Wanita Menyatakan Cinta, Bolehkah?

Dalam urusan percintaan, ada sebuah stigma yang melekat di kalangan wanita bahwa mereka tidak boleh mengungkapkan rasa cinta atau suka lebih dulu kepada laki-laki. Stigma itu secara langsung maupun tidak langsung menyebutkan bahwa menyampaikan perasaan adalah tugas laki-laki, sehingga wanita hanya diajarkan untuk diam, menunggu, serta menyimpan perasaannya. 

Lalu bagaimakah seandainya wanita lebih dahulu mengungkapkan perasaan cinta kepada laki-laki shalih yang dicintainya, bagaimanakah agama memandang sikap dan tindakan seperti ini? 

Didalam kitab Al-Mausuu'ah al–Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah disebutkan boleh hukumnya wanita memperkenalkan dirinya atau memberitahukan perasaan cintanya pada seorang pria karena mendambakan keshalihan, keutamaan, keilmuan serta kemuliaannya atau apapun yang berkaitan dengan keagamaan. Sikap demikian tidaklah merendahkan martabat seorang wanita namun justru menunjukkan keutamaannya (karena dia mementingkan sisi agama).

عرض المرأة نفسها على الرجل الصالح** يجوز عرض المرأة نفسها على الرجل وتعريفه رغبتها فيه لصلاحه وفضله أو لعلمه وشرفه أو لخصلة من خصال الدين ولا غضاضة عليها في ذلك بل ذلك يدل على فضلها فقد أخرج البخارى من حديث ثابت البنانى قال : كنت عند أنس رضى الله عنه وعنده ابنة له قال أنس: جاءت امراة إلى رسول الله صلى الله عليه وسلام تعرض عليه نفسها قالت : يارسول الله ألك بي حاجة ؟ فقالت بنت أنس: ما أقل حياءها واسوأتاه قال : هي خير منك رغبت في النبي صلى الله عليه وسلام فعرضت عليه نفسها. 

Al-Mausuu'ah al–Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 30/50

Post a Comment

0 Comments