Syaikh Barshisah merupakan seorang ahli ibadah yang punya 6000 murid dan seluruh muridnya itu bisa berjalan di udara dengan keberkahan Barshisah (dalam suatu riwayat yang lain menyatakan bahwa dengan menyebut nama Barshisah, semua muridnya bisa berjalan di udara). Namun sayangnya dia meninggal dalam keadaan kufur. Nau’zubillah.
Para malaikat dibuat ta’ajub olehnya, karena ibadahnya kepada Allah Swt, sehingga turunlah firman Allah kepada malaikat,’’ kenapa kalian mesti ta’ajub kepada Barshisah sesungguhnya aku lebih mengetahui dengan sesuatu yang tidak kamu ketahui, sesungguhnya telah sebut dalam ilmuku, bahwa ia akan kufur dan akan masuk neraka selama-lamanya’’
Iblis pun yang suka mencuri rahasia di langit mendengar dan tahu kalau Barshisah akan binasa di tangannya. Maka pergilah Iblis ke tempat di mana Barshisah beribadah, dan iblis pun beribadah layaknya orang ‘abid, kemudian Iblis menyapa Barshisah, “siapa kamu dan apa tujuanmu?” Tanya Barshisah ,” aku merupakan ‘abid yang ingin menolongmu dalam urusan ibadah kepada Allah” jawab Iblis.
Setelah kejadian itu Iblis langsung beribadah selama tiga hari dan tiga malam tanpa tidur, makan dan minum sehingga tercenganglah Barshisah. Kemudian Barshishah menjumpai Iblis, dia bertanya “selama 220 tahun aku beribadah, belum pernah aku melihat orang yang sanggup beribada sepertimu, beri tahu aku bagaimana caranya agar bisa melakukan hal yang sepertimu?”. Iblis menjawab “ berbuatlah maksiat kepada Allah, kemudian bertaubatlah, Allah akan mengampuni dosamu sehingga engkau akan mendapatkan kamanisan dalam beribadah karena dosa yang pernah engkau lakukan”!
“Kalau benar begitu, maksiat apa yang harus aku lakukan ? tolong beri tahu aku !!!” minta Barshisah , “kamu bisa membunuh ataupun berzina’’ jawab Iblis, “kalau yang demikian aku tidak sanggup melakukannya” bantah Barshisah, “ kalau begitu minumlah arak karena itu perbuatan yang paling mudah” Iblis menyarankan.
Akhirnya Barshisah pun merealisasikan bujukan Iblis dengan minum arak yang dibelinya dari seorang perempuan, setelah Barshisah mabuk, dia kemudian berzina dengan perempuan penjual arak tersebut, kemudian membunuh perempuan tersebut. Setelah kejadian itu datanglah suami dari si perempuan yang berencana untuk membunuh Barshisah, namun ditahan oleh Iblis yang pada saat itu menyamar jadi manusia biasa, Iblis menyarankan supaya Barshisah dibawa kepada sultan saja sehingga dihukumlah Barshisah oleh sultan sesuai kesalahannya yaitu dipukuli sebanyak 80 kali jilid karena minum arak dan 100 kali karena berzina, kemudian Barshisah pun disula diikat untuk di qisas karena telah membunuh.
Kemudian Iblis kembali datang menemui Barshisah sambil berkata “bagaimana keadaan kamu sekarang ??”, “beginilah aku sekarang karena telah berteman dengan yang orang yang salah” jawab Barshisah
“Taukah engkau Barshisah, aku telah menggodamu selama 220 tahun sehingga engkau diikat seperti sekarang, jika engkau mau menuruti kemaukanku, sungguh aku akan melepaskanmu” bujuk Iblis
“Aku akan menuruti kemauanmu dan juga akan melakukan apa saja yang bisa kulakukan”, jawab Barshisah yang telah terpengaruhi rayuan iblis, “sujudlah kepadaku” kata Iblis “bagaimana caranya aku sujud, sedangkan aku dalam keadaan terikat seperti ini” jawab Barshisah “kalau begitu sujudlah dengan cara isyarah saja” saran Iblis. Kemudian Barshisah sujud kepada Iblis dengan isyarah kepalanya, sehingga saat itu juga jadilah Barshisah orang kufur.
Di saat Barshisah telah menjadi kufur iblis berkata kepada Barshisah “wahai Barshisah sesungguhnya aku telah melepaskanmu dan sesungguhnya aku takut kepada Allah pemilik sekalian alam”
Referensi:
Kitab Siarus Salikin juz I halaman 132-135
6 Komentar
assalamualaikum..
BalasHapuskiban teungku status keotentikan riwayat ceritanyan?? apakah shahih atw tidak??
mengingat laman sesawang ini adalah ntuk pendidikan dan dakwah, setidaknya apa yg disampaikan bisa dipertanggungjawabkan, apatah lg tetang ilmu hadis mulai dibahas disini, masih banyak cert2 yg bersumber dari hadis shahih, tapi belum dipublish
terima kasih
wa`alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapuskisah ini di sebutkan oleh para ulama dalam berbagai kitab mereka..baik kitab arab maupun melayu..membawa kisah tidak mesti dari hadits yang shahih, hadits hanya di syaratkan shahih hanya untuk hujjah. kisah ini bukan bukan bertujuan untuk hujjah...memang banyak cerita hadits shahih belum di publish, namun bukan berarti asal tidak sampai derajat shahih tidak bisa di pulish...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswa`alaikum salam
HapusMengarang2 cerita fiktif tentu saja tidak boleh, namun cerita Syeikh Barshisha tersebut bukanlah cerita fiktif, kisah tersebut banyak di sebutkan oleh para ulama,
didalam majlis tsaniah juga da cerita tersebut, cuma di dalam buku aja mungkin tidak ada, jadi wajar banyak yang tidak senang :)
BalasHapus