Adab- adab Tidur sesuai Sunnah Nabi

 


Adab merupakan suatu hal yang urgen untuk diperhatikan, karena siapa saja yang mengamalkannya maka seseorang tersebut akan diberikan pahala seperti orang yang beribadah,  Sebagaimana aktifitas lainnya yang diliputi oleh setiap etika dan tatacara yang baik, demikian pula dengan perihal seseorang ketika hendak tidur. 


Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam alghazali menjelaskan 10 adab atau etika seseorang ketika hendak tidur :

1. Tidur dalam keadaan Suci dan memakai Siwak. Rasulullah SAW bersabda "Apabila seseorang tidur dalam keadaan suci maka ruhnya akan disinggahkan pada a'rash dan seseorang tersebut akan bermimpi yang indah, namun jika seseorang tidur dalam keadaan tidak suci maka ruhnya tidak akan sampai kepada a'rash dan ia akan bermimpi yang buruk lagi tidak benar." Suci yang dimaksudkan diatas adalah suci lahir dan batin, Suci batin akan menjadikan seseorang mengetahui hal  ghaib yang tersembunyi.


2. Meletakkan siwak yang bersih dan suci disisi kepalanya serta berniat untuk  beribadat ketika terbangun. maka kapan saja ia terjaga dianjurkan untuk bersiwak karena yang demikian adalah sebagian daripada perbuatan ulama salaf.

Diriwayatkan bahwa nabi selalu bersiwak setiap malam beberapa kali sebelum tidur dan juga ketika terbangun. 

Dalam satu hadist dikatakan bahwa, ketika seseorang hendak tidur serta berniat untuk bangun dan shalat ditengah malam, tetapi nyatanya ia terbangun ketika subuh, maka dituliskan pahala baginya seperti yang diniatkan tadi dan tidurnya tersebut merupakan sedekah baginya dari Allah  SWT.


3. Seseorang yang memiliki wasiat untuk keluarganya atau lainnya maka disunahkan untuk menulis wasiat tersebut dan meletakkan disisi kepalanya sebelum ia tidur,  karena bisa saja kematian menghampirinya dalam kondisi tidur sedangkan wasiatnya belum tersampaikan. 


4. Bertaubat dari segala dosa serta sejahtera hati kepada sekalian muslimin, tidak ada keinginan untuk menzalimi seorangpun dan tidak berencana bermaksiat ketika terbangun nantiya. Dalam sabda nabi disebutkan "Seseorang yang ketika tidur tidak berniat menzalimi dan tidak terdapat rasa dendam/ iri dalam hatinya kepada orang lain maka akan diampunkan segala kejahatannya yang tidak bersangkutan dengan manusia.


5. Tidak tidur diatas tempat tidur yang mewah, sebagian ulama salaf membenci tidur diatas tempat tidur yang mewah dan menganggap itu memberatkan, bahkan para ahlussuffah mereka tidur diatas tanah.


6. Tidak  tidur jika tidak terlalu mengantuk serta tidak boleh memaksakan diri untuk tidur kecuali berencana untuk qiyamul lail,

Ketika rasa sangat kantuk  menghampiri  seseorang yang sedang shalat atupun zikir sehingga ia sendiri tidak mengetahui lagi apa yang diucapkannya, maka dianjurkan untuk segera tidur sampai keadaannya kembali seperti semula. karena nabi ketika mengerjakan salat apabila mengantuk maka nabi tidur sejenak.


7. Menghadap kiblat, menghadap kiblat terbagi dua:

A. terlentang diatas kuduk/lehernya dimana wajah dan telapak kakinya menghadap kiblat.

B. tidur diatas lambungnya yang kanan serta wajahnya menghadap kiblat.


8. Membaca doa tidur, yaitu: 

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ 

disunahkan pula membaca ayat yang dikhususkan seperti ayat kursi, yang faedahnya berupa perlindungan Malaikat penjaga sehingga syaitan tidak dapat mendekatinya hingga pagi hari, disunahkan pula membaca dua ayat terakhir dari surah al- baqarah yang keutamaannya sangat besar yaitu dimudahkan segala urusan esok harinya, juga dianjurkan membaca almauzatain (surat al- Falaq dan annas kemudian meniup pada tangannya dan membasuh  pada wajah serta seluruh anggota badannya, demikian yang diamalkan Rasullullah SAW.


9. Mengingat bahwa tidur merupakan satu perkara dari kematian dan terbangun dari tidur merupakan satu perkara dari pada kebangkitan dihari kiamat nanti karena rasulullah senantiasa mengingat demikian demikian hal.

 

10. Berdoa ketika terjaga dan terkejut dari tidur , doanya adalah:

 لَا إله إلا الله الواحد القهار رب السموات والأرض 

وما بينهما العزيز الغفار 

Serta ketika bangun dari tidur membaca doa:

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّسُوْرِ

Hendaklah seseorang bertekad agar akhir perkara yang diingat seseorang sebelum tidur adalah nama Allah dan juga awal perihal yang terlintas dihatinya ketika terbangun adalah  nama Allah, karena demikian merupakan tanda kecintaan,

Disunahkannya segala zikir yang telah disebutkan diatas  supaya terbiasa hati untuk mengingat Allah, semoga kita dapat mengamalkan adab - adab yang telah disebut diatas.


Referensi:

Ihya Ulumuddin, jld.1 Hlm: 432- 434 cet: Dar al- Fikri.

 

 


Posting Komentar

0 Komentar