Masjid dan Keutamaannya Menurut Syaikh Ismail Bin Abdul Muthalib Al-Atceh

 


Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam yang digunakan untuk melaksanakan sholat dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.  Masjid memiliki kedudukan mulia dan agung ajaran agama Islam. Ia bukan hanya sebagai tempat untuk menunaikan ibadah salat berjamaah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, pendidikan, dan bahkan politik dalam sejarah peradaban Islam. Mesjid juga merupakan pondasi awal dalam membina umat dan memperkuat akidah serta persatuan, bahkan juga menjadi tempat terciptanya ukhuwah Islamiyah. Yaitu dengan dilaksanakannya salat berjamaah dan kegiatan lainnya di dalam mesjid. Melalui kegiatan tersebut kaum muslimin dari berbagai latar belakang hadir dan bertemu secara rutin, sehingga terjalin hubungan sosial yang erat, saling mengenal dan membantu satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, keutamaan masjid tidak hanya terletak pada fisiknya, tetapi lebih pada fungsinya dalam membentuk pribadi dan masyarakat muslim yang bertakwa, berilmu, dan bersatu.

 

Syaikh Ismail Bin Abdul Muthalib Al-Atceh dalam kitabnya Jam’ul Jawami’ Al-Musannafat (kitab delapan) pernah ditanyai apa alasan masjid sebagai tempat yang utama dan mulia dalam Islam. Beliau menjawab: “Karena masjid rumah Allah dan tempat beribadahnya manusia serta mempunyai kelebihan yang luara biasa dari pada tempat-tempat yang lain. Beliau juga menyebutkan beberapa hadist-hadist Nabi yang menjelaskan tentang keutamaan masjid, yaitu sebagai berikut:

 

1. Masjid itu merupakan rumah bagi orang yang takut kepada Allah Taala

2. Apabila kamu lihat seseorang mulazamah (selalu) hadir ke masjid, maka naik saksi olehmu bahwa ia adalah orang yang beriman

3. Barang siapa berkata persoalan dunia dalam masjid maka Allah akan membatalkan (menghapus) amalannya selama 40 tahun

4. Malaikat mengadu (mengeluh) tentang bau mulut orang yang berbicara tanpa faedah.

5. Apabila masuk seorang kamu dalam masjid jangan duduk ia sebelum melaksanakan sembahyang 2 rakaat

6. Tempat yang paling buruk itu adalah pasar dan sebaik-baik tempat adalah masjid

7. Barang siapa menyalakan pelita (memberikan pencahayaan) maka malaikat akan memohon ampunan selama cahaya itu masih ada dalam mesjid

8. Barang siapa menghamparkan tikar dalam masjid niscaya meminta ampun oleh 70.000 malaikat hingga hancurlah tikar itu didalam masjid

9. Barang siapa membangun masjid di dunia niscaya Allah bangun baginya mahligai di dalam syurga. 

 

Berdasarkan beberapa hadis yang menerangkan keutamaan masjid di atas dapat kita pahami yang bahwa dalam ajaran Islam masjid adalah tempat yang sakral dan tempat yang mulia, di mana ia merupakan tempat untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah dengan melaksanakan  sholat berjamaah dan ibadah-ibadah yang lain. Oleh karena itu, marilah bersama untuk saling mengajak untuk ikut meramaikan masjid dengan mengisi atau melaksanakan berbagai kegiatan ibadah yang diridhoi oleh Allah SWT.  

 

Referensi :Syaikh Ismail bin Abdul Mutholib Al-Atceh, Jam’ul Jawami’ Al-Musannafat, Cet. Haramain, h. 51.

 

Posting Komentar

0 Komentar