Dalam dunia
pesantren kita sering menemukan beberapa lafadz yang memiliki kemiripan makna
padahal pada hakikatnya berbeda seperti lafaz musytarak, naql, murtajal dan majaz
bi an-naql. Lantas di manakah perbedaan lafaz-lafaz tersebut?
Perbedaannya
adalah sebagai berikut.
1. Musytarak
adalah lafadz yang memiliki beberapa pemahaman makna dan di antara dua
pemahaman makna tidak diselangi proses pemindahan atau naql.
2. Murtajal
adalah lafaz yang memiliki beberapa pemahaman makna dan antara dua pemahaman
makna diselangi proses pemindahan atau naql namun tidak karena adanya
keserasian.
3. Manqul
adalah lafaz yang memiliki beberapa pemahaman makna dan antara dua pemahaman
makna diselangi proses pemindahan atau naql karena adanya keserasian makna
kemudian dilupakan makna yang pertama. Manqul seperti ini adalah sebagian
daripada pembagian hakikat.
4. Majaz bi
an-naql adalah lafaz yang memiliki beberapa pemahaman makna dan antara dua
pemahaman makna diselangi proses pemindahan atau naql karena adanya keserasian
makna namun makna yang pertama masih terpakai. Manqul seperti ini adalah
sebagian dari pembagian majaz dan dinamakan majaz bi an-naql.
Dalam kitab-kitab
ushul yang lain lafaz manqul dimasukkan dalam bagian hakikat seperti yang telah
dibahas di atas sedangkan pengarang kitab waraqat memasukkannya dalam bagian
majaz mengapa demikian?
Jawabannya
karena maksud pengarang dengan lafaz manqul adalah pengertian naql dengan makna
lughat, yakni mutlaq perpindahan satu lafaz dari satu makna kepada makna yang
lain bukan dengan makna istilah, yakni perpindahan dari satu makna kepada makna
lain karena adanya keserasian atau kesesuaian makna dan melupakan makna
pertama. Sedangkan manqul termasuk bagian hakikat adalah manqul yang
menggunakan makna istilah bukan makna lughat.
قالوا اللفظ إذا تعدد مفهومه فإن لم يتخلّل
بينهما نقل فهو المشترك وإن تخلل فإن لم يكن النقل لمناسبة فمرتجل وإن كان لمناسبة
فإن هجر المعنى الأول فهو المنقول الذي هو من أقسام الحقيقة وإلا فهو المنقول الذي
هو من أقسام المجاز ويسمى مجازا بالنقل (التفحات صـ ٤٥)
فان قلت ان كونه
منقولا ينافي كونه مجازا لأن المنقول من أقسام الحقيقة كما تقرر في محله والمصنف
قد جعلها من أقسام المجاز، أجيب بأنه لا منافاة لأنه أراد النقل بالمعنى اللغوي
وهو مطلق المجاوزة باللفظ عن معنى إلى معنى آخر لا بالمعنى الاصطلاحي وهو ما يكون
المناسبة مع هجر المعنى الأول والمنقول الذي هو من أقسام الحقيقة هو المنقول
بالمعنى الاصطلاحي دون المعنى اللغوي (النفحات ص ٤٦)
0 Komentar