Kisah Candaan Ali dengan Rasulullah SAW


Rasulullah SAW merupakan seorang pribadi yang sangat sempurna, sikap beliau dalam segala lini kehidupan sangat patut untuk ditiru oleh seluruh umat muslim. Sikap ketegasan beliau dalam memimpin para sahabat dimasanya merupakan contoh untuk para pemimpin di era sekarang.

Namun dibalik sikap tegas beliau dalam memimpin, Rasulullah juga dikenal dengan seorang pribadi yang humoris, disela-sela menjalankan aktivitas dakwahnya beliau juga pernah bercanda dengan para sahabatnya. 

Diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, pada suatu ketika Rasulullah SAW berbuka puasa bersama para sahabatnya dengan hidangan kurma, mereka terus menikmati kurma yang mereka makan dan meletakkan sampah biji kurma di depan mereka. Salah seorang sahabat yang juga ikut makan bersama adalah Ali bin Abi Thalib, ketika melihat sampah biji kurma yang ada didepannya terlalu banyak, muncul keisengan Ali terhadap Rasulullah.

Ali kemudian memindahkan sampah biji kurma yang ada didepannya kehadapan Rasulullah SAW, kemudian Ali bertanya : “Apakah engkau merasa sangat lapar wahai Rasulullah sehingga engkau memakan sangat banyak kurma ?”, Rasulullah yang merasa diisengin oleh Sayyidina Ali membalas iseng Ali tersebut dengan menjawab : “Padahal engkau yang sangat lapar wahai Ali, kamu telah memakan kurma serta biji-bijinya, semua sahabat lain terdapat biji kurma di depan mereka sedangkan kamu tidak”

Dari kisah candaan Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah juga pernah bercanda sebagaimana manusia pada umumnya, namun candaan beliau dan sahabat-sahabatnya masih dalam batas wajar dan tidak sampai menyakiti hati satu sama lain, dan juga dari cerita tersebut dapat kita pahami bagaimana dekatnya hubungan Rasulullah dengan para sahabat yang telah membantunya dalam menyiarkan dakwah.

 كان علي رضي الله عنه والرسول صلى الله عليه وسلم يأكل التمر ، فجعل علي يأكل التمر ويرمي النواة أمام الرسول صلى الله عليه وسلم ، فقال علي : يا رسول الله ! هل أكلت التمر كله ؟ فقال النبي : وهل أكلت التمر بنواه


Referensi : 

Ansab Al-Asyraf, Hal 113-114 

Lihat juga : 

Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, Periodisasi Perkembangan Mazhab Syafi'i



Post a Comment

2 Comments