Fadhilah Puasa Hari Arafah

Puasa Hari ArafahHari arafah adalah hari dimana para jama’ah haji berkumpul di padang arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf. Bagi ummat islam yang tidak melaksanakan ibadah haji sangat di anjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa pada hari tersebut.
Hal ini dikarenakan besarnya fadhilah atau keutamaan yang diberikan Allah kepada orang yang berpuasa pada hari arafah. Bahkan fadhilah yang terkandung dalam puasa arafah lebih besar bila dibandingkan dengan puasa asyura.
Sebagaimana dijelaskan oleh imam al-nawawy dalam kitab beliau majmu’ syarah al-muhazzab, juz. 6, hal. 379, cet. Darul fikri;
ويستحب لغير الحاج ان يصوم يوم عرفة لما روى أبو قتادة قال " قال رسول الله صلى الله عليه وسلم صوم عاشوراء كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين سنة قبلها ماضية وسنة بعدها مستقبلة "

Artinya: dan disunnahkan bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji untuk berpuasa pada hari arafah. Karena landasan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda:”puasa asyura menjadi penebus dosa setahun, dan puasa hari arafah menjadi penebus dosa dua tahun, tahun yang telah lewat dan tahun yang akan datang”.

Adapun bagi orang yang melakukan ibadah haji, maka tidak disunnahkan, salah satu alasannya adalah karena pada hari tersebut disunnahkan untuk memperbanyak berdo’a, sementara berpuasa akan menyebabkan kita lemah. Sebagaimana tercantum dalam kitab majmu’ syarah al-muhazzab, juz. 6, hal. 379, cet. Darul fikri;
ولا يستحب ذلك للحاج لما روت ام الفضل بنت الحارث " ان اناسا اختلفوا عندها في يوم عرفة في رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال بعضهم هو صائم وقال بعضهم ليس بصائم فارسلت إليه بقدح من لبن وهو واقف علي بعيره بعرفة فشرب " ولان الدعاء في هذا اليوم يعظم ثوابه والصوم يضعفه فكان الفطر افضل

Artinya: dan tidak disunnahkan demikian (puasa hari arafah) bagi orang yang melaksanakan ibadah haji. Karena hadits yang diriwayatkan dari Ummu al-Fadhl binti Harits:”sesungguhnya manusia berbeda pendapat pada hari arafah tentang Rasulullah. Sebahagian mereka berkata bahwa Rasul berpuasa, dan sebahagian yang lain mengatakan Rasul tidak berpuasa. Maka aku mengirimkan semangkuk susu kepada Rasulullah, saat itu beliau berada di atas unta beliau di padang arafah, kemudian Rasul meminumnya”. Dan karena bahwa sesungguhnya berdo’a pada hari ini (arafah) dapat melipat gandakan fahala, sementara berpuasa menyebabkannya lemah (sehingga tidak sanggup berdo’a). Maka tidak bepuasa (hukumnya) lebih afdhal.

Dalil lain yang menjelaskan kelebihan berpuasa pada hari arafah adalah hadits riwayat imam Ahmad;
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Selain itu, memang pada hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah seperti puasa dan lain sebagainya. Abdullah Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
عبد الله بن عباس - رضي الله عنهما - قال : قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- : «ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر، فقالوا : يا رسول الله ، ولا الجهاد ؟ قال : ولا الجهاد ، إلا رجل خرج يخاطر بنفسه وماله ، فلم يرجع بشيء»

Artinya: “Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas RA, beliau berkata:” Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar mempertaruhkan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid”. (HR Bukhari)

Post a Comment

0 Comments