Adab-adab Dalam Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

  

Adab-adab Dalam Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Dalam  menjalani kehidupan di dunia ini yang merupakan jalan menuju kehidupan akhirat yang kekal nikmat di dalamnya, manusia pertama kali Allah utus ke dunia ini melalui orang tua yg mana mereka berperan dalam menjaga anaknya hingga balig, sehingga barulah di kemudian harinya sang anak memulai kehidupan mandiri terhadap dirinya. Dalam hal ini orang tua sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anaknya sehingga perlu adanya komunikasi yang baik antara keduanya. Seorang anak dituntut untuk berbakti kepada orang tuanya, sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 14 yang bunyinya:

 

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بوالديه حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

 

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

 

Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk berbakti kepada orang tua kita yg mana mereka telah berjuang tinggi untuk kehidupan kita tentunya. Maka dalam hal ini Imam Al-Ghazali menjelaskan beberapa etika-etika yg harus diperhatikan oleh seorang anak terhadap kedua orang tuanya:

 

1. Seorang anak harus mendengarkan perkataan kedua orang tuanya, walaupun perkataan tersebut mengandung cacian juga tidak boleh menjawabnya.

 

2. Berdiri di saat kedua orang tuanya dalam kondisi berdiri, hal ini untuk memuliakan dan menjaga kehormatannya walaupun kedudukan si anak lebih tinggi daripada keduanya dalam kalangan masyarakat.

 

3. Menjunjung tinggi terhadap perintah keduanya, walaupun hal tersebut dapat memudaratkan dirinya selama perintah tersebut  tidak mengarah kepada maksiat bagi Allah SWT.

 

4. Tidak berjalan di depan keduanya, hal ini juga untuk memuliakan keduanya. Bahkan dianjurkan untuk berjalan menyamping atau di belakang dari keduanya.

 

5. Tidak berbicara melebihi nada keduanya dan menjawab dengan lembut panggilan dari keduanya, bahkan imam Al-Ramli berpendapat di dalam kitabnya 'Umdatul al-Raabih hal ini merupakan adab yang paling kuat.

 

6. Senantiasa untuk menjaga keridhaan keduanya, karena keridhaan Allah SWT berada dalam keridhaan orang tua. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw:

 

قَالَ الْنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ: رِضَا الْرَبِّ فِيْ رِضَا الْوَالِدِ وسُخْطُ اللّٰهِ فِيْ سُخْطِ الْوَا لِدِ

 

Artinya:"Keridhaan Allah SWT terletak pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah SWT terdapat pada kemurkaan arang tua."

 

7. Merendahkan diri dan bersikap lembut terhadap keduanya, selalu berkhidmat dan mendahulukan keduanya dari pada dirinya dan anak-anaknya.

 

8. Tidak boleh mengungkit-ungkit kebaikan dan menjalankan perintah keduanya terhadap keduanya.

 

9. Jangan memandang terhadap keduanya dengan pandangan marah ataupun pandangan melirik dengan ujung mata.

 

10.Tidak boleh mengerutkan wajah kita terhadap wajah kedua orang tua.

 

11.Tidak boleh melalukan perjalanan tanpa adanya izin dari orang tua.

 

Etika-etika seorang anak terhadap orang tua sangatlah banyak, karena agama sangat menjaga dan menjunjung tinggi martabat orang tua, karena mereka sangat berperan penting dalam melahirkan dan mengkaderkan generasi Islam untuk masa yan g akan datang. Perkara-perkara yang telah disebutkan hanyalah sebagian kecilnya saja. Maka langkah yg paling utama bagi seorang anak ialah belajar dengan penuh konsisten tentang ilmu agama sehingga ia akan mengerti diposisi mana ia sedang berada dan langkah apa yg harus dilakukannya.

 

Sumber: kitab Syarah Muraaqi al-'Ubudiyah.

Posting Komentar

0 Komentar