Secara global makhluk ciptaan Tuhan terbagi kepada tiga
kelompok yaitu manusia, malaikat dan binatang. Masing-masing dari kelompok ini
memiliki keistimewaan dan derajatnya sendiri yaitu manusia diberikan
keistimewaan dengan dibekali akal dan nafsu, malaikat dibekali dengan akal dan
binatang dibekali dengan nafsu saja. Manusia dengan dibekali akal dan nafsu
dapat memiliki predikat tertinggi asalkan akal harus mengalahkan nafsu, namun
bila sebaliknya yaitu akal dikalahkan oleh nafsu, maka manusia akan turun kepada
derajat yang paling rendah dari makhluk
lainnya. Berbeda halnya dengan malaikat mereka hanya dibekali dengan akal,
sehingga dalam perjalanan hidup mereka tidak ada perseteruan atau pembangkangan
sama sekali, mereka hanyalah patuh dengan apa yang diperintahkan, diperintah
untuk ibadah, maka mereka akan selalu beribadah tanpa henti-hentinya. Begitu
juga dengan binatang, dengan hanya dibekali nafsu semata, baginya tidak ada
pembebanan hukum sama sekali dari Allah Ta’ala sebagai sang pencipta.
Dalam kehidupan sehari-hari selama nafas masih dapat berhembus dan nyawa pun masih berada di kandung badan, manusia selalu harus berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuan agar selalu memenangkan akal dan mengendalikan hawa nafsunya. Karena dengan dibekalinya akal bagi manusia, mereka dituntut dengan melakukan perintah dan menjauhi segala larangan dari Sang pencipta. Di sinilah peran akal sangat penting dalam menentukan derajat manusia itu sendiri. Bahkan pernah diriwayatkan akal adalah ciptaan Allah yang paling sempurna, karena hanya akallah yang menuruti semua perintah dan menjauhi larangan-Nya serta dengan dibebaninya akal kepada manusia, mereka harus mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka lakukan di dunia ini.
Sebagai makhluk yang dibekali dengan akal, manusia haruslah menjaganya sampai akhir hayat sehingga sah dinamakan dengan orang berakal, namun bila sebaliknya mereka pun layak dinamakan dengan orang-orang bodoh. Seperti lazimnya, setiap sesuatu pasti ada ciri-sirinya tersendiri. Berikut adalah ciri-ciri orang berakal dan orang bodoh, yaitu sebagai berikut:
Ciri-Ciri Orang
Berakal
1.
Memaafkan dosa atau kesalahan orang yang pernah menzaliminya.
2.
Bersikap rendah hati terhadap orang di bawah derajatnya dan berlomba
berbuat baik terhadap orang yang lebih tinggi derajat darinya
3.
Selalu mengingat Tuhannya kapan dan di mana pun, baik dalam keadaan sengan
atau susah.
4.
Berbicara dengan landasan ilmu pengetahuan dan menempatkan ucapan tersebut
pada tempatnya.
Ciri-Ciri Orang
Bodoh
1.
Memberlakukan orang lain dengan tidak adil dan menindas orang di bawahnya
2.
Menyombongkan diri terhadap orang yang lebih utama darinya
3.
Berbicara tanpa dasar ilmu pengetahuan dan diam dari kesalahan
4.
Membinasakan diri ketika mendapat kesusahan dan berpaling ketika melihat
kebaikan.
Sumber: Imam al-Ghazali, al-Tabar
al-Masbuk Fi Nashihah al-Mulk, Cet. Ke-1 (Beirut: DKI, 1988), h. 115.
0 Komentar