Perintah Untuk Mematuhi Suami



Di antara dosa besar adalah seorang wanita yang bersuami pergi keluar dari rumah tanpa izin dari suaminya, sekalipun karena meninggal salah seorang dari kedua orang tuanya untuk menghormati jenazahnya. 

Disebutkan dalam kitab Al-Ihya karya Imam

Ghazali bahwa ada seorang lelaki bepergian jauh dan berpesan pada istrinya jangan turun dari atas ke bawah. Sedangkan ayah dari istrinya itu berada di

bawah dan sakit. Lalu ia mengutus seorang wanita kepada Rasulullah Saw. untuk meminta izin beliau, kalau ia akan turun menjenguk ayahnya. Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Taatlah kamu pada suami-mu dan jangan turun." Akhirnya ayahnya meninggal, lalu meminta izin lagi kepada Rasulullah untuk diperkenankan turun menyaksikan jenazah ayahnya. Rasulullah bersabda, "Taatlah kamu kepada suamimu dan jangan turun." Lalu ayahnya telah dimakamkan. Lalu Rasulullah mengutus kepada wanita itu untuk menyampaikan sabdanya bahwa Allah Ta'ala telah mengampuni ayahnya karena ketaatan wanita itu terhadap suaminya. 


Hatim Al-Asham berkata, "Wanita salehah menjadi tiang agama dan kemakmuran rumah tangga serta dapat membantu ketaatan terhadap suaminya. Apabila wanita yang ingkar terhadap aturan hidupnya, dapat membuat hancurnya hati suami, sedangkan ia sendiri tertawa." 


Abdullah bin Umar juga berkata, "Tanda wanita ahli neraka adalah tertawa jika berhadapan dengan suaminya dan mengkhianatinya apabila suami membelakangi." 


Hatim Al-Asham berkata bahwa di antara tanda-tanda wanita salehah adalah:

1. Mencintai suaminya karena takut kepada Allah.

2. Merasa cukup dan menerima pemberian Allah.

3. Perhiasannya berupa sifat sosial dan pemurah atas harta yang dimiliki.

4. Ibadahnya berbuat baik dan berkhidmat kepada suami.

5. Cita-citanya bersiap-siap menghadapi mati. 


Ref: Syarh Uqudulujain hal 104

Post a Comment

0 Comments