Salah satu hewan yang dihukumi najis mughalladhah adalah anjing. Cara menyucikan najis anjing adalah dengan menyamaknya, yaitu membasuh tujuh kali basuhan air, salah satunya telah dicampur dengan tanah yang suci. Tentang dalil dan cara menyucikan najis anjing bisa dibaca dalam tulisan kami sebelumnya cara menyucikan najis mughalladhah. Lalu apa hikmah dibalik Allah menghukumi anjing sebagai hewan bernajis? Syaikhul Islam Ibnu Hajar al-Haitami pernah ditanyakan tentang hal ini, yang diikuti dengan pertanyaan tentang najiskan racun hewan berbisa seperti ular?. Berikut jawaban beliau;
ูุณุฆู - ุฃู
ุฏูุง ุงููู ู
ู ู
ุฏุฏู - ู
ุง ุงูุญูู
ุฉ ูู ุชูุฌุณ ุงูููุจ؟
ููู ุณู
ุงูุญูุงุช ููุญููุง ูุฌุณ؟
ูุฃุฌุงุจ - ุฃูุงุถ ุงููู ุนูู ู
ู ููุถ ู
ุฏุฏู - ุงูุญูู
ุฉ ูู ุชูุฌุณ ุงูููุจ ุงูุชูููุฑ ู
ู
ุง ูุงู ูุนุชุงุฏู ุฃูู ุงูุฌุงูููุฉ ู
ู ุงููุจุงุฆุญ ูู
ุคุงููุฉ ุงูููุงุจ، ูุฒูุงุฏุฉ ุฅูููุง ูู
ุฎุงูุทุชูุง ู
ุน ู
ุง ูููุง ู
ู ุงูุฏูุงุกุฉ ูุงูุฎุณุฉ ุงูู
ุงูุนุฉ ูุฐูู ุงูู
ุฑูุขุช ูุฃุฑุจุงุจ ุงูุนููู ู
ู ู
ุนุงุดุฑุฉ ู
ู ุชุญูู ุจูู
ุง ูู
ู ุซู
ุญุฑู
ุงูุฌููุณ ุนูู ูุญู ุฌูุฏ ุงููู
ูุฑ ูุงูุณุจุงุน ูุฃู ุฐูู ูุงู ูุนู ุงูู
ุชูุจุฑูู ู
ู ุงูุฌุงูููุฉ؛ ูููู ุงูุดุงุฑุน ุนู ุงูุชุฃุณู ุจูู
ูู ุฐูู ููู
ุง ูู
ููู ูู ุงูุชุฃุณู ุจูู
ููุง ู
ุง ููุณ ููู ู
ู ุงูุฏูุงุกุฉ ุซู
ูุงู ุซู
ุญุฑู
ุฉ ููุฌุงุณุฉ، ูููุง ุญุฑู
ุฉ ููุท. ูุณู
ูุญู ุงูุญูุงุช ูุฌุณ ูู
ุง ุตุฑุญ ุจู ุฌู
ุน ู
ุชูุฏู
ูู ูู
ุชุฃุฎุฑูู ูุงููู ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู ุฃุนูู
ุจุงูุตูุงุจ
Ditanyakan terhadap Ibnu Hajar Al-Haitami: Apakah hikmah dibalik Allah menghukumi Anjing sebagai hewan bernajis ?
dan Apakah racun ular dan hewan sejenisnya adalah najis ?
Beliau menjawab: Hikmah dibalik bernajisnya anjing adalah untuk menghindari apa yang telah menjadi kebiasaan jahiliyah yang melakukan perbuatan keji seperti makan anjing, dan bermain-main dengan anjing. Hal tersebut merupakan perbuatan keji dan hina dan kondisi tersebut sangat menentang dengan sikap orang yang memiliki muruah dan karisma untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki sikap tersebut, karena itu diharamkan duduk diatas kulit macan dan binatang buas lainnya., karena hal tersebut merupakan perbuatan orang takabbur, maka agama melarang mengikuti tingkah laku mereka.
Sedangkan racun ular dan umpanya adalah najis sebagaimana diterangkan oleh ulama Mutaqaddimun dan Mutaakhirun. Wallahu A’lam.
Fatawa Fiqhiyah Kubra Ibn Hajar al-Haitami, Jld. 1 hal 28. Cet. Dar Fikr tt
Kesimpulannya, hikmah Allah menghukumkan najisnya anjing adalah supaya umat muslim menjauhi bersentuhan dengan anjing yang bisa meruntuhkan muruah dan kehormatan seseorang.
Sedangkan hukum racun hewan berbisa seperti ular adalah najis.
1 Komentar
Najis bisa ular ho tergolong tgk.. Apakh mughallazah atau mukhaffafah..?
BalasHapus