Hakikat Asya’irah (Sayid Muhammad bin Alawi Al Makki Al Hasani)

Kaum wahabi salafi selalu menuduh sesat, bid’ah dan syirik bagi umat Nabi Muhammad yang lain. Bahkan para umat Nabi yang terkemuka juga tidak luput dari tembakan sesat mereka. Para ulama Asya’irah yang merupakan pemuka umat ini yang terdiri dari empat mazhab fiqh juga menjadi sasaran tembak sesat kaum khawarij ini. Tak henti-hentinya mereka mendakwahkan bahwa golongan Asya’irah adalah golongan sesat.

Menanggapi hal ini, Sayyid Muhammad Alawi al-Hasani yang merupakan salah satu keturunan Rasulullah yang merupakan ulama rujukan dan panutan umat Islam di zaman ini, menjawab kebodohan mereka dalam beberapa karya beliau. Berikut komentar beliau tentang hakikat Asya’irah yang kami terjemahkan dari kitab beliau Huwallah. 

Banyak generasi muda Islam tidak mengetahui mazhab Asy’ari, mereka juga tidak mengenal siapakah asya’irah itu, dan bagaimana pemahaman Asya’irah dalam bidang aqidah, bahkan mereka tidak segan-segan menggolongkan mazhab Asya’irah dalam golongan sesat dan keluar dari agama serta menyimpang dalam memahami sifat-sifat Allah.

Kebodohan tentang mazhab Asya’irah ini merupakan sebab perpecahan persatuan “ahlussunnah” dan hancurnya persatuan mereka sehingga sebagian orang jahil menjadikan Asya’irah termasuk dalam kelompok sesat. Saya tidak habis pikir bagaimana mereka menyetarakan antara orang yang beriman dan orang yang sesat? Dan antara ahlussunnah dan kaum ekstrim muktazilah yaitu kaum jahmiyyah ?

أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ . مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ :سورة القلم 35-36

Maka Apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir). Ada apa dengan kamu. Bagaimanakah kamu mengambil keputusan? (Q.S. al-Qalam 35-36) 

Golongan Asya’irah adalah para imam yang terpetunjuk dari kalangan ulama kaum muslimin, ilmu mereka memenuhi timur dan barat, dan manusia sepakat tentang kelebihan, ilmu dan agama mereka, mereka adalah pemuka ulama Ahlussunnah yang mempunyai kelebihan dan merepakan orang orang yang menentang kesesatan kaum muktazilah.

Golongan Asya’irah adalah golongan yang mana Ibnu Taimiyyah sendiri pernah memberikan komentar “ulama adalah penolong ilmu agama dan Asya’irah adalah penolong ilmu ushuluddin (ilmu akidah)” (lihat Fatawa Ibnu Taimiyah, jlid 4)

Golongan Asya’irah adalah kumpulan para ulama terkemukan dalam bidang ilmu hadist, fiqh, tafsir, seperti Syaikhul Islam Ibn Hajar Asqalani, seorang ulama hadist yang tiada diragukan dan juga. pengarang kitab Fathul Bari syarah Bukhari, bermazhab Asy’ari, kitab beliau merupakan kitab yang dibutuhkan oleh seluruh ulama.

Imam Nawawi, guru dari para ulama Ahlussunnah dan pemilik Syarah Shahih Muslim, dan berbagai kitab yang terkenal juga bermazhab asy’ari. Imam Qurthubi, imam dari para ulama tafsir, dan pemilik kitab Jamik li Ahkam al-Quran juga bermazhab Asy’ari. Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haitami, pemilik kitab az-Zawajir ‘an Iqtiraf al-Kabair juga bermazhab Asy’ari. Ulama fiqh dan hadist, Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari juga bermazhab Asy’ari. Imam Abu Bakar al-Baqilani, Imam Qasthalani, Imam Nasafn, Imam Syarbini, Abu Hayyan an-Nahwi, pemilik tafsir Bahrul Muhidh, Imam Ibnu Jazzi, pemilik tafsir at-Tashil Fi ‘Ulumil Tanzil dan lain-lainnya, mereka semua juga merupakan para pemuka Asya’irah.

Dan jikalau kita ingin menghitung jumlah mereka dari kalangan ulama hadist, ahli tafsir, dan fuqaha` yang termasuk dalam pemuka mazhab Asya’irah, sungguh tidak cukup waktu untuk melakukannya dan akan menghabiskan beberapa jilid untuk menyebut nama-nama mereka. Mereka adalah orang yang memiliki kelebihan dan ilmu mereka memenuhi bumi di timur dan barat. Sudah kewajiban kita untuk mengembalikan kelebihan kepada pemiliknya dan kita mengenal kelebihan dan keutamaan para ulama terkemuka yang merupakan ahli ilmu yang telah mengkhadam syariat Rasullullah SAW. Lalu kebaikan apa yang yang diharapkan pada kita, jika ulama yang merupakan pemuka dan pendahulu kita yang shalih kita tuduh sebagai orang yang menyimpang dan sesat ?

Bagaimana Allah akan membukakan hati kita untuk mengambil manfaat dari ilmu mereka jika kita meyakini bahwa mereka telah menyimpang dan tersesat jauh dari jalan Islam. Sungguh aku akan berkata: apakah ada dari golongan ulama sekarang yang bertitel doktor dan profesor satu orang saja yang sebanding dengan Ibnu Hajar al-Asqalani atau Imam Nawawi dalam mengkhadam sunnah Nabi yang suci, sebagaimana yang telah dilakukan kedua ulama ini.? Semoga Allah selalu memenuhi mereka dengan rahmat dan keridhaanNya.

Bagaimana kita akan menuduh keduanya dan juga ulama Asya’irah yang lain dengan sesat, sedangkan kita sangat membutuhkan ilmu mereka ? Bagaimana kita akan mengambil ilmu mereka bila mereka orang yang sesat ? Imam Ibnu Sirin pernah berkomentar: sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka kamu hendak memperhatikan dari siapa kamu akan mengambil agama mu ?

Tidakkah orang yang menentang dengan Asya’irah cukup berkata saja “sesungguhnya mereka yang dirahmati Allah telah berijtihad, maka mereka tersalah dalam mentakwil sifat-sifat Allah, dan yang lebih baik mereka tidak menempuh jalan ini”, sebagai ganti dari menuduh mereka sebagai golongan menyimpang dan marah kepada orang yang menganggap mereka sebagai golongan Ahlusunnah wal Jamaah.

Dan jika Imam Nawawi, Imam Asqalani, Imam Qurthubi, Imam al-Baqilani, Imam Fakhrurrazi, Ibnu Hajar al-Haitami, Syaikhul islam Zakaria al-Ansyari dan para pemuka ulama lainnya tidak termasuk dalam golongan Ahlussunnah wal Jamaah, maka siapa lagi Ahlussunnah itu ?

Sungguh aku menyeru dengan tulus ikhlas kepada setiap penda’i dan orang yang bekerja di ladang dakwah agar takut kepada Allah tentang umat Nabi Muhammad SAW, terlebih khusus pada kemuliaan ulamanya dan orang orang terpilih dari orang fiqh, karena umat Nabi Muhammad merupakan umat terbaik hingga datang kiamat, dan tiada kebaikan bagi kita tanpa mengenal kelebihan dan keagungan para ulama. Wallahua'lam.

Sayyid Muhammad ‘alawi al-Hasani, Kitab HuwAllah, hal 112-115.



Post a Comment

0 Comments