نفسه حتى إنه لو أدركه المسبوق في الثانية في صلاة الصبح ، ثم استخلفه قعد هذا في الثانية وقت فيها ، ثم يعيد القنوت في الثانية لنفسه ، صرحوا بذلك كله ، والله أعلم



Posting Komentar

0 Komentar