Kita yang belajar kitab fiqih terutama kitab Minhaj at-Talibin tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah kata-kata النص. Namun yang sering kita ketahui bahwa makna نص adalah pendapat yang diutarakan oleh Imam as-Sayfi'i yang berlawanan dengan وجه ضعيف dan قول نخرج, padahal kata النص bukan hanya itu saja pemakaiannya, ada banyak pemakaian kata-kata النص sebagaimana penjelasan berikut ini.
Pemakaian kata نص dalam kitab fiqh ada 7 :
1. الذكر والمذكور ( sebutan dan yang disebutkan)
Hal ini sebagaimana yang diutarakan oleh al-‘Alamah Hasan al-Adthar as-Sayfi'i dalam kitab hasyiah Syarah al-Jam'u :
يطلق "النص" على ما دل معنى كيف كان
Artinya : "Kata النص dipakaikan menurut makna yang cocok pada suatu tempat"
Salah satu ibarat النص yang bermakna الذكر والمذكور dalam kitab al-Minhaj at-Talibin :
قد التزم مصنفه رحمه الله أن ينص على على ما صححه معظم الأصحاب.
Imam al-Qalyubi menafsirkan kata-kata أن ينص :
وينص بمعنى يذكر لأنه يطلق على الدليل وعلى اللفظ الصريح وغير ذلك.
Artinya : "Kata ينص dalam kitab Minahaj bermakna يذكر (yang disebutkan) karena kata نص dipakai pada lafadz yang jelas dan tidak jelas".
2. النقل والمنقول (pemindahan dan yang dipindahkan)
Hal ini disebutkan oleh pengarang kitab Nihayatul Muhtaj pada perkataan kitab Minhaj at-Talibin أن ينص :
ويطلق النص على المنقول فى المسألة كما هنا
Artinya : "Kata-kata النص dipakaikan pada sesuatu yang dipindahkan/diriwayatkan pada satu masalah seperti disini".
3. التصريح والمصرح به (menjelaskan dan yang dijelaskan dengannya)
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh pengarang kitab Nihayatul Muhtaj :
يطلق "النص" على اللفظ الصريح الذى لا يحتمل التأويل
Artinya : "Kata النص juga dipakai pada lafadz yang jelas yang tidak ada kemungkinan untuk diubah maksudnya".
Dan Imam an-Nawawi juga mengutarakan dalan kitab ad-Daqaik Minhaj ketika mensyarah perkataan kitab Muharrar :
الناص : المصرح
4. ما يحتمل التأويل إحتمالا مرجوحا (kalimat yang sangat berkemungkinan untuk ditakwil)
Hal ini diungkapkan dalam kitab al-'Attar. Makna ini juga dipakai pada pendapat Imam, Ashab dan pendapat orang lain.
5. الدليل
Hal ini diungkapkan dalam kitab Nihayatul Muhtaj :
يطلق النص على الدليل، كقولهم : لا بد للإجماع من نص.
Artinya : "Kata النص dipakai dengan makna dalil, seperti perkataan mereka : bagi sebab ijmak harus ada nas (dalil).
Dalam kitab al-'Attar juga diungkapkan :
يطلق "النص" على مقابل القياس والإستنباط والإجماع فيراد به الدليل من الكتاب أو السنة فيعم الظاهر.
Artinya : "Kata النص dipakai pada lawan dari qias, istinbath dan ijmak, maka maksudnya adalah dalil dari Al-Qur'an dan hadist yang mengumumi dhahir".
6. قول الإمام الشافعي رضي الله عنه خاصة (khusus perkataan Imam as-Syafi’i)
يطلق على قول الإمام الشافعي بشرط أن يكون فى مقابله قول مخرج خاصة دون الوجه الضعيف.
(Kata النص dipakai pada pendapat Imam as-Sayfi'i dengan ketentuan lawan dari pendapat قول مخرج buka pendapat وجه ضعيف.
Hal ini sebagaimana yang utarakan dalam kitab al-'Attar :
يطلق النص فى كتب الفروع بإزاء القول المخرج فيراد بالنص قول صاحب المذهب أعم من أن يكون نصا لا إحتمال فيه أو ظاهرا، فيراد بالقول المخرج ما خرج أي استنبط من نصه فى موضع آخر.
Artinya : "Kata النص dalam kitab fiqh kebalikan dari قول مخرج. Maka maksudnya adalah pendapat Sahib Mazhab, makna ini mencakupi pendapat yang tidak ada kemungkinan takwil (Nash) dan dhahir (kemungkinan takwi). Maka yang dimaksud dengan قول مخرج adalah pendapat yang disitinbath dari pendapat Imam pada tempat yang lain.
7. إصطلاح المنهاج (Istilah dalam kitab Minhaj at-Talibin)
Hal ini diungkapkan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab Minahaj at-Talibin :
حيث أقول النص فهو نص الشافعي رحمه الله، ويكون هناك وجه ضعيف أو قول مخرج.
Artinya : "Apabila aku mengatakan kata النص maka maksudnya adalah pendapat imam as-Sayfi'i dan disana terdapat وجه ضعيف atau قول مخرج.
Referensi :
(Qamus al-Fiqhiyyah hal :126-127)
0 Komentar