Bagaimanakah hukum puasa sunat bagi istri tanpa izin dari sang suami?
Jawab:
Bagi istri yang suaminya berada di daerahnya maka haram hukumnya berpuasa sunat tanpa izin atau yakin adanya keridhaan dari suami dengan ketentuan:
1. Istri tersebut berada dalam keadaan boleh berhubungan dengan suami. Sedangkan bila ia berada dalam keadaan tidak boleh berhubungan dengan suami misalnya ia sedangkan ihram maka dibolehkan baginya untuk berpuasa.
2. Puasa sunat yang diharamkan hanyalah puasa sunat yang sering datang waktunya dalam setahun seperti puasa senin kamis. Sedangkan puasa yang jarang seperti puasa Arafah, puasa `Asyura, dll maka dibolehkan
Walaupun hukum puasanya haram namun hukum puasanya tetap dihukumi sah dan terhadap suami dibolehkan berhubungan badan dengan istri nya yang berpuasa tersebut sedangkan yang menaggung dosa adalah istri.
Sedangkan shalat sunat maka dibolehkan bagi istri untuk melaksanakannya tanpa izin dan restu dari suami karena shalat tidak membutuhkan waktu yang lama seperti halnya puasa.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW:
لَا يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ رواه البخاري
“tidak halal bagi wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya hadir kecuali dengan ada izin darinya”(H.R. Imam Bukhari)Referensi:
Fathul Mu`in dan Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 2 hal 273 cet. Toha Putra.
ويحرم على الزوجة أن تصوم تطوعا أو قضاء موسعا وزوجها حاضر إلا بإذنه أو علم رضاه
(قوله: ويحرم على الزوجة إلخ) هذا حيث جاز التمتع بها، وإلا كأن قام بالزوج مانع من الوطئ - كإحرام، أو اعتكاف - فلا حرمة، وحيث لم يقع بها مانع - كالرتق والقرن - وإلا فلا حرمة أيضا
ومحل التحريم في الصوم المتكرر في السنة - كالاثنين والخميس - بخلاف صوم يوم عرفة وعاشوراء، لانهما نادران في السنة
ومع الحرمة: ينعقد صومها - كالصلاة في دار مغصوبة - ولزوجها وطؤها، والاثم عليها.............
قوله: إلا بإذنه) أي الزوج. وذلك لخبر الصحيحين: لا يحل للمرأة أن تصوم وزوجها شاهد - أي حاضر - إلا بإذنه
0 Komentar