Rahasia kalimat Laa ilaaha illah (لا اله الا الله)

Rahasia kalimat Laa ilaaha illah
Kalimat La ailaaha illah merupakan satu kalimat yang suci dan mengandung nilai yang tinggi dalam pandangan Allah. Banyak sekali rahasia yang terkandung dalam kalimat thaiyibah ini. Berikut ini sedikit diantara rahasia-rahasia kalimat tauhid ini yang kami kutip dari kitab Tuhfatul Ikhwan fi Qiraah al-Mi’ad Fi ajab wa Sya’ban Wa Ramadhan (download kitab tersebut) karangan Syeikh Syihabuddin Ahmad bin Hijazi al-Fasyani;
  1. Huruf yang terdapat dalam kalimat tersebut semunya huruf jaufiyah (huruf yang keluar dari rongga) tidak ada huruf syafawi (huruf bibir), Hal ini mengindikasikan bahwa mengucapkan kalimat ini mesti benar-benar dari dalam rongga. Rongga yang dimaksud disini adalah hati. Hal sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW:

    اسعد الناس بشفاعتي يوم القيمة من قال لا اله ال الله خالصا مخلصا من قلبه

    Manusia yang paling bahagia dihari kiamat dengan mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengucapkan kalimat La llaaha illAllah dengan penuh keikhlasan dari hati.

    Hadist ini jelas menerangkan bahwa orang yang mengucapkan kalimat La llaaha illAllah dengan penuh keikhlasan dalam lubuk hatinya, maka ia akan menjadi orang yang paling bahagia di akhirat dengan mendapatkan syafaat Rasulullah.
  2. Dalam kalimat Laa ilaaha illAllah semua hurufnya sunyi dari titik, tidak ada satu hurufpun yang bertitik (huruf mu’jam). Hal ini mengisyaratkan bahwa yang benar-benar disembah hanyalah Allah, lepas dari semua sembahan lain selain Allah. Rasulullah SAW bersabda:

    اتانى جبريل فبشرنى ان من مات من امتك لا يشارك بالله شيأ دخل الجنة قلت وان زنى وان سرق قال وان زنى وان سرق

    Malaikat Jibril mendatangiku, ia membawa khabar gembira bagku “bahwa siapa saja dari kalangan umatmu yang meninggal dunia dengan tanpa menyekutukan Allah maka ia masuk surga”. Saya bertanya “walaupun ia berzina atau mencuri?” jibril menjawabnya “ya, walaupun ia penzina atau pencuri”.

    Hadist ini mengisyaratkan bahwa setiap mukmin yang meninggal dunia dengan tanpa menyekutukan Allah maka ia pada akhirnya tetap akan Allah masukkan ke dalam surga, walaupun ia harus menjalani siksaan terlebih dahulu atas dosa-dosa yang pernah ia lakukan di dunia ini. Sedangkan orang yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah, maka dosanya tidak akan Allah ampuni, ia kekal dalam neraka selama-lamanya. Sebagaimana firman Allah;

    إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

    Sungguh Allah tidak akan mengampunkan dosa menyekutukanNya dan Dia akan mengampunkan dosa yang lainnya bagi orang yang Dia kehendaki (Q.S. an-Nisa ayat 48)
  3. Pada kalimat Laa ilaaha illAllah terdiri dari 12 (dua belas). Hal ini mengisyarahkan bahwa dalam setahun terdiri dari 12 bulan. Empat bulan diantaranya merupakan bulan haram yang memiliki kelebihan dari bulan-bulan yang lain. Pada kalimat Laa laaha illAllah terdapat satu kalimat yang terdiri dari empat huruf yaitu lafadh Jalallah (lafadh Allah), satu hurufnya terpisah (huruf alif pafa awal kalimat Allah) dan tiga lainnya terangkai. Hal ini merupakan isyarah kepada empat bulan haram yang lebih mulia dari bulan lain, sebagaimana lafadh jalalah lebih mulia dari kalimat yang lain dalam kalimat Laa ilaaha illAllah tersebut, dan juga mengisyarahkan bahwa empat diantara bulan haram letaknya terpisah, yaitu bulan Rajab, terpisah dari tiga bulan haram lainnya yaitu Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram.
  4. Siang dan malam terdiri dari 24 jam dan kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله juga terdiri dari 24 huruf. Setiap huruf dari kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله dapat menghapus dosa satu jam. Sedangkan dua kalimat tersebut bisa menghapuskan dosa sehari semalam (24 jam).

    Imam Sufyan bin Uyainah telah berkata: tidak ada nikmat yang paling afdhal yang diberikan oleh Allah kecuali nikmat mengenal serta memahami kalimat Laa liaaha illAllah dan kalimat Laa ilaaha illAllah di akhirat kelak bagi manusia bagaikan air didalam dunia.”
    Sufyan Tsuri pernah berkata: “ Kelezatan pengucapan لا اله الا الله di akhirat laksana kelezatan meminum air segar didalam dunia.
    Imam Mujahid menafsirkan firman Allah;

    وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

    Allah telah menyempurnakan nikmat kepadamu lahir dan batin (Q.S. Luqman 20)

    Menurut beliau maksud dari nikmat lahir batin tersebut adalah kalimat La llaaha illAllah.
  5. Sesungguhnya setiap amalan perbuatan taat akan diangkat kelangit oleh para malaikat sedangkan amalan mengucapkan لا اله الا الله akan naik sendiri tanpa perantaraan para malaikat. Hal ini sebagaimana firman Allah:

    إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ


    Kalam yang mulia akan terangkat dengan sendirinya sedangkan amal shaleh yang lainnya diangkat (oleh para malaikat). (Q.S. Fathir 10).
    Penjelasan demikian sebagaimana dihikayahkan oleh Imam ar-Razi.
  6. Laa ilaaha illAllah Muhammad Rasulullah terdiri dari tujuh kalimat (kosa kata), demikian juga manusia punya tujuh anggota utama dan pintu neraka juga berjumlah tujuh. Maka setiap kata dari dua kalimat ini bisa menjadi penutup pintu neraka yang tujuh.
Sumber; Syeikh Syihabuddin Ahmad bin Hijazi al-Fasyani, Tuhfatul Ikhwan fi Qiraah al-Mi’ad Fi ajab wa Sya’ban Wa Ramadhan, hal. 54-55

Post a Comment

0 Comments