Sunnah Nabawi merupakan dalil kedua setelah Al-Qur'an. Ia merupakan kalam, perbuatan, ataupun sifat yang dinisbahkan kepada Rasulullah Saw. Sunnah sendiri memiliki beberapa standardisasi terhadap keaslian ataupun orisinalitasnya , sehingga ulama membagi hadis kepada tiga tingkatan: sahih, hasan, dan dhaif. Dalam proses pengumpulan hadis, Ulama berjuang untuk mengumpulkan hadis-hadis sahih dalam satu kitab yang terpisah. Itu sangat memudahkan kita yang hidup setelah mereka untuk mengulik hadis sahih yang memang telah disepakati.
Ulama
yang pertama sekali melakukan pengumpulan hadis-hadis sahih dalam satu kitab
adalah Imam al-Bukhari. Kepakaran Imam
al-Bukhari dalam bidang hadis juga telah diakui di seluruh penjuru dunia. Dan
para ulama juga mengatakan bahwa kitab Sahih al-Bukhari adalah kitab paling
sahih kedua setelah Al-Qur'an. Adapun perkataan Imam Syafi'i perihal kitab hadis
karangan Imam Malik sebagai kitab yang
paling banyak benarnya di muka bumi, itu maksudnya sebagai kitab sahih sebelum adanya kitab
Sahih al-Bukhari.
Adapun kitab-kitab hadis yang masyhur yang hanya memuat hadis-hadis sahih di antaranya:
1.
Sahih al-Bukhari
Ini
adalah kitab pertama di mana Imam Muhammad bin Ismail al-ja'fi al-Bukhari
mengumpulkan hadis-hadis yang telah disepakati kesahihannya dalam satu kitab. Dalam
menulis kitab ini Imam al-Bukhari mengatakan
" ... tidaklah aku menulis
hadis melainkan aku sebelumnya berwudu dan salat dua raka'at ."
2.
Sahih al-Muslim
Pengarang
Sahih al-Muslim bernama Muslim bin Hajjaj an-Naisaiburi al-Qusyairi. Beliau
merupakan murid langsung dari Imam al-Bukhari. Dan juga ia mengikuti jejak
gurunya dengan mengumpulkan hadis-hadis sahih dalam satu kitab tersendiri. Ibnu
salah berkata " kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih al-Muslim adalah kitab
paling sahih setelah kitab Allah Azza wa Jalla ( Al-Qur'an)". Hal penting
yang perlu diketahui adalah Imam al-Bukhari dan al-Muslim tidak memuat seluruh hadis-hadis sahih yang
ada, dan memang tidak meng-iltizam-kan diri untuk melakukan hal tersebut
( memuat seluruh hadis sahih). Akan tetapi keduanya tidak memuat hadis-hadis
dalam kitabnya melainkan hadis itu adalah hadis yang sahih.
3.
al-Mustadrak ‘ala Sahihain
Kitab
hadis ini dikarang oleh Abi Abdillah Muhammad bin Abdullah al-Hakim
an-Naisaiburi. Beliau menanamkan kitab ini dengan al-Mustadrak yang memiliki
arti "yang telah direvisi" dikarenakan dalam kitab ini beliau
menyuguhkan hadis-hadis yang tidak disebutkan oleh keduanya, namun memiliki syarat-syarat Imam Bukhari dan
Muslim terhadap kriteria hadis sahih. Imam Ibnu salah berkata " al-Hakim
Abu Abdullah al-Hafiz sangat menitik beratkan perhatiannya untuk menambahkan
hadis-hadis sahih dari yang terdapat dalam Sahihain ( Sahih al-Bukhari dan
Sahih al-Muslim)".
4.
Sahih Ibnu Khuzaimah
Dikarang
oleh Imam Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah an-Naisaiburi. Beliau sangat teliti
dalam menentukan hadis sahih, sehingga tidak mengherankan ada ulama yang lebih
mendahulukan kitab beliau ketimbang al-Mustadrak Imam Hakim.
5.
Sahih Ibnu Hibban
Kitab
hadis ini dikarang oleh al-Hafiz al-Kabir Abi Hatim Muhammad bin Hibban
at-Tamimi al-Busta. Beliau merupakan murid dari Imam al-Hakim pemilik salah
satu kitab sahih rujukan, seperti yang telah diutarakan di atas. Hal unik pada
kitab Sahih Ibnu Hibban adalah cara beliau menyusun kitab ini dalam bentuk
unik, tidak ada ulama yang melakukan hal ini
sebelum beliau. Ia merumpun hadis-hadis dalam bagian-bagian yang
berbeda. Ia membagi kitab ini dalam lima bagian yang berbeda, tersusun dari
rumpun ; amr , nahi, akhbar, mubahat, dan af'al. Beliau sendiri menamakan kitab
ini dengan "at-Taqasim wa al-Anwa'".
6.
al-Mukhtarah li Dhiya' al-Maqdisi
Kitab
ini dikarang oleh Muhaddis syam yang bernama Dhiya'uddin Muhammad bin Abdul
Wahid al-Maqdisi al-Dimasyqi. Kitab ini juga difokuskan oleh pengarangnya untuk
hanya memuat hadis-hadis sahih, namun sayangnya kitab ini tidak sempat
dirampungkan sebelum beliau wafat.
Sumber:
al-Idhah fi Ulumil Hadis wa Istilah
Karya
Dr. Mustafa Said Khan dan Dr. Badi' Sayyid al-Laham, cetakan dar Kalim
at-Tayyib hal: 59-64
0 Komentar