Fathimah Az-Zahra merupakan putri kesayangan dari Rasulullah SAW yang dinikahkan dengan sahabat sekaligus sepupu beliau sendiri yakni Ali bin Abi Thalib. Kehidupan rumah tangga mereka selalu berjalan sangat harmonis walaupun selalu dalam serba kekurangan. Mereka dikaruniai 2 orang putra yang sangat dicintai oleh Rasulullah, yaitu Hasan dan Husein. Yang dikemudian hari dari Hasan dan Husein lah seluruh keturunan Rasulullah SAW berasal.
Pada suatu ketika, Rasulullah SAW mengunjungi rumah putri tercintanya yakni Fathimah. Ketika Rasul sampai di rumah Fathimah, rasul bertanya “Wahai Fathimah, dimanakah Ali dan cucu-cucuku Hasan dan Husein” maka fathimah menjawab “Wahai Ayahku, Hasan dan Husein telah pergi bersama Ali untuk berusaha mencari makanan di sebuah kebun kurma milik yahudi karena mereka sangat lapar”. Pada hari tersebut Ali bin Abi Thalib Ra sedang bekerja menimba air pada orang Yahudi karena pada hari itu memang tidak ada persediaan makanan bagi mereka sekeluarga. Mendengar jawaban dari Fathimah tersebut, Rasulullah langsung bergegas menuju kebun yang dimaksud oleh Fathimah.
Kemudian sesampainya disana, Rasul mendapati Ali yang sedang menimba air dari sebuah sumur dan Hasan dan Husein yang pada tangan mereka terdapat bekas buah kurma, mereka baru saja habis memakan beberapa butir kurma. Kemudian Rasul mengajak Ali untuk pulang karena miris dengan kondisi dari Hasan dan Husein yang baru berusia 4 tahun kepanasan di bawah terik sinar matahari.
Maka Ali menjawab “Wahai Rasul, bawalah Hasan dan Husein ke tempat naungan agar tidak kepanasan, aku masih harus menimba air agar aku bisa membawa pulang beberapa butir kurma kepada Fathimah, dia pasti sangat kelaparan”
Kemudian Rasul pun membawa Hasan dan Husein ke tempat naungan seraya menunggu Ali selesai dari menimba air di sumur. Upah yang didapatkan oleh Ali dari hasil menimba ini yaitu satu butir kurma untuk satu timba air.
Cerita mengharukan diatas adalah sebuah contoh kepedihan yang akan kita rasakan dalam berumah tangga dan menjadi pelipur lara bagi mereka yang rumah tangganya selalu dalam kondisi serba kekurangan. Mungkin kita semua telah mengetahui siapa itu Ali bin Abi Thalib dan siapa itu Fathimah. Mereka adalah menantu dan keturunan dari Rasulullah yang merupakan orang-orang yang sangat mulia. Tapi betapa hebatnya cobaan rumah tangga yang mereka hadapi, namun seberat apapun cobaan yang menimpa, tidak pernah mereka mengadu terhadap siapapun termasuk kepada ayah atau mertua mereka. Ali rela melakukan apa saja pekerjaan yang halal demi dapat memberi makan keluarganya, dan sebagai seorang istri Sayyidah Fathimah tidak pernah mengeluh terhadap kondisi rumah tangganya yang serba kekurangan.
Referensi :
Badaruddin Al-‘Aini, Al-Banayah Syarh Hidayah
0 Komentar