Maka Keesaan Allah ada pada tiga hal yaitu tauhid pada zat, tauhid pada sifat dan tauhid pada af’al.
Tauhid pada zat di ambil dari firman Allah dalam surat al-Ikhlash ayat 1 :
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
katakanlah bahwa Allah itu esa Dalam ayat ini dapat di pahami bahwa zat Allah hanya satu (wahdaniyah).
Sedangkan tauhid pada sifat di ambil dari firman Allah dalam surat syura ayat 11 :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
tidak ada yang semisil bagi Allah sesuatupun.dan juga dari firman Allah surat al-Ikhlash ayat 4 :
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
dan tidak ada bagiNya sekutuDari kedua ayat di atas bisa di pahami bahwa tidak ada satu zat yang memiliki sifat yang sama dengan Allah dan sifat ketuhanan itu hanya ada pada Allah semata.
Sedangkan tauhid af’al di pahami dari firman Allah surat ar-Ra’d ayat 16 :
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
Allah menciptakan segala sesuatu.dan juga dari firman Allah surat ash-Shaffat ayat 96:
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
Allah lah yang menciptakan kamu dan perbuatanmu.Dalam ayat ini dapat di pahami bahwa hanya Allahlah yang menciptakan segala makhluk dan juga menciptakan perbuatan dari makhluk tersebut.
Keesaan zat (wahdaniyah fil Zat) pada Allah, meniadakan dua perkara:
1. Zat Allah SWT tersusun dari bagian (kam muttashil fi zat) atau dengan kata yang lain Zat tuhan menerima pembagian walaupun pada kenyataan tidak terbagi.
Maka setiap yang murakab (tersusun) adalah sesuatu yang baharu (bukan qadim) dan juga merupakan makhluk secara otomatis karena semua yang tersusun membutuhkan kepada penyusunnya. Allah SWT berfirman dalam surat al-Infithar ayat 8:
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَّا شَاء رَكَّبَكَ
Artinya : dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.2. Ada zat lain yang mempunyai kesempurnaan seperti kesempurnaan yang wajib pada Zat Allh SWT dan mustahil baginya sifat-sifat kekurangan yang mustahil bagi Allah (kam munfashil fi zat)
Keesaan pada sifat (wahdaniyah fi shifat) Allah, meniadakan dua perkara:
- Allah SWT mempunyai dua sifat yang sama misalnya dua Qudrah dan Dua iradah (Kam Munfashil fi shifat). Qudrah-Nya itu satu. Dengan qudrah yang satu tersebut Allah menciptakan dan meniadakan segala sesuatu. Demikian juga pada sifat-sifat yang lain.
- Ada makhluk yang mempunyai sifat seperti salah satu sifat Allah SWT (kam munfashil fi shifat). Misalkan, mempunyai iradah yang sanggup mengkhususkan seperti halnya Iradah Allah, mempunyai ilmu yang mengetahui segalanya dan lain-lain.
Keesaan af’al (Wahdaniyah fil Af’al/perbuatan) menafikan: Adanya zat yang menciptakan perbuatan (kam munfashil fi af'al), karna tidak ada zat lain yang sama dengan Allah SWT dalam menciptakan perbuatan, tetapi hanya Allah yang menjadikan dan meniadakan sesuatu. Adapun yang ada pada hamba hanyalah kehasilan dari usahanya (kasbu) yang diciptakan Allah. Maka wajib bagi kita untuk mengiktikadkan bahwa sungguh segala perbuatan baik itu kecil maupun besar adalah ciptaan ALLAH swt semata.
Firma-Nya:
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُون
Artinya: Dan Allahlah yang menciptakan kamu dan apa-apa yang kamu kerjakan.(Qs.as-Shaffat 96)Sabda Nabi Saw:
إن الله يصنع كل صانع وصنعته
Artinya: Sesungguh Allah SWT yang menciptakan setiap pencipta dan dan ciptaanya. (H. R. Imam Bukhari)Baca juga ; Kesesatan Tauhid Rububiyah, Uluhiyah dan Asma' Was Shifat (tauhid Wahabi)
72 Comments
Insya Allah.
Untuk masalah umrah pernah kami bahas sedikit khusus tentang umrah wanita di
Panduan Umrah untuk Wanita
Buku panduan umrah berbentuk pdf bisa di donwload di Download buku Panduan Umrah
Untk ureng agam lom ,trmeng gnaseh tgk.
Mohon penjelasan bacut...saya sering mendengar kalimat "manusia cuma berusaha allah lah yang menentukan"yang membuat saya bingung apakah usaha,keinginan dan kehendak pada manusia mutlak urusan manusia tampa urusan allah atau allah juga yng ciptakan usaha beserta dengan hasilnya.
mohan penjelasannya
wassalam
Ikhiyar (keinginan) dalam hati manusia adalah ciptaan Allah..dengan ikhtiyar tersebut manusia berusaha melakukan perbuatan ikhtiyarinya..dengan kata lain manusia bersifat majbur pada keinginanannya (ikhtiyar) dan memiliki ikhiyar pada perbuatannya..
Maka karena ada sedikit ikhiyar pada diri manusia maka sah lah di katakan satu perbuatan sebagai perbuatan si hamba dan mendapat siksa dengan keadilan Allah..
Saya kurang faham dengan penjelasan Tgk...
Apakah definisi dari sifat"MAJBUR"
Manusia punya sedikit ikhtiyar pada dirinya apakah ikhtiyar pada manusia mutlak urusan manusia atau allah juga yang mengaturnya.
mohon pemahamannya kalau bisa beserta contoh ilustrasinya.maklum kami orang awam
wassalam
Yang membuat saya bingung siapakah yang menciptakan kehendak,keinginan,niat/yang mengilhami sehingga kita mau berusaha atau tidak,berhasil atau tidak pasti allah yang tentukan.
Misalnya kita punya keinginan/niat mau naik haji,pasti yang tentukan jadi atau tidaknya kita berangkat adalah allah.pertanyaan saya siapakah yg menciptakan kehendak/keinginan dalam jiwa kita apabila saya punya uang dan kemampuan mau menunaikan ibadah haji.apakah keinginan/kemauan pada mahluk tidak ada urusan dengan allah.allah cuma menciptakan berhasil atau tiadak.
kalau menurut Tgk LBM manusia bersifat MAJBUR pada keinginanny,kalau tidak salah majbur adalah keterpaksaan/terpaksa pertanyaannya siapakah yg memaksa
Bagaimanakah pendapat Tgk Almuttaqien tentang "allahlah yang ciptakan kamu dan perbuatamu"apakah keinginan dan usaha pada manusia tidak termasuk dalam ayat tersebut karna bukan perbuatan tapi amrun i'tibari.
mohon maaf mungkin saya kurang paham penjelasan Tgk...harap maklim.
Tapi menurut Tgk LBM mudi keinginan pada manusia allah yang ciptakan
الجواب ::أن الاشاعرة يقولون قوله تعالى :وما تشاءون إلا أن يشاء الله (الانسان :30
وقوله تعالى :الله خلق كل شىء..
لا يتوجه على الميلان القلبي للإنسان نحو الخير, أو الشر, فاالميلان القلبي لا يسمى شيئا ,والله تعالى يحاسبه عباده على هذا الميلان القلبي, أو التوجه نحو الشر, أو الخير
""ويقول الأشاعرة بأن القدرة يستخدمها الانسان بعد ميلاد القلبي. والميلان القلبي أمر اعتباري غير موجود في الخارج
والملان من الأمور الذهنية, وهي غير قابلة للمخلوقية, وميلان القلب يتحول إلى رغبة وإلى إرادة, ومن الارادة يأتي القصد, ففعل هذا الشىء عنه أى صدوره عن الانسان. فنقول :التأثير من الله, والكسب من العبد.
Di bawah ini kami bawa nash Imam Dusuqi 'ala Ummul Barahain halam 164; mungkin bisa kta diskusikan bersama ;
ان العبد مختار بحسب الظاهر وإلا فمآله للجبر لأن اختياره بخلق الله فالعبد مختار ظاهرا مجبور باطبا فهو مجبور فى صورة مختار خلافا للمعتزلة القائلين انه مختار ظاهرا وباطنا وللجبرية القائلين انه مجبور ظاهرا وباطنا
Ustd Almuttaqien menyatakan bahwa kecendrungan hati itu amrun in'tibari, dan bukan sesuatu sehingga tidak sah di katakan di ciptakan..
--------------------
Padahal amrun i'tibari tersebut adalah salah satu syai` (sesuatu). walaupun ia tidak sampai pada tingkatan maujud..
----------------
Kalau gunung emas yang ada dalam pikiran kita memang bukan makhluk..
namun perbuatan hati kita menghayalkan gunung emas kan memang makhluk ..demikian juga kecendrungan hati untuk melakukan sesuatu..yg makhluknya bukan sesuatu yg akan di lakukan tersebut tetapi kecendrungan hati tersebut...
Bagaiman kalau seandainya pemahaman demikian ustad..mohon di tanggapi..ana lagi belajar masalah aqidah ini...
Bahkan beberapa nash kita juga menunjuki bahwa kasbu itu adalah di ciptakan,
Nash kitab Kaukab as-Sari fi Haqiqat Juz`i al-Ikhtiyari karangan Syeikh Abdul Ghani an-Nabulusi hal 14 :
والثانى من المذاهب الثلاثة مذهب الاشاعرة وهم جماعة ابى الحسن الاشعري ينسبون اليه لقولهم بقوله فى متابعة اقواله واستنباط الاقوال من مفاهم اقواله. وذهبهم فى افعال العباد الاختيارية ان الله تعالى اذا اراد ان يخلق للعبد افعالا اختيارية هى مناط تكليفه فى الخير والشر والنفع والضر خلق له اختيارا جزئيا لتلك الافعال يجبر الله تعالى العبد فى خلقه ذلك الاختيار له.
فالعبد عندهم مختار فى افعاله مجبور فى اختياره وهو الجبر المتوسط دون الجبر المحض الذى هو مذهب الجبرية المذكور فيما سبق
فالله عند الاشاعرة يخلق الاختيار للعبد عند خلق الافعال له فتنسب الافعال المخلوقة فى العبد للعبد
Nah dalam nash tersebut dengan jelas disebutkan bahwa ikhtiyar juga dikatakan makhluk (di cpitakan).
فان قلت : تلك الارادة التى من شأنها الترجيح حادثة فهي إما بارادة العبد فيلزم التسلسل واما بارادة الله تعالى فيكون مجبورا ؟
قلت : تلك الارادة مخلوقة لله تعالى والعبد مجبور فى نفس تلك الصفة إلخ
Lanjut....
Nyimak .....
Ma ma'na kasb wa ma ma'na Syai' ??????
فالعبد مختار ظاهرا مجبور باطبا فهو مجبور فى صورة مختار خلافا للمعتزلة القائلين انه مختار ظاهرا وباطنا وللجبرية القائلين انه مجبور ظاهرا وباطنا
Ok, coba ana tulis pemahaman ana, kalau salah nanti di beritahu ya..
Maksudnya adalah manusia itu secara dhahir memiliki pilihan sendiri dalam perbuatannya. namun secara batin manusia itu juga majbur tetapi dalam rupa memiliki pilihan. maksudnya karena iradah dan kehendak manusia itu adalah ciptaan Allah maka secara bathin manusia itu juga majbur..
Mohon di lanjutnya.......semoga ana dapat banyak ilmu
----------------
Kalau gunung emas yang ada dalam pikiran kita memang bukan makhluk..
namun perbuatan hati kita menghayalkan gunung emas kan memang makhluk ..demikian juga kecendrungan hati untuk melakukan sesuatu..yg makhluknya bukan sesuatu yg akan di lakukan tersebut tetapi kecendrungan hati tersebut...TANGGAPAN_ sebenarnya sangat mudah sekali memahaminya. kasbun atau kecenderungan hati itu perkara i'tibari..artinya wujudnya ada, namun hanya di dzhini...dan tidak ada direalita kenyataan...sedangkan perbuatan, atau gerakan itu sendirilah yang diciptakan, karena memang nyata wujudnya ada....makanya tidak semua Wujud itu diciptakan, contoh nya gunung emas..burung gagak berbuntut putih..wujudnya ada..tapi didzhini..
فان قلت : تلك الارادة التى من شأنها الترجيح حادثة فهي إما بارادة العبد فيلزم التسلسل واما بارادة الله تعالى فيكون مجبورا ؟
قلت : تلك الارادة مخلوقة لله تعالى والعبد مجبور فى نفس تلك الصفة إلخ
TANGGAPAN---
sekali lagi, ini menjelaskan masalah irodah..tentu Allah Swt menciptakan Irodah kepda Manusia , majbur disitu karena memang manusia tidak menciptakan irodahnya sendiri..Allah Swt lah yang menciptakan...bukankah ada kalam ulama mengatakan : AKU PUNYA KEHENDAK, DAN ALLAH JUGA PUNYA KEHENDAK, NAMUN KEHENDAK ALLAH SWT LAH YG TERJADI
Maksudnya adalah manusia itu secara dhahir memiliki pilihan sendiri dalam perbuatannya. namun secara batin manusia itu juga majbur tetapi dalam rupa memiliki pilihan. maksudnya karena iradah dan kehendak manusia itu adalah ciptaan Allah maka secara bathin manusia itu juga majbur.. TANGGAPAN
sebenarnya anta harus mengetahui pada saat kapan manusia itu majbur atau iktiyari....gerakan jantung yang ada ditubuh manusia itu majbur.karena memang manusia tidak mempunyai kehendak untuk mengaturnya..gerakan tangan ketika berjalan..dan sebagainya.... LANTAS kalau begitu apa bedanya dengan KAUM jabariyah yang mengatakan semuanya diciptakan ?
iaa tidak salah....memang begitu....
kasbun dalam pembahasan disini berbentuk kecenderuangan dihati, dan sedangkan syai disini, sesuatu yang wujudnya ada direalita, diciptakan..dan bukan sesuatu yang dikatakan makhluq....makanya tidak dikatakan sesuatu, diciptkan,,makhluq
Nah dalam nash tersebut dengan jelas disebutkan bahwa ikhtiyar juga dikatakan makhluk (di cpitakan).
TANGGAPAN
Tentu jelas iktiyar disitu memang diciptakan..karena manusia diberikan qudroh oleh Allah Swt..dan Allah menciptakan pilihan kepada makhluq, keburukan. kebaikan. cantik. jelek...Allah menciptakan pilihan2 itu semua bagi manusia.....dan berbeda dengan kasbun..atau kecenderungan hati...adanya hanya di dzhini, amrun 'itibari..sedangkan Sifat qudroh Allah Swt tidak ta'aluq kepada amrun i'tibari...
ana anonim di atas..salam kenal..semoga bisa berbagi ilmu
ketika hati membayangkan gunung emas, maka memang benar bahwa gunung emas itu tidk ada, namun perbuatan hati kita membayangkan gunung emas itu merupakan "sesuatu" yang memang di ciptakan pencipta..kami rasa antara sesuatu yang di bayangkan dengan membayangkan sesuatu adalah dua hal yang berbeda..
Pertanyaannya , apa definisi Syaiun dan apa definisi Maujudun ???? ,,,
Dan anta bilang lagi " lalu dimana bedanya dengan Jabariyah ? " ,,,,
Coba surah dulu beat matan Jauhar Tauhid " Falaisa majbuuran wa laa ikhtiyaaran " ??? ....
TANGGAPAN
coba antum baca dan pahami bait'' dibawa ini..mudah2an bisa dimengerti
والملان من الأمور الذهنية, وهي غير قابلة للمخلوقية, وميلان القلب يتحول إلى رغبة وإلى إرادة, ومن الارادة يأتي القصد, ففعل هذا الشىء عنه أى صدوره عن الانسان. فنقول :التأثير من الله, والكسب من العبد.
Salam kenal dan silaturrahim dari hamba Allah ....
Salam dari hamba Allah ...
Bait kitab ustad Muttaqien sy sdh faham , ustad muttaqien tidak mau menjawab pertanyaan2 saya diatas karna saya anonim atau memang ga bisa jawab ???? ....
Baiklah pesan saya buat ustad Muttaqien ; " lebih banyak lagi baca Kitab-kitab Tauhid dan kitab2 yg memperkuat akal untuk mendalami Tauhid , seperti Mantiq dan Maqulat " ,,,,
Sekian , salam dari hamba Allah ....
maksud pertanyaannya bagaimana?
satu itu wahdaniyah
terimakasih telah mengnjungi blog kami dan bertanya pada kami
istilah wahdaniah fil asma' tidak terdapat dalam tauhid, mohon perjelas maksud anda!
lebih dan kurang kami ucapkan terimakasih.
ممكن وجود بعد عدم
ممكن عدم بعد وجود
ممكن سيوجد
ممكن علم الله انه لم يوجد
Bukan semua mumkin qutrat bertakluq sebagai takluk tanjizi hadis.
Bahasan mumkin
Takrif mumkin
ما إستوى طرفا وجوده وعدمه
Ertinya barang yang bersamaan oleh dua pihak adanya dan takdaknya
Maksudnya benda yang boleh kedua belah ( ada dengan tak dak )
Yakni terima ada terima tak dak / terima sungguh terima tak sungguh
Penjagaan
Benda Mumkin itu masuk benda ada dan benda sungguh
Bahagian munkin ada 4 perkara
1.mumkin yang ada sekarang
2.mumkin yang sudah hilang dah
3.mumkin yang lagi akan di ada
4.mumkin yang tak dak selama2
Yakni diri dia benda mumkin dengan bahawa dia itu terima ada dan terima tak dak tetapi di dalam ilmu allah taala tak beri ada
Mumkin yang di takluk oleh qudrat dan iradat
1.mumkin mutaqabilat yang enam
2.amrun iktibari
3.khawatir...