Sikap Seorang Muslim Ketika dihadapkan dengan Banyaknya Aliran Dalam Beragama

Sikap Seorang Muslim Ketika dihadapkan dengan Banyaknya Aliran Dalam Beragama


Tersebut dalam hadist riwayat Imam Al-Tirmidzi dan Baihaqi, umat Nabi Muhammad pada akhir zaman akan terpecah menjadi 73 golongan, dimana dari 73 golongan tersebut hanya satu golongan saja yang di janjikan selamat oleh Rasulullah SAW.

 ))إنّ بني إسراءيل اففترقت على اثنتين وسبعين ملة وستفرق أمتي على ثلاث وسبعين ملة كلها في النار إلا ملّة  واحدة، قالو : من هي يا رسول الله ؟ قال : من كان على مثل ما أنا عليه و أصحابي )) رواه الترمذي والبيهقي.

 

Artinya : " bahwa bani israil telah terpecah kepada 72 kelompok, dan selagi terpecah umatku kepada 73 kelompok, setiapnya dalam neraka kecuali satu kelompok, mereka bertanya : "siapa dia ya Rasullullah? " Rasulullah menjawab : siapa saja yang tetap sepertiku dan sahabatku".

Kita sendiri sebagai warga negara republik indonesia, negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia sudah mulai merasakan apa yang tertera dalam hadist tersebut, dimana banyak sekali aliran-aliran baru yang mulai tumbuh subur di dalam agama Islam dengan eksistensinya mulai menyita perhatian publik dan tidak sedikit pula yang mengundang perdebatan di tengah masyarakat. Bahkan, tidak jarang menjadi biang keladi, dan pemicu terjadinya tindakan-tindakan anarkis umat beragama di tanah air.

Lalu bagaimanakah sikap kita dalam menanggapi masalah tersebut? Tersebut di dalam kitab Al-Ajwibah Al-ghaliyah fi Aqidatil firqah An-najiyah karangan Sayyid Al-Alamah Ad-da'i ilallah ta'ala Zainal Abidin Al Alawi Al Husaini bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk selalu mengikuti Sawadul A'dzham yaitu mayoritas besar dalam islam, dan di dalam hadist  pula Rasulullah yang menyatakan umatnya akan terpelihara dari kesesatan dalam beragama disaat bergandengan. sebagaiman hadist marfu' yang diriwayatkan oleh Ibn Majah :

إنّ أمتي لا تجتمع على ضلالة فإذا رأيتم الإختلاف فعليكم بالسواد الأعظم"

"Bahwa sungguh umatku tidak bersatu diatas kesesatan, maka apabila kamu melihat perselisihan maka tetap diatasmu terhadap Sawadul A'dzham"

juga ada hadist yang diriwayatkan oleh At- Tirmidzi, Abu nu'im dan Hakim dari sekira-kira Putra Umar dari Nabi SAW bersabda :

"إنّ الله لا يجمع أمتي على ضلالة ابدا، يدالله مع الجمعة فاتبعوا السواد الأعظم، ومن شذَّ شذَّ في النار "

"Bahwa sungguh Allah tidak mengumpulkan umatku diatas kesesatan selama-lama, keskuasaan Allah bersama kelompok maka ikut olehmu Sawadul A'dzham, dan siapa saja yang menyimpang, menyimpang ia dalam neraka".

Dan hadist marfu' riwayat Imam Ahmad dan selainnya :

سألت ربي أن لا يجتمع أمتي على ضلالة فأعطانيها "

" aku meminta kepada tuhanku agar bahwa tidak bersatu umatku diatas kesesatan, maka Allah mengabulkan permintaanku"

Ulama berkata : Alhamdulillah dari dulu hingga sekarang ahlusunnah masih merupakan sawadul a'dzham ( mayoritas besar) sehingga benar bahwa mereka adalah sekte yang menyelamatkan Kitab dan Sunnah dan benar apa saja yang dilakukan oleh umat dari para sahabat, tabi’in dan para imam mujtahid.

 

 

Ref : Al-Ajwibah Al-Ghaliyah Fi Aqidatil Firqah Al-Najiyah.

Pengarang : Sayyid Al A'lamah Zainal Abidin Al Alawi Al Husaini.

Post a Comment

0 Comments